Tasya POV.
Duniaku runtuh, ragaku menangis kencang di dalam sana, namun senyumku mengembang, aku pikir ini gak akan pernah menjadi sumber kesakitan ku dikemudian hari, tapi aku salah, ini ternyata berat juga.
Aku kira jatuh kepada Bumi tidak akan semenyakitkan ini, tapi ternyata aku salah, dia lebih mengecewakan dari ekspektasi ku.
Melihatnya menggenggam tangan wanita lain membuatku terbakar, aku bahkan bukan sedang berpura-pura mencintainya, tapi kenapa perasaanku sebercanda itu untuknya.
Ini bahkan sudah jam pulang ku, harusnya aku sudah mandi dan bersiap-siap untuk tidur, tapi apa yang aku lakukan, aku masih betah berdiam diri di sudut ini dan memperhatikan mereka.
"Apa gue gak pantes dapet perasaan lo Mi?, Apa gue seburuk itu buat lo?"
Tak terhitung berapa kali aku harus menangis setiap harinya, bahkan aku sudah bosan dengan rasa sendu, air mata juga sudah muak menjadi temanku, aku lelah.