Belum juga beradu mulut, Rayno berdiri tegak sambil mendobrak panas meja besar di hadapan Mami dan Papinya.
Suasana memanas saat Rayno melihat dengan mata dan kepalanya, lagi-lagi Gathan melindung Daniel.
Wajah There yang terbiasa berwajah santai dengan keglamorannya, kini naik pitam.
Seketika darah merahnya naik meninggi, karena baru saja ia ingin merekomendasikan Rayno, situasi sudah memanas duluan.
Daniel malah nampak lebih santai dengan tuduhan yang di tujukan oleh keduanya.
"Sudahlah Pi, jangan bawa-bawa masalah rumah ke kantor. Kalau Rayno dan Mimi gak suka Daniel ada di kantor sini, Daniel bisa keluar dan cari kerjaan lain di luar sana!" Daniel merendah. " Ini memang salah Daniel." Lanjutnya.
"Tidak-tidak! Kamu harus tetap kerja di sini! Kamu juga sih, kenapa proyek itu bisa gagal di tangan kamu? Apa yang ada di otak kamu sekarang ini? Papi lihat beberapa bulan ini kamu kurang fokus?"
