Setelah membaca peringatan yang di anjurkan oleh There, Rayno menyapu bersih ingatannya tentang Citra.
There berhasil membujuk Ray untuk membuka mata, dan menyuntik Ray dengan semua hasutan-hasutan gahar tentang aset perusahaan yang harus segera di kendalikannya.
Pagi buta, Ray mau mengemudikan kembali mobil jeep wrangler seharga satu setengah miliar, yang sudah lama tertidur di garasinya itu.
"Kamu jadi muncak? Ray?"
Ray menganggukkan kepala dengan bibir masih di rapatkan. Mengenakan ransel hitam dengan ketinggian di atas kepalanya, Ray sigap mengikat tali sepatunya nampak sangat sportif bergaya keren seperti para lelaki pecinta alam.
"Ray, pergi Mi!" Walau di benaknya masih tersimpan perasaan yang mengganjal, Ray tetap mau mencium punggung tangan Maminya.
Pagi sekali, Rayno membuka balutan selimbut di tubuh Jeep. Lalu menungganginya sambil mengelus beberapa debu yang tersisa di mobilnya itu.