Chereads / Cinta sebatas angan / Chapter 19 - bab 18

Chapter 19 - bab 18

Ayah itu cinta pertama bagi seorang anak perempuan jangan patahkan cinta pertama seorang anak perempuan karena jika itu sampai terjadi maka bisa jadi anak tersebut jadi trauma akan namanya cinta karena dia sudah dipatahkan oleh cinta pertamanya.

***

"Bela juga nggak tahu, waktu bela ditampar bela juga sedikit terkejut pasalnya Ini baru pertama kali nenek dan Kak Putri menampar Bella makanya Bella juga sedikit kecewa sama mereka bisa bisanya mereka menampar aku apa Aku terlalu banyak salah sama mereka hingga mereka segitunya sama aku" baru Bella yang merasa bersedih karena dia teringat atas kejadian itu.

"Udah Dek kamu jangan bersedih lagi nanti papa kan bilang sama nenek kamu dan kakak kamu biar mereka berdua enggak kayak gitu lagi sama adek" ucap Papa vino lalu dia pun melajukan mobilnya kembali.

"Oh ya ngomong-ngomong terus addk tinggal di mana setelah kabur dari rumah? kenapa adek nggak pergi ke rumah Papa atau Mama saja" seru Papa vino.

"Sebenarnya aku ingin sekali ke rumah Papa ataupun Mama tapi aku sadar kalau di rumah Papa itu mama tiri kan galak sekali dam pasti yang ada aku malah nggak betah sementara kalau di rumah Mama, Papa tahu sendiri kan kalau aku itu gak begitu dekat sama dan lebih dekat sama papa daripada Mama" jelas Bella.

"Tapi kan semisal kamu mau tinggal sama papa gak papa kalau soal istri papa nanti papa bisa bilangin dia biar dia enggak galak-galak sama kamu" ucap papa vino.

"Tapi pa sama aja nanti yang ada malah bisa-bisa mama tiri baik didepan papa saja tapi di belakang papa malah nyakitin aku" seru bila dia sebenarnya bukannya takut sama mama dirinya itu tapi mungkin karena dia malas jika harus berdebat setiap harinya.

"Gak mungkin lah dek, semisal iya pasti nanti papa akan marahin dia" balas papa vino.

"Gak aja lah pa" ucap bela.

"yaudah lah, oh iya kamu belum jawab pertanyaan papa kamu sekarang tinggal dimana di hotel atau di apartemen?" tanya Papa vino.

"Aku sekarang tinggal di kontrakan kecil yang ada di salah satu gang tadi" jelas Bella.

"Yang benar saja dek! kamu tinggal di kontrakan? Papa nggak salah dengar apa Kok bisa sih kamu tinggal di sana kenapa kamu nggak tinggal di hotel atau di apartemen Papa aja?" ucap Papa vino yang nggak habis pikir dengan anaknya ini.

"Sebenarnya aku juga ingin tinggal di hotel Tapi waktu itu aku tidak membawa atm sama aku cuman membawa uang kes sedikit dan itu hanya cukup untuk membayar kos sama makan aja" tutur bela.

"Ya Allah adik kenapa kamu nggak bilang sama papa sih tahu gini kan papa bisa kasih uang kamu kenapa kamu malah diam aja dan enggak pernah cerita sama Papa emang Papa sama Mama itu sudah cerai Tapi kan kamu sama kakak kamu itu masih tanggung-tanggung papa jadi semisal ada apa-apa kamu itu bisa hubungin papa jangan malah diam kayak gini" seru papa vino.

"Iya Pah maafin aku karena aku memang nggak mau ngerepotin papa aja dan aku begitu sekalian mau mencoba untuk hidup mandiri biar nggak menyusahkan orang lain" jelas bela.

"Tapi nggak gitu caranya dek kalau gini kan yang ada mana membuat hidup kamu jadi sengsara aja, kamu hidup dalam keterbatasan sementara papa-mama dan nenek kamu masih bisa menghidupi kamu" ucap yang sudah nggak bisa mikir sama sekali dengan tindakan anaknya yang satu ini.

"Iya Ya udah Adek minta maaf sama papa lain kali adek nggak akan ngulangi lagi deh Tapi tadi papa kan juga udah janji sama adik untuk tidak marah sama adik tapi kenapa sekarang papa malah marah sama adik papa nggak menepati janji papa jadinya" ucap bela dia begitu karena dia nggak bisa kalau semisal papanya itu marah sama dia.

"Ya udah papa maafin tapi lain kali kamu jangan ulangin ya dan nanti papa akan bicara sama Kakak dan nenek kamu biar kamu nggak dimarahin sama mereka lagi dan Papa minta sama kamu untuk kamu kembali lagi ke rumah nenek atau kalau nggak kamu tinggal aja sama papa kamu enggak boleh menolak kalau kamu menolak papa kan marah sama kamu dan papa gak mau lagi ketemu sama kamu" jelas Papa vino dia begitu kan dia tidak ingin kalau anaknya tumbuh liar di luar sana ya walaupun nantinya dia akan tinggal di apartemen atau tidak hotel pasti di sana juga tidak ada orang yang mengawasi anaknya itu kalau dirinya pun tidak terpenuhnya bisa mengawasi dia karena dirinya juga disibukkan oleh pekerjaan.

"Tapi aku enggak bisa harus memilih antara tinggal sama papa dan sama nenek lagi soalnya kan kalau semisal Papa tinggal sendirian mungkin aku bisa ikut sama papa tapi kalau masih sama mama tiri aku nggak bisa secara kan dia galak sekali terus juga kalau aku kembali lagi ke rumah nenek pasti di sana juga banyak aturan dan papa tau sendiri kan kalau bela itu nggak terlalu suka kalau dikekang" ucap bela.

"Tapi nenek kamu ngelakuin itu karena dia itu sayang sama kamu nenek ingin melihat kamu itu berhasil dulu Papa juga seperti itu Papa selalu dikekang dari banyak peraturan tapi lihatlah Papa sekarang apa menjadi seorang yang bisa dibilang sukses dan di diri Papa juga tertanam sikap disiplin dan tepat waktu itu juga karena didikan nenek ya walaupun kakek kamu itu sudah banyak harta dan kaya raya tapi bapak tidak selalu menjaga kan harta itu karena sesuatu yang kita dapatkan dari usaha diri sendiri itu jauh lebih menyenangkan ke depan kita harus mendapatkan sesuatu secara instan" jelas Papa vino.

Iya pah ya udah deh Adek nurut aja sama papa ya walaupun sebenarnya aku nggak mau kembali ke rumah nenek tapi ketimbang aku harus tinggal sama mama tiri yang galak" balas Bella.

"Nah gitu dong Dek kan Papa jadi tenang tuh semisalnya kamu juga mau tinggal di apartemen atau di hotel kayaknya Papa juga kurang setuju soalnya pasti kamu akan bisa keluar masuk dan pulang malam sesuka kamu dan tidak ada orang yang memantau kalau kamu tinggal di rumah Papa ataupun di rumah mama atau nenek di sana kan pasti ada yang memantau kamu jadi ada yang membatasi pergaulan kamu juga" jelas Papa vino setelah itu tanpa disangka mereka berdua pun akhirnya sampai di sekolah.