Chereads / Cinta sebatas angan / Chapter 16 - bab 15

Chapter 16 - bab 15

Tak selamanya Yang diatas akan tetap berada diatas begitupun sebaliknya yang dibawa akan selalu dibawa karena sejatinya roda kehidupan itu pasti berputar ada kalanya kita di atas dan ada kalanya kita di bawah jadi syukurilah apa yang telah kita miliki saat ini.

***

Akhirnya bela memutuskan untuk mencari kontrakan didekat sana karena tidak mungkin kalau dia ke hotel Karna uang dia yang dibawa cuman pas.

"Dek ini kuncinya ya kalau ada apa-apa adek bisa hubungi saya dan jangan lupa bayarnya setiap awal bulan gak boleh telat" jelas ibu kos.

"Iya baik bu" balas bela setelah itu ibu kos pun pergi, sementara bela masuk kedalam kontrakan yang sederhana dan jauh lebih sempit dari rumah nenek nya walaupun begitu bela pun mau tak mau harus tinggal ditempat ini karena kalau gak yang ada dia malah tidur dijalanan.

"Emm sempit dan kotor gak papa lah dari pada aku harus tidur dijalanan kan semoga saja aku betah tinggal disini" jelas bela setelah masuk kedalam kontrakan.

"Sebaiknya aku habis ini bersih-bersih dulu supaya aku tidur nya nyaman lagian banyak sekali debu-debu nih" ujarnya lagi lalu dia pun menaruh kopernya dan mengambil sapu untuk menyapu debu-debu yang menempel dilantai. Walaupun sebenarnya bila itu merasa jijik dan jorok karena banyak sekali kecoa yang ada di lantai namun dia harus terpaksa membersihkan itu karena jika tidak pasti nanti malam jadinya enggak bisa tidur karena dia tipe orang yang enggak bisa tidur jika lingkungan sekitarnya itu jorok apalagi berdebu seperti itu.

Setelah selesai menyapu semua lantai bila pun lalu mengambilkan untuk mengepel lantai tersebut agar bersih, setelah selesai baru dia menuju kamarnya kebetulan kontrakan tersebut terdapat 1 kamar 1 kamar mandi dapur ruang tamu kamar tersebut tidak begitu luas namun Mayan untuk istirahat malam ini ya walaupun kasurnya juga nggak sama empuk sama kasur yang ada di rumah nenek.

"Semoga saja malam ini aku bisa tertidur nyenyak walaupun dengan kondisi yang seperti ini tapi semoga saja ketimbang aku harus tidur di jalanan kan disini lebih baik" ujar bella duduk di ranjang kamar setelah itu dia pun membereskan baju bajunya yang ada di koper lalu menaruhnya di dalam lemari.

"Hari ini sangat melelahkan kan kayaknya aku harus tidur lebih awal karena badan aku juga udah pegal-pegal butuh Reban oh ya besok kan aku juga sekolah apa aku beli saja ya tapi kan aku baru masuk beberapa kali nanti kalau aku boleh yang ada aku malah dipanggil sama BK ya walaupun sekolah itu milik aku tapi kan dan sebagian dari mereka tidak mengetahui kalau aku ini cucu dari pemilik sekolah ya udah deh lebih baik besok aku sekolah aja lagian kalau di sini terus juga bosan nggak tahu mau ngapain Tapi nanti kalau ketemu sama Kakak gimana udahlah yang terpenting sekarang aku tidur aja Udah ngantuk sekali ini mata nggak bisa ditahan" ujar bela lalu dia pun bersiap untuk tidur tak lupa ya mematikan lampu yang ada di kamarnya karena Bella itu tipe orang yang tidur tanpa penerangan kalau ada lampu dia tidak bisa tidur. Namun baru saja beberapa menit dia memejamkan mata tiba-tiba dia pun terbangun dikarenakan tubuhnya digigit oleh nyamuk.

"Kok banyak sekali sih nyamuknya mana pada gigitin kalau gini terus kan aku nggak bisa tidur jadinya kalau gini terus bisa-bisa aku gak tidur sampai besok mana gerah banget lagi gak ada AC apalagi kipas angin" kesal bela lalu bangun dari tempat tidurnya.

"Gimana caranya biar gue bisa tidur tanpa digigit nyamuk dan kepanasan? Mana nih mata udah ngantuk banget lagi gak bisa diajak kompromi aja" gerutu bela bingung namun tiba-tiba ponselnya berdering dia pun lalu bergegas mengambil dan melihat siapa orang yang menelponnya dan ternyata itu kakak nya dan banyak sekali panggilan tak terjawab dari kakak nya itu mungkin tadi waktu dia bersih-bersih kontrakan jadinya dia gak sadar kalau kakak nya itu menelpon dia beberapa kali.

"Kak putri ngapain sih dia nelpon aku aja gak tau apa aku lagi BT" ucap bela lalu mematikan teleponnya.

"Gak tau orang lagi kesal apa lagian kenapa dia malam-malam nelpon aku sih" ujar nya lagi lalu ponselnya pun kembali berbunyi dan kak putri menelpon nya lagi dan bela pun mematikan kembali telponnya.

"Kak putri apaan sih dari tadi nelpon bisa-bisa gue blok nanti" gerutunya lagi lalu ketika dia hendak mematikan ponselnya tiba-tiba kak putri menelpon nya lagi alhasil membuat bela menjadi kesal lalu mengangkat telepon tersebut.

"Ada apa sih kak ganggu aja" kesal bela pada kakak nya itu.

"Eh adek akhirnya kamu mengangkat telpon kakak juga kakak itu khawatir sama kondisi kamu sekarang kamu dimana? Biar kakak jemput ya" seru putri.

"Gak usah repot-repot kak aku disini udah nyaman lagian udah gak ada lagi yang bikin emosi kan dirumah pasti keadaan rumah nenek adem ayem sekarang setelah aku pergi dari sana" jelas bela.

"Kata siapa sih dek nggak kok Sekarang keadaan rumah menjadi sepi lagian nenek juga sedih karena kamu pergi dari sini kamu pulang ya Kakak jemput kamu kamu tinggal bilang aja Kamu di mana nanti Kakak ke situ" tutur Putri.

"Aku bilang enggak usah repot-repot Kak aku di sini sudah nyaman lagian ini sudah menjadi keputusan aku jadi aku rasa Kakak nggak bisa memaksa aku tuk kembali ke rumah nenek tadi kakak juga bilang kan kalau kakak izinkan aku pergi" balas bela.

"Udah ya Kak Aku tutup dulu teleponnya aku mau tidur capek besok juga sekolah kan" jelas Bella lalu mematikan teleponnya.

"Kakak kenapa sih nelpon aku ganggu aja udah dibikin makin bete lagi lagian buat apa sih dia hubungin aku bukannya dia itu malah senang ya harusnya secara kan tidak ada yang membuat menjadi marah-marah toh nenek juga nggak ada yang bikin emosi lagi lagian buat apa aku bertahan di rumah itu kalau setiap hari harus diomelin sama nenek dan selalu dipojokkan padahal kan belum tentu kalau aku itu yang melakukan kesalahan tersebut Tapi kenapa aku yang selalu disalahkan terkadang hidup ini memang tidak adil karena orang bisa berkata tanpa melihat apa yang sebenarnya sudah terjadi tapi aku berharap semoga keputusan aku untuk keluar dari rumah nenek itu benar dan semoga saja papa dan mama tidak mengetahui hal itu kalau itu sampai ke telinga mereka bisa-bisa aku kena omel karena sudah berani kabur dari rumah nenek" ucap bela duduk di tepi ranjang Sebenarnya dia ingin sekali tidur Namun karena banyaknya nyamuk dan panas nya ruangan tersebut membuat dia menjadi tidak bisa tidur dia pun lalu menunggu saat waktu yang tepat untuk dia tidur walaupun dia harus menahan kantuknya tersebut.

"Sumpah ini kosan panas sekali Udah nggak betah aku apa Aku mandi aja ya biar dingin gitu tapi ya kali malam-malam gini mandi tuh pasti horor juga kan kamar mandinya mana sepi lagi" ucap bela. Lalu sebuah ide pun tiba-tiba muncul dalam pikirannya dia berniat untuk tidur di lantai cara kan mungkin Pasti dingin dan dia akan bisa tertidur nyenyak.

"Apa aku tidur di lantai aja ya mungkin udara akan terasa dingin jadinya aku tidak kepanasan lagi kalau soal nyamuk aku bisa pakai selimut walaupun tidak menjamin untuk tidak digigit nyamuk tapi setidaknya meminimalis gigitan nyamuk" ucapnya lagi di lalu dia pun membawa bantal guling serta kamunya ke lantai untuk dia bersiap tidur.

"Bener kan apa kata aku di sini udaranya sedikit lebih dingin ketimbang di atas sana panas" ucapnya lalu dia pun bersiap tidur dan memejamkan matanya karena dari tadi matanya sudah mengantuk sekali.