Seluruh penjuru yang ada di kantin terperangah ketika melihat Salsa berjalan mendekati Arga dan kawan-kawanya. Terlebih salsa menyapa Arga secara terang-terangan. Ya walaupun sebenarnya mereka semua tahu bagaimana sifat asli arga, playboy dan mata keranjang.
Tetapi, tak tau mengapa sikap Arga kini sangat berbeda dari biasanya. Yang biasanya dia akan selalu merasa senang saat seorang gadis mengagumi atau sekedar menyapanya apalagi gadis itu memiliki lesung di kedua pipinya yang membuatnya semakin terlihat cantik dan manis.
Trisal mengernyit,"lo kenal sama dia ga?"Tanya trisal.
Arga menoleh dan kembali menatap Salsa,"Iya,anak sahabat nyokap gue"Jawabnya sembari menyeruput es teh manis.
Pandu bangkit berdiri sembari merapikan kancing baju dan rambut yang terlihat acak-acakan. Pandu tersenyum genit melihat salsa yang memang sangat terlihat cantik.
"Hai cantik, kenalin gue pandu cowok paling cakep di sekolah ini"Ujar pandu sambil mengulurkan tangannya ke arah salsa.
Salsa membalas senyum pandu,"A-aku salsa"Jawabnya gugup.
Trisal melongoh melihat pandu mengajak salsa untuk berkenalan, trisal yang tidak mau terlihat kalah juga ikut beranjak dan memperkenalkan dirinya pada salsa.
Trisal mendorong pelan tubuh pandu hingga badannya sedikit tergeser,"Geser anjir gantian"Katanya sambil memainkan jambul di rambutnya.
"Gue dulu"Pandu balik mendorong tubuh Trisal.
"Gantian"Trisal segera berjabat tangan dengan Salsa,"Gue Trisal, kalau boleh kasih saran jangan senyum terus"Ucap Trisal membuat salsa mengerutkan keningnya.
"Kenapa?"Tanya salsa.
"Senyum lo bikin gue jatuh cinta"Gombal Trisal sambil tersenyum malu. ini yang ngegombal siapa yang salting siapa.
"Cieee" Sorakan dari beberapa siswa dan siswi di kantin.
"Anjir, kenapa gue yang salting!!"Teriak Trisal yang sudah seperti kepiting rebus.
"Makanya jangan pakai perasaan"Timpal angga.
"nggak salah sih, kalau lo jadi korban sadboy"Sambung Pandu sedikit ketus karena trisal mengganggu aksi Pandu yang tergantikan oleh trisal.
"Bilang aja lo iri"Balas trisal menjulurkan lidahnya.
"Nggak ada faedahnya buat gue iri sama lu"Balas Pandu.
Salsa hanya menggeleng melihat kebodohan dari mereka berdua yang sebenarnya tidak ia terlalu perduli. Salsa kembali menatap arga dengan mata bersinar.
"A-arga aku boleh nggak duduk di sini?"Tanya salsa memalingkan wajahnya malu karena bersemu merah. Salsa menggigit bibir bawahnya sambil menunggu jawaban arga,"Boleh silahkan nggak ada yang ngelarang"Sahut Arga.
Senyum salsa merekah kala mendengar jawaban arga.
"Makasih ya arg–" Ucapan Salsa terpotong, ia beralih menatap seorang gadis blasteran Inggris.
"Hai sayang"Panggil seorang gadis dengan suara manja dan langsung merangkul arga dari belakang.
Seseorang itu adalah angel, semua siswa di sekolah juga tau Arga adalah kekasih angel. Arga tersenyum sambil mengelus tangan Angel dengan lembut,"Hello babyy"Jawab arga sedikit menoleh ke belakang.
Arga menyuruh angel untuk duduk di sampingnya. Arga menawarkan pentol bakso yang tersisa beberapa saja,"Mau?"Tanyanya. Angel mengganguk dan membuka mulutnya ketika arga menyuapinya dengan mesra di depan sahabat-sahabatnya di tambah salsa juga melihat mereka.
"Panas banget ya hari ini"Kata Pandu sambil mengibas-ngibaskan badannya menggunkan kedua tanganya.
"Iya nih, lo bisa nggak kipasin gue"Angga juga ikut-ikutan mengibaskan tangannya.
"Atau perlu gue kasih ace kali ya di sini, biar adem"Saran Trisal.
"Panas? Orang ada angin"Sahut davin, tiba-tiba saja merusak suasana. Mungkin hanya dia saja yang tak tahu apa maksud dari mereka bertiga.
"Nggak seru ah mas davin"Ucap pandu.
"Tau nih"Sambung angga sama trisal bersamaan.
"Kasihan banget ya iri"Ledek Arga malah menarik pinggang Angel supaya berdekatan dengannya.
"Jangan di dengerin sayang, kalau orang iri mah emang begitu"Ucap arga pada angel.
"Iya nggak papa"Jawab angel tersenyum. Angel masih menatap wajah arga, kalau di lihat dari sedekat ini ternyata Arga sangat tampan apalagi bulu matanya yang lentik dan memiliki bibir tipis berbentuk love.
"Kenapa lihatin aku gitu?"Tanya arga mendekatkan wajahnya.
"Mmm, nggak" Jawab angel gugup dan langsung memalingkan wajahnya. karena ini baru pertama kalinya wajah mereka yang terlihat sangat dekat dan hanya berjarak beberapa cm saja.
"Ih, pipinya merah. Gemes banget"Arga mencubit pipi angel gemas.
"Arga ih"Angel mengelus pipinya.
"Tolong deh ya kalau mau mesum jangan di sini"Ucap Trisal yang pembicaraanya di tujukan untuk Arga dan angel.
"Tolong hargain jomblo"Sambung Pandu.
"Makanya punya pacar biar nggak jomblo pan"Kata Angga.
Dan di saat sahabat pacarnya asik berdebat Angel beralih melihat Salsa yang sedari tadi menatap tidak suka ke arahnya. Sudah jelas salsa menyukai arga kekasihnya mungkin saja dia cemburu. Makanya kenapa Angel sengaja datang menemui arga.
"Sayang aku mau ke kelas dulu ya"Angel bangkit berdiri.
"Buru-buru banget?"
"Iya nih, tugas bu yuli belum aku kerjain"Katanya lagi.
Arga mengangguk tetapi tanganya menghentikan langkah Angel. Arga menarik pelan ujung rok Angel.
"Sayang aku belum—"Ucapan arga terpotong,"Iya, nanti aku transfer uangnya"Jawab Angel seakan tau apa yang di maksud arga dan di perlukannya.
"Makasih baby" Angel hanya tersenyum dan pergi meninggalkan kantin.
"Gila ya lo!"Kata Angga pada arga.
Memang biasanya arga suka terang-terangan kalau minta transferan uang sama angel. Tapi, terkadang juga main kode-kodean. Dan entah mengapa angel paham aja apa yang di maksudnya.
"Ini namanya bisnis"Jawab arga senang.
Di balik asiknya mereka sedari tadi Salsa hanya diam dan menjadi penonton mereka.
"Eh, sampai lupa kalau ada neng gelis"Ujar Trisal saat tau salsa masih bersama mereka.
Salsa hanya tersenyum tipis,"Nggak papa—"
"Gue duluan ya"Kata arga bangkit berdiri, hal itu sontak membuat Salsa juga ikut berdiri hendak bertanya Arga mau kemana?
"Mau kemana arga?" Tanya salsa.
"Bukan urusan lo"Jawabnya santai dan langsung beranjak dari sana.
Salsa melihat kepergian Arga, dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa arga bersikap dingin dan cuek sementara sama angel di bersikap lembut dan manis.
Padahal salsa cuma ingin berteman sama arga.
"Anu,"Salsa menoleh ke arah Pandu.
"Maaf soal arga ya sal, dia emang gitu susah di tebak"Katanya pada salsa.
Salsa kembali melihat arga yang sudah hampir jauh dari pandanganya, Ia beralih melihat pandu,"Nggak papa"Jawabnya sambil tersenyum.
***
Arga membuka bungkusan sosis ayam dan melahapnya sambil berjalan di koridor kelas. Tetapi, seseorang mengehentikan langkahnya.
"Ga... arga"Panggilnya dari kejauhan yang mendekati arga.
Arga menghabiskan sosis tersebut dan membuang bungkusannya ke dalam sampah. Ia beralih pada seorang anak laki-laki yang memanggilnya, sorot matanya seolah bertanya"Kenapa?"
"Eh ga, lu masih punya fotonya kak sila yang lagi renang nggak?" Tanya seorang penggemar Sila.
"Masih dong. Kenapa lo mau minta?" Tanya Arga pada Jems siswa kelas 12 IPS 3.
"Minggu depan bakalan ada yang terbaru plus smaa Gifnya lengkap"Sambung Arga lagi promosi.
"Anjirrr anjir mau dong, berapa harganya?"Tanyanya antusias.
"500 rebu bonus photocard cetak"
"Mahal banget sih ga, perasaan orang kalau jual foto paling mahal 20 rebu"
"Yee, jangan lo samain sama yang lainlah. Orang lain jual cari buntung kalau gue cari untung."
"Dimana-mana orang jual cari untung kali gaa"Jawabnya.
Arga memutar bola matanya malas,"Yaudah sih. Kalau lo nggak mau beli nggak usah pakek ngehina."Ujar Arga kesal.
Jems terkekeh pelan,"Sorry sorry nggak gitu maksud gue"Kata Jems menggaruk tengkuknya,"Tapi, bentuk tubuhnya keliatan banget nggak?"Tanya jems memastikan.
"Jelas dong!! Kalau soal itu lo nggak perlu khawatir, pengambilan gambar gue udah paling pro"Jawab Arga mengompori supaya jems membeli foto sila kakaknya.
"Yaudah deh gue beli satu. Tapi, awas ya kalau nggak keliatan"Ancamnya sambil memberikan uang seratusan lima lembar.
"Entar kalau kurang gue potoin kak sila telanjang"Katanya lagi langsung mengambil uang dari tangan jems," fotonya besok ya"Jems mengangguk,"Oke"Jawabnya.