Chereads / Cinta sebatas angan / Chapter 18 - bab 17

Chapter 18 - bab 17

Ketika suami istri resmi berpisah memang sudah tidak ada lagi hubungan resmi dan ada namanya mantan istri dan mantan suami namun tidak ada yang namanya mantan anak sekalipun orang tuanya sudah berpisah.

***

Namun akhirnya bela pun langsung memutuskan untuk menyerang saja daripada dia harus berdiri di situ kelamaan dan gak jadi menyeberang nanti yang ada dia malah gak jadi pergi ke sekolah.

"Sebaiknya aku menyeberang Sekarang aja daripada dari tadi nggak menyeberang menyeberang nanti yang ada aku nggak jadi pergi ke sekolah" ucap bela lalu dia memutuskan untuk langsung menyeberang, namun ketika dia sedangmenyeberang tiba-tiba dari arah samping datanglah mobil dengan kecepatan di atas rata-rata Alhasil mobil tersebut pun hendak menabrak bela namun dengan sigap pemilik mobil tersebut langsung mengerem mobilnya sekuat mungkin agar tidak menabrak tubuh bela tersebut. Bela yang menyadari jika dirinya hendak ketabrak mobil dia pun hanya bisa pasrah dan menutupi matanya dengan tangannya namun seketika dia sadar ternyata dirinya sama sekali tidak tersentuh dengan badan mobil tersebut melainkan mobil tersebut malah berhenti tepat didepannya, apa dirinya itu selamat dari maut itu.

"Dek kalau mau menyeberang itu lihat kanan-kiri jangan kayak gitu jadi semisal kamu tadi ketabrak dan kenapa-napa gimana? bisa-bisa saya yang digebukin sama warga kan, Padahal di sini jelas-jelas kalau kamu yang salah kamu sembarangan menyeberang nya" tegas orang tersebut, bela yang masih memejamkan matanya karena terkejut kontak dia pun memutuskan untuk membuka matanya setelah mendengar suara orang tersebut, tapi ketika dia sudah membuka matanya dia pun terkejut ternyata tak disangka ternyata orang itu papanya sendiri yaitu vino Alexander dan bela serta papa vino pun sontak sama-sama terkejut.

"Adek kamu ngapain di sini bukannya kamu harus sekolah kok malah ada di jalanan?" tanya papa vino terkejut.

"Eh Papa" bales Bela yang bingung harus gimana lagi.

"Kamu belum jawab pertanyaan papa Kamu ngapain di sini? terus mana Kakak kamu? Lagian kenapa kamu nggak sekolah?" tanya papa vino bertubi-tubi mungkin karena bela itu anaknya yang paling dekat dengan dia ketimbang Putri alhasil papanya jadi sedikit agresif. Dan bela pun bingung harus gimana apa dia bicara terus terang saja dengan papanya itu soal dirinya yang memutuskan kabur dari rumah neneknya tapi kalaupun ia harus berkata jujur dia takut kalau tiba-tiba apanya itu menjadi marah sama dia. Tapi semisal dia berbohong itu pun sama aja pasti Papa nya gak akan percaya.

"Sayang kenapa kamu malah diam aja kayak gitu? sekarang lebih baik kamu masuk ke mobil papa nanti kamu cerita sama papa sebenarnya apa yang sudah sebenarnya terjadi sembari Papa mengantarkan kamu ke sekolah ya" tutur Papa vino.

"Iya Pah" bales Bella setelah itu Bella dan papa vino pun memutuskan untuk masuk ke dalam mobil papanya dan papa vino pun lalu melajukan mobil tersebut untuk menuju ke sekolahan Alexander mengantarkan Putri kecilnya itu.

"Sekarang kamu boleh jelaskan sama papa sebenarnya apa sih yang sudah terjadi sama kamu kok tiba-tiba kamu ada di jalan sendirian terus dimana Kak Putri kok nggak sama kamu bukannya kalian berdua kalau berangkat sekolah itu selalu barengan?" tanya papa bingung sembari fokus menyetir.

"Kalau semisal adek cerita yang sesungguhnya papa harus janji ya nggak boleh marah sama adek ya" ujar Bella dia bilang seperti itu karena dia takut sekali kalau semisal papanya itu marah sama dia karena sikap dia yang tiba-tiba kabur dari rumah neneknya.

"Iya Papa janji sama kamu Papa nggak akan marah sama kamu tapi kamu juga harus janji sama papa kalau kamu harus jujur semuanya sama papa dan enggak boleh sedikit pun berbohong sama Papa gimana" tutur Papa vino.

"Iya pah aku bakal ceritain semua sama papa Jadi sebenarnya aku itu kabur dari rumah nenek" ujar bila namun ketika dia terus aja belum selesai bicara tiba-tiba papanya main motong begitu saja.

"Hah? Kok bisa? emang kamu ada masalah apa Kok bisa-bisanya kamu keluar dari rumah nenek apa yang sudah terjadi?" tanya papa vino yang khawatir dan bingung serta terkejut.

"Papa itu dengerin aku cerita dulu jangan langsung motong gitu pa nanti yang ada malah aku nggak selesai-selesai ceritanya" balas bila yang sedikit kesal sama papanya karena dia main potong pembicaraan nya.

"Ya papa minta maaf papa spontan bicara seperti itu karena papa itu kaget karena kamu kok tiba-tiba bisa kabur dari rumah nenek pasti karna ada masalah atau kah ada sesuatu yang membuat kamu kabur dari rumah nenek kan" ujar Papa vino.

"Iya Pah makanya adek itu mau menjelaskan dari awal mula adek bisa kabur dari rumah nenek, Jadi sebenarnya itu waktu itu aku sedang berbincang kecil sama Kak Putri terus tanpa sengaja tiba-tiba kita jadi berantem alhasil aku sama Kak putri jadi saling diam terus nenek pun jadi tahu dan tanya sama aku kenapa kok tiba-tiba Kak Putri jadi pendiam gitu dan kelihatannya dia juga menghindar dari aku terus aku jawab aja enggak tahu soalnya malas kalau harus diwawancarai sama nenek tapi nenek malah menuduh Aku yang nggak-nggak alhasil aku sama nenek jadi berantem dan nenek tiba-tiba menampar aku, Ya udah sejak menit itu aku mau putuskan untuk pergi saja dari rumah itu lagian aku juga udah capek banget hidup sama nenek terlalu banyak aturan dan terkadang selalu dipojokkan atas kesalahan yang tidak pernah aku perbuat dan saat itu aku juga jadi berantem lagi sama Kak Putri gegara aku tadi yang berantem sama nenek dan siapa sangka kak putri juga menampar aku dan itu membuat aku menjadi sangat sakit hati lalu aku memutuskan untuk langsung pergi aja dari situ dari pada aku semakin sakit hati sama mereka" jelas Bela panjang lebar, Papa vino yang tengah fokus menyetir dan mendengarkan penjelasan bila akhirnya dia pun terkejut pasalnya bisa-bisanya mamanya dan anaknya itu menampakkan bela dan spontan Papa vino pun mengerem secara mendadak saking terkejutnya.

"Aw papa kok orangnya mendadak sih" seru Bella karena jidatnya terbentur depan mobil.

"Eh maaf maaf sayang papa nggak sengaja tanya bapak tadi sepontan kaget" ujar Papa Vino sembari mengelus jidat bela yang terbentur.

"Ya udah pa udah nggak papa udah nggak sakit kok cuman agak pusing dikit" tutur Bella.

"Papa jadi nggak habis pikir sama nenek dan kakak kamu itu bisa bisanya mereka menampar kamu apa kesalahanmu sampai segitunya hingga mereka menampar kamu padahal Papa dulu itu nggak pernah ngajarin Kakak kamu untuk berbuat kekerasan sama kamu" ujar Papa vino yang masih nggak percaya atas perlakuan mama dan anak yang satunya itu.