Chereads / Cinta sebatas angan / Chapter 20 - bab 19

Chapter 20 - bab 19

Ketika anak berbuat salah janganlah kita membentaknya apalagi memarahi nya karena itu akan membuat dia karena itu hanya akan membuat dia membenci kita jadi tidak anak berjalan sebaiknya kita menasehati dengan baik-baik dan lembut supaya dia bisa mendengarkan dan mengakui kesalahannya serta tidak mengulangi nya lagi.

***

Telah sampai di sekolahan bela pun lalu berpamitan dengan papanya itu untuk masuk ke dalam kelasnya.

"Bila pamit dulu mau masuk ke dalam kelas," seru Bella berpamitan kepada papanya.

"Iya Dek kamu harus fokus belajarnya ya jangan berantem di sekolahan dan semoga kamu bisa mendapatkan nilai yang bagus," ucap Papa vino kepada bela.

"Iya Pak siap laksanakan," balas bela setelah itu dia pun mencium tangan Papa vino dan keluar dari mobil namun ketika dia hendak berjalan tiba-tiba Papa vino keluar dari mobil dan memanggilnya.

"Adek" panggil papa vino.

"Iya Pak ada apa lagi ya,?" tanya Bella bingung.

"Nggak ada apa-apa kok papa cuman mau bareng kamu aja ke dalamnya sekalian Papa mau nganterin kamu sampai di depan kelas," tutur papa vino dan bela pun sedikit bingung harus bagaimana kalau semisal papanya itu mengantarkan dia sampai di depan kelasnya pasti semua orang jadi tahu kalau semisal dia itu cucu dari Alexander pemilik sekolah tersebut dan bela pun nggak mau kalau itu sampai terjadi.

"Nggak usah repot-repot pa adek kan udah besae jadi nggak perlu Papa antar sampai di depan kelas lagian nanti bila dikira anak Papa Mama lagi yang manja harus diantar sampai depan kelas," tutur Bella mencari alasan agar papanya itu tidak mengantarkan dia sampai di depan kelasnya.

"Iya Papa tahu kalau kamu tuh memang sudah besar ar-rayyan udah kelas 11 tapi bagi Papa kamu itu tetap anak kecilnya papa-papa ingin mengantarkan kamu sampai di depan kelas bukan karena apa memang apa sekalian juga mau ke kantor guru untuk bertemu sama kepala sekolah ada urusan penting soalnya," jelas Papa vino. Dan bila pun jadi bingung dia harus mencari alasan apalagi agar bapaknya tidak mengantarkan dia sampai depan kelas Kalau seni cowok itu terjadi dia nggak mau kalau sampai teman-temannya itu tahu kalau dirinya itu anak dari alvino Alexander dan cucu dari Alexander.

"Tapi papa bilang gak ingin diantar sama Papa bukan gimana gimana Tapi bila takut kalau semisal nanti dikira anak papa yang selalu diantar ke sekolah sampai harus di depan kelas lagian bela sudah besar Pa! Bela mohon papa bisa ngertiin bella," tutur bela.

"Ya udah deh Iya Papa nggak akan nganterin kamu sampai depan kelas papa bisa ngertiin kamu kok," ujar papa vino.

"Makasih ya pah," balas bela lalu memeluk tubuh papanya itu. Dan tak lama kemudian ternyata Putri pun juga baru datang ke sekolah dia tanpa sengaja melihat Papa dengan adiknya itu sedang berpelukan di parkiran sontak hati dia sedikit warga mungkin bila itu kemarin kabur pergi kerumah papanya dan akhirnya Putri pun memutuskan untuk menghampiri mereka berdua karena kebetulan Putri juga udah lama sekali tidak bertemu dengan papanya itu.

"Selamat pagi Pa!," sapa Putri kepada Papa vino.

"Eh kakak aku juga kamu baru berangkat ya?" tanya papa vino.

"Iya Pah aku baru saja sampai di sekolah ini," Balas Putri. Bila yang mengetahui kedatangan kakaknya contoh dia pun melarikan pelukan papanya itu lalu dia pun ingin segera masuk kedalam kelasnya karena dia masih malas kalau harus bertemu dengan kakaknya itu.

"Ya Udah Pak kalau begitu aku masuk ke kamar duluan ya soalnya ini juga udah mau masuk juga," tutur Bella berpamitan pada papanya lalu dia pun pergi dari sana. Sementara putri pun hanya bersabar dalam hatinya karena emang dia pantas digitukan sama adeknya karena dia juga udah berani menampar adeknya itu dan pasti dia harus siap-siap kena marah papa nya karena mungkin bela udah cerita semua sama papanya itu tentang kejadian waktu itu yang menyebabkan bela keluar dari rumah.

"Kakak apa kabar?" Tanya papa vino kepada putri Sebenarnya dia tahu kalau putrinya itu salah kepada adiknya tapi dia tidak bisa memarahinya karena dia nanti akan menasehatinya secara baik-baik karena kalau semisal dia memarahinya dan berkata kasar yang ada anaknya itu tidak akan mendengarkan apa yang dia katakan tapi justru dia akan membenci dirinya.

"Alhamdulillah pah kabar aku baik! Kabar papa gimana? Baik juga kan?" Seru putri.

"Alhamdulillah papa juga baik kok, oh iya kak nanti insyaallah papa habis dari sini mau kerumah nenek kamu udah lama juga papa gak kesana, Kakak nanti gak pergi kan? Dan lagi gak ada les kan? Soalnya papa ingin quality time sama anak-anak papa" ujar papa vino, dan putri pun tau maksud papa nya itu mau kerumah pasti dia akan marah kepada dirinya karena udah berani menampar bela.

"Sebenarnya sih nanti Kayla ada kumpul OSIS soalnya kan ini udah mau cari calon OSIS yang baru pah, gimana dong pah" balas Putri, dirinya bilang begitu bukan karena ingin menghindar dari papanya tapi memang benar kalau semisal nanti dia ada kumpul OSIS untuk mencari calon OSIS yang baru.

"Atur Kak kalau semisal Kakak nggak berangkat gimana soalnya kan papa juga jarang sekali ada waktu luang seperti ini mumpung papa nanti ada uang jadinya Papa menyempatkan diri untuk ke rumah nenek kamu biar bisa ketemu sama nenek dan berkumpul dengan kamu dan bila apa kamu enggak kangen sama papa," tutur Papa vino.

"Kalau masalah kangen pasti Putri juga kangen sama papa tapi gimana disini Putri juga yang jadi wakil ketua OSIS jadinya Putri juga mempunyai kewajiban besar serta tanggung jawab atas semua," balas putri.

"Papa mohon sama kamu untuk kali ini aja nanti kan ada ketua kamu yang bisa menghandle rapatnya bagian pasti semua bisa ngertiin kok," ujar papa vino membujuk putrinya itu, karena niat pertama dirinya ingin ke rumah neneknya mereka itu karena ingin membahas tentang apa yang dikatakan oleh bela kalau semisal neneknya dan Putri itu kemarin menampar bela jadi kalau semisal putri gak bisa itu Sama aja dirinya gak bisa menyelesaikan permasalahan nanti dan pasti bela akan jadi dendam dengan mereka berdua dirinya gak mau kalau semisal kedua anaknya saling berantem kayak gini terus.

"Hmm yaudah nanti pah aku tak bilang sama yang lain kalau semisal bisa aku nanti kabarin papa" balas putri.

"Iya kak, tapi papa berharap kamu bisa pulang lebih awal ya" ujar papa vino.

"Iya Pah insyaallah, yaudah kalau begitu putri masuk kedalam kelas dulu ya pah assalamualaikum" seru putri lalu mencium tangan Papa nya setelah itu dia pun meninggalkan papa nya sendirian diparkiran.

"Iya sayang hati-hati ya" ujar papa vino setelah itu dia pun juga bergegas ke ruang guru untuk menemui kepala sekolah karna dia ada sedikit urusan.