Tangisan, lagi dan lagi hanya tangisan, dia tak mampu bangun sama sekali, rasanya penuh dan sesak, Bumi bahkan membiarkannya di dalam sana, memeluk Tasya erat di atas tubuhnya.
"Berisik, lo bisa berenti nangis gak, gue capek pengen tidur"
Ya aktifitas ranjang mereka baru berhenti jam 5 subuh tadi, dan bahkan ini sudah jam 7 pagi mereka masih menyatu di dalam sana, Bumi menyukainya, tidak ingin melepaskannya, bahkan Tasya masih merasakan sisa-sisa kenikmatan yang Bumi semburkan di dalamnya walaupun mereka tak lagi bergerak berlebihan.
"Ha... haus"
"Gak, lo harus di atas gue sampe gue bilang udah puas, ngerti lo cewe murahan"
Tasya dehidrasi, ya dia sangat kelelahan, bahkan sepulang dia bekerja dia belum memakan apapun bahkan minum.
Di tambah lagi dengan aktifitas ranjang yang berjalan dari jam 10 malam hingga 5 pagi.
Dia mulai berhalusinasi, mengatakan yang diluar kendalinya, Bumi mendengarnya, sepertinya ini adalah isi hati Tasya.