"Apa??!! Selir? Kau menjadikan Alice sebagai selirku?" Tanya Avery dengan nada tinggi.
Ariadne mengangguk pelan. Gadis itu menggigit bibir bawahnya ketika mendengar suara Avery meninggi.
Mereka berdua saat ini sedang berada di dalam kamar. Hari sudah larut malam. Dan Avery baru saja selesai mandi dengan air hangat namun mendengar berita yang tidak baik baginya.
"Ariadne.. kenapa? Kenapa kau serumit ini?"
"Apa katamu? Aku rumit? Avery, pernikahan kita memang baru saja satu bulan. Tapi aku memahamimu. Aku tidak ingin kau merasa kesepian selamanya."
"Aku tidak membutuhkan hal itu, Ariadne!! Mengapa kau membuatku marah?"
Ariadne mengepalkan kedua tangannya dan sedikit meremas gaun tidurnya. "Aku mencintai pria lain." Kata Ariadne dengan jujur.
Perkataan itu membuat Avery langsung terdiam. Wajahnya yang semula memerah karena marah kini langsung kembali normal. Otot leher Avery yang menegang langsung kembali normal.
"Apa?"
"Aku mencintai pria lain, Avery."
"Siapa?"