"Sya, kamu kenapa?"
Tasya terperanjat kaget, dia hampir menjatuhkan gelas yang dia genggam, ini sudah seminggu, Tasya berubah menjadi wanita pendiam, entah karena apa, Jay cukup bingung dengan perubahan gadis itu.
Walaupun di depan custumer Tasya terlihat baik-baik saja, namun tidak jika sudah kembali ke kitchen, dia akan jauh lebih murung.
"Lo sakit? Mau gue ijinin pu...
"Gue mau sendiri dulu, boleh ya Jay"
"Oh oke, take your time"
Tapi tak sekalipun Jay meninggalkan gadis itu, dia melihat pergerakan Tasya dari sudut tempatnya berdiri, Tasya hanya diam, menikmati segala macam hal yang menjadi hiruk pikuk di kepalanya.
Terduduk dengan penuh beban dan masalah, bahkan tak sekalipun dia membiarkan otaknya beristirahat.
Yang dia pikirkan hanya Bumi, tentang perasaannya dan takdirnya.
"Gak masalah kalau lo bangun dengan gak baik-baik aja Sya, semangat"