"Jadi kau hari ini masuk pagi?" tanya Yunki lagi.
"Ya hari ini aku masuk pagi, nanti pulang kuliah aku jemput kembar di kantor kakak," jawab aku sambil mengambil gelas dan menuangkan air putih ke gelas itu lalu meminumnya.
Yunki hanya menganggukkan kepalanya lalu berkata. "Sarapan dulu sebelum kuliah."
"Aku tidak biasa sarapan pagi," ucap aku.
"Nanti kau sakit!"
"Kalau aku sarapan perutku akan sakit, dan aku pergi duluan," ucap aku sambil bangun dari duduk.
"Pergi naik apa?" tanya Yunki.
"Naik taksi karena aku tidak bisa mengemudi dan tidakboleh mengemudi sama ayah dan ibu," jawab aku.
"Ya fokus kuliah saja," ucap Yunki.
"Ya sampai jumpa," aku langsung melangkah pergi.
Yunki merapihkan dan membersihkan alat makan tadi. Setelah selesai, Yunki ke kamar kembar dan memandikan kembar sendirian dan setelah memandikannya Yunki bergegas ke kantor bersama kembar.
"Aku sudah nikah tapi aku merasa tidak punya istri," batin Yunki sedikit mengeluh.
"Percuma menikah karena anak seumur Yuna pasti tidak punya pemikiran seperti ini," batin Yunki kemudian masuk ke dalam mobil.
Yunki di antar supir menuju kantor dan ponselnya terus-menerus berdering dari Nara lalu Yunki mematikan teleponnya karna itu membuatnya terganggu.
"Untuk apa lagi wanita ini menganggu aku," batin Yunki.
"Dulu belum puas mengganggu hubungan aku dengan Yura? wanita aneh," lanjut Yunki yang agak menggerutu sambil geleng-geleng kepala.
20 menit kemudian.
Yunki sampai kantor lalu ia masuk ke kantor dengan membawa kembar dan di bantu supir, kembar berada di dalam stroller. Sampai di ruangan Yunki supir keluar itu keluar dan Yunki menyimpan stroller di dekat kursi kerjanya biar mudah mengawasinya. Lalu Yunki mulai bekerja, sekilas ia menatap anaknya.
"Anak anak ayah yang cantik, ayah mau kerja dulu dan kalian jangan rewel ya sampai ibu jemput kalian," ucap Yunki sambil menatap kembar.
Kembar tersenyum seperti paham apa yang di ucapkan Yunki lalu ia mengusap kepala kembar secara bersamaan, karna stroller nya khusus untuk bayi kembar biar tidak ribet mesti dua stroller.
Sejam kemudian.
Tok.
Tok.
Tok.
"Ya masuk," ucap Yunki yang masih sibuk dengan laptopnya.
"Pagi Bos," sapa seorang wanita lalu menghampiri Yunki dan membungkuk sopan lalu. "Bos membawa ..."
"Ya saya bawa anak saya, Yuna lagi kuliah pagi dan ada apa ke sini?"
"Kalau Bos sibuk bisa di ruangan saya aja anak-anak Bos."
"Tidak perlu karena mereka tidak rewel jadi tidak mengganggu kerjaan saya, oh ya saya minta laporan bulan lalu!"
"Baik Bos saya akan segera berikan laporan itu," ucap Lia.
Lia adalah sekertaris Yunki yang sudah bertahun-tahun bekerja bersamanya dan ia bekerja saat pertama kali Yunki mengurus perusahan Pratama Company.
"Saya mau berikan laporan kemarin," ucap Lia sambil memberikan map dan di simpan di atas meja di dekat tangan kanan Yunki.
"Ok." Yunki sama sekali tidak melirik karena fokus dengan laptopnya.
Lia membungkuk sopan dan melangkah pergi lalu Yunki membuka map itu dan membacanya.
"Banyak pekerjaan yang belum aku selesaikan," ucap Yunki sambil menghela nafas panjang saat membuka map itu.
***
Aku sudah di dalam kelas dan untungnya tidak terlambat.
Aku satu kelas dengan mantanku dan bahkan kami duduk bersampingan membuat aku susah untuk melupakannya.
"Aku harus pindah kelas," batin aku.
Jam 10.00 waktunya istirahat.
Aku langsung pergi ke kantin dan memesan makanan lalu aku duduk di kursi sambil menunggu makanan itu datang.
"Kau bisa melupakan aku?" tanya Jimi tiba-tiba duduk di samping aku sambil menatapku.
"Pergi Jimin, hubungan kita sudah berakhir," jawab aku.
"Tapi aku tidak bisa melupakan kamu begitu aja Yuna," ucap Jimi dengan nada sedih.
"Percuma Jim, semua percuma karena aku sudah menikah dengan lelaki lain dan tolong kita jangan saling menatap apa lagi menyapa biar kamu mudah melupakan aku," ujar aku.
"Sampai kapanpun aku tidak akan melupakan kamu Yuna karena lima tahun bersama bukan waktu yang sebentar bukan?" tanya Jimi sambil menyentuh ke dua bahu aku.
"Lalu, kau mau apa?"
"Aku akan menunggu kamu cerai dengannya!"
"Itu tidak akan mungkin,"
"Apa kamu mencintainya?"
"Sangat!"
"Bohong! Kamu masih mencintaiku dan buktinya kamu tidak bisa menatap mata aku," ucap Jimi menyentuh dagu aku.
"Berhenti dan lupakan aku!" tegas aku lalu melepaskan tangan Jimi yang ada di daguku.
"Walaupun kamu sudah menikah dengannya dan putus denganku lalu apa salahnya kita berteman?"
"Salah karena nanti suami aku marah!"
"Please Yuna walaupun kita sudah tidak ada hubungan sepasang kekasih setidaknya berteman tidak salah."
"Akan aku pikirkan!"
***
Jam 12.00.
Yunki selesai mengerjakan pekerjaannya lalu kembar juga menangis dan Yunki membuatkan susu untuk kembar dan setelah itu memberikannya pada kembar.
"Maaf, ayah terlalu sibuk ya? mulai hari ini ayah akan sibuk dengan kerjaan selama seminggu dan anak ayah yang cantik harus ngertiin ayah ya," ucap Yunki sambil memegangi ke dua botol susu itu.
"Yunki, aku merindukanmu," ucap seorang wanita yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan.
Yunki tidak melirik ke arah suara itu karena ia sudah tau siapa yang datang lalu wanita itu tiba-tiba memeluk Yunki dari belakang.
"Maaf Bos," ucap Lia tiba-tiba masuk ke dalam.
"Ya tidak apa-apa, saya kenal wanita ini!"
"Ya Bos kalau begitu saya permisi," ucap Lia lalu pergi.
"Yunki kamu masih kenal sama suara aku," ucap wanita itu lalu mencium pipi kiri Yunki.
Tiba-tiba kembar menangis dengan sangat kencang dan Yunki langsung melepaskan botol susu itu lalu Yunki mencoba menenangkan kembar.
"Anak aku kenapa nangis," ucap wanita itu sambil mendekati kembar.
"Heh, dia anak aku bukan anak kau!" Yunki agak kesal dengan wanita itu.
"Mereka akan jadi anak aku." tiba-tiba wanita itu menggendong Hani.
Namun Hani semakin menangis sangat histeris dan Yunki langsung mengambil Hani dari tangan wanita itu.
"Pergi kau dari ruangan aku karena anak-anak aku takut padamu!" Yunki semakin kesal lalu menggendong Hani.
"Jahat banget!"
"Ya udah aku duduk di sofa aja," ucap wanita itu dengan memanyunkan bibirnya dan duduk di sofa.
Yunki hanya gelengkan kepala dan menenangkan kembar, perlahan-lahan kembar tenang lalu Yunki kembali memberikan susu pada kembar. Beberapa menit kemudian kembar tenang dan mulai tidur, Yunki menghampiri wanita itu dan duduk di sofa.
"Ada apa kau ke sini?" tanya Yunki.
"Aku merindukan kamu," jawab wanita itu lalu berpindah duduk ke samping Yunki sambil menggenggam tangan kirinya.
"Ini di kantor bukan di klub!" Yunkimelepaskan tangannya dengan kasar.
"Apa kamu sudah menikah lagi?" tanya wanita itu.
"Aku sudah nikah menikah lagi dan berhenti menganggu rumah tangga aku, NARA!" Yoongi agak membentaknya.
Nara adalah wanita yang dari semalam mengganggu Yunki melalui ponsel.
"Kenapa aku selalu terlambat dari wanita lain."
"Cari lelaki lajang karena saya hanya duda yang punya dua anak."
"Tidak masalah karena aku bisa terima itu dan ceraikan istri baru kamu lalu menikah dengan aku," ucap Nara berpindah duduk di pangkuan Yunki.
"Haruskah aku panggil satpam?"
"Bisakah kau melihatku layaknya wanita?" tanya Nara.
"Aku mencintaimu Yunki." Nara memeluknya.
"Aku pulang," ucap aku yang tiba-tiba masuk dan melihat adegan itu.