Setelah telpon dari Bundanya di tutup, Daniel melirik semua arah. Lampu menyorot di parkiran ruang bawah anah itu tak menampakan sedikitpun cahaya matahari. Suasana hening dan hanya ada kendaraan berjejer di barisannya, Daniel langsung menancap pedal gas dengan kekuatan penuh.
Sampai di luar jalanan, dunia terasa lapang. "Aku kira udah sore, eih baru jam segini ternyata," ucapnya pean pada diri sendiri sambil melirik sekejap lengan yang terlilit arloginya.
Kemudian, Daniel melajukan mobil mewahnya dengan santai, dan seluruh jalanan terlihat gamlang dengan kendaraan berlalulalang tak terlalu padat.
Hingga sampai di pertigaan jalan menuju kediaman Gathan, Daniel melihat jelas mobil Juita melaju menyalipnya.
"Itu 'kan?" Kening Daniel berkeling.