Chereads / Miss Ceo VS Cowok tengil [On going] / Chapter 8 - Atm sejagad raya

Chapter 8 - Atm sejagad raya

Sembari menunggu pandu, trisal mengajak Arga untuk bermain ps bareng.

"Biasanya lu dapat berapa ga, dari hasil penjualan foto Kakak lu?"Tanya trisal sambil menatap fokus layar monitor.

"Lumayanlah bisa buat beli-beli barang kesukaan gue, terus cemilan, sama bayar utang"Jawab arga.

Mulut trisal terbuka lebar sembari menatap sahabatnya, "Gila ya, perasaan utang lo dimana-mana."

"Emang lu nggak pernah di kasih duit?" Orang tua lu kan kaya" kata Trisal lagi.

"Di kasih sih,"Jawab Arga.

"Terus?"

"Udah gua abisin buat beli diamond"Jawabnya arga dengan santai.

"Pantess"Trisal bergedek kepala, rasanya sudah tidak heran lagi dengan Arga.

" Terus utang lo yang di bu sipin udah di bayar?"Arga mengangguk," udah."

"Siapa yang bayar?"

"Mas davin"Arga Cengengsan memperlihatkan giginya yang rata.

"Kayaknya lo bergantung banget sama davin, kasian sama dia lah begok! Masa elo yang punya utang si davin yang bayar"Kata Trisal menasehati arga.

"Lah dia sendiri yang mau"

Trisal menggidikan bahunya,"Tapi, emang davin baik sih kalau sama lo"Katanya.

"Makanya gue seneng temanan sama dia"Ucap Arga merasa paling beruntung.

Arga melirik arah jam dinding yang menempel di atas layar monitor. Jam sudah menunjukkan pukul 18:00, sudah sejam yang lalu arga berada di rumah Trisal tetapi orang yang di tunggu juga belum datang.

"Pandu mana sih?"Tanya arga.

"Tau nih, janjinya sih jam 17:00. Tapi udah lewat sejam"Sahut Trisal.

"Coba deh lu telfon dia"Suruh Arga.

Trisal mengangguk, ia mengambil ponselnya yang masih terchager. Tetapi, saat ia mau menelfon nomor pandu ternyata orangnya sudah datang. Dan Suara cempreng khasnya terdengar sampai dalam kamar trisal. Si Pandu lagi di ajak ngomong sama ibunya trisal.

"trisal ada di dalam masuk aja nggak papa"Ujar Mirna ibunya Trisal.

"Oh iya, makasih tante"Jawab pandu. Setelah mirna sudah pergi dari hadapanya Pandu membuka handle pintu kamar. Tetapi, ternyata di kunci dari dalam. Pasti ini kerjaanya Arga sama Trisal.

Pandu membuka gagang pintu berkali-kali tetapi tetap aja, nggak bisa di buka. Ia juga manggil-manggil nama Trisal mungkin sengaja nggak di jawab.

"Sal lu sengaja, buka bangke"Caci Pandu.

Nggak ada jawaban dari mereka berdua, kesabaran pandu juga udah habis. Pandu memundurkan langkahnya ia berancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar trisal. Entar kalau rusak juga di bantuin buat perbaikin.

Tapi, saat pandu udah mau mengerahkan kekuatanya untuk mendobrak pintu. Ternyata pintu kamar trisal nggak di kunci dan alhasil Pandu terjatuh, ia terjelungup di atas lantai.

Gedubrakkk

"Whahahahahaah anjir, anjir gue ngakak sumpah hahaha" Arga tertawa terbahak-bahak sampai menahan perutnya yang sakit.

"Sumpah lo kayak kucing kecemplung got "Ucap Trisal yang juga ikut menertawakan Pandu.

"Udah gue duga, pirasat buruk"Kata seseorang berdiri di ambang pintu.

"Angga!!" PekikTrisal dan arga serentak.

"Lo ikut juga?"

"Iya, bosen gue di rumah" Angga meletakkan sekantung plastik cemilan di atas meja.

"Mas davin mana?" Tanya Arga yang memang tidak melihatnya.

"Ada urusan katanya" Trisal dan arga beroria.

"Bangke lo berdua ya, sialan!!"Umpat Pandu sambil mengelus lututnya yang sakit.

"Haha, sorry sorry pan. Oh iya, jelasin tentang website Onlyfans dong "Ucap Arga yang langsung to the point.

Angga nanap melihat Arga yang bertanya dengan antusias, ia beralih melihat Trisal dan juga pandu.

"Onlyfans?"Tanya Angga.

"Iya ngga, lu tau?"Tanya arga balik.

Angga menggeleng,"Nggak. Emang website apaan?" Arga menggidikan bahunya,"Tanya aja ama pandu, gue juga baru tau" jawabnya sambil menunjuk ke arah pandu.

"Jelasin pan!"Ujar angga sama Arga bersamaan.

Akhirnya pandu menjelaskan dengan detail, tentang apa itu onlyfans dan bagaimana cara menggunakannya sampai berlangganan.

"Kakak sepupu lo gitu juga?" pandu mengangguk.

"Ho-oh, makanya uangnya banyak. Gue sering di jajanin"Pamer pandu.

"Gue mau dong, gimana cara daftarnya? Mau jual kakak gue di situs onlyfans"Ucap arga dan mendapat pukulan dari Angga.

"Lo gila? Kakak lu sendiri anjir"

"Kan dia nggak tau, jadi tenang aja. Yang penting gue dapat duitnya"Kata arga sambil mengibas uang 50.000 an yang ia ambil dari saku celana.

"Kayaknya di otak lo isinya cuma duit doang"

"Lo seneng juga kan, kalau gue traktir tiap hari"

"Iya sih"

"Makanya mending lo diem aja deh, biar gue yang urus semuanya"Balas arga,"Jadi gimana caranya Pan?"Tanya Arga ke pandu yang sudah tidak sabar kalau bicara soal uang.

"Mana hp lu"Arga menyodorkan ponselnya pada Pandu.

"Gue daftarin dulu, entar gue kasih tau caranya"Ucap Pandu.

Setelah pandu selesai mendaftarkan, Arga mulai memosting foto-foto sila yang terlihat sexy dan aduhai, cuma beberapa saja, kata Pandu biar perkenalan dulu.

"Tapi, beneran nih teteh gue nggak bakal tau soal ini?" Tanya Arga khawatir, kan berabe kalau sila sampai tau sisi buruk adiknya yang selama ini dagaingin foto-fotonya di sosial media dan teman-teman sekolah.

"Bisa di bakar hidup-hidup gue kalau teh sila sampe tau" sambung arga sambil menunduk ketakutan.

"Nggak ada beb, karena situs ini privasi banget. Dan lo harus buka pakek vpn dulu baru bisa"Jelas Pandu.

"Syukur deh. Tapi, makasih banget yah. Lo udah ngebantu keuangan gue"Kata arga menepuk bahu pandu.

"Udah kayak pembisinis besar aja lo ga" ledek angga.

"Tau nih, padahal mukanya lebih cocok jadi pengangguran"Timpal Trisal di tengah tertawanya.

"Iya, pengangguran sukses. Karena cita-cita gue cuma pengen jadi orang pecundang yang punya banyak uang"Balas Arga memeletkan lidahnya.

"Udah ngga bisa di tolong lagi ngga, percuma juga kalau kita bawa ke rsj"Ucap Trisal pada angga.

"Jangan deh, bahaya banget kalau arga di bawa ke rsj, orang setengah gila malah makin gila gara gara si arga" Jawab Angga yang berhasil membuat Arga kesal karena sedari tadi di pojokin terus.

"Ngga bisa banget liat gue seneng dikit"Kata arga dan beralih pada Stick yang ia pegang. Arga melanjutkan main ps nya bersama trisal.

***

Arga sudah pulang dari rumah trisal beberapa jam yang lalu. Dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 22:00 malam. Arga membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk yang bermotif Naga api.

Arga memandang langit-langit kamar sembari memikirkan tentang pembayaran uang spp bulan ini dan bulan depan. Uang spp yang di kasih sama Lina minggu lalu sudah ia habiskan dan di pakai buat beli PS keluaran terbaru.

Jalan satu-satunya adalah dari uang endorse dan penjualan foto kakaknya. Apalagi, sekarang job untuk model lagi turun drastis. Arga sudah jarang melakukan syuting iklan.

Keungannya semakin lama semakin menipis , kalau dia minta sama papanya bukanya di kasih malah di omelin dulu sampe telinga arga berubah jadi merah saking pedesnya omongan Orang tuanya.

Arga membuang nafas kasar, beralih mengambil ponselnya di atas nakas. Oh iya, sepulang sekolah arga belum ada ngabarin Angel, Mata arga berbinar saat mengingat nama angel seperti dapat harapan baru.

"Gue sampe lupa sama atm berjalan"Arga menepuk dahinya.

Arga membuka aplikasi chating WhatsAap dan sudah mendapatkan pesan masuk dari angel. Tanpa basa-basi lagi arga segera membalas pesan angel.

[My Love Atm] : Arga kemana sih?

[Arga] : sorry baru buka hp sayang. Sayang besok gue jemput mau?

[My Love Atm] : Serius? Tumben banget. Biasanya berangkat sama kakak kamu.

[Arga] : Nggak papa, lagi pengen aja.

[Arga] : Yaudah besok lagi, aku mau tidur ya sayang see you ❤️

Arga keluar dari aplikasi chatting, rencananya hampir berhasil." Semoga aja Angel mau bantuin gue buat lunasin uang spp."Batin arga," Cuma dia doang atm yang paling baik sejagad raya indonesia." Arga tersenyum lalu memejamkan mata tertidur dengan pulas.