Chereads / Mahligai Pengantin Muda / Chapter 31 - Program Kehamilan

Chapter 31 - Program Kehamilan

Alma langsung membawa Mas Lazuardi pergi dari hadapan Abi dan Umi. Menggeretnya keluar dengan cepat. Gila apa, Mas Lazuardi bilang kalau ingin punya anak dengannya?! Oh My God!

Tuhan! Dia ini sudah sinting atau bagaimana? Kenapa malah bilang pengen punya anak sedangkan harusnya dia datang untuk memberikan kabar perceraian!!

Alma menghempaskan tangan Mas Lazuardi saat mereka berdua sudah berada di teras rumah. "Apa maksudmu, Mas? Kamu ingin punya anak sama aku?! Kamu itu nggak berpikir atau bagaimana? Jelas-jelas kamu selingkuh –"

"PSST!!"

"Kenapa? Kamu bahkan malu kalau aku bakalan bicara keras dan terdengar oleh kedua orang tuaku? Iya, hah?!" sentak Alma.

Orang dia saja malu akan dosanya sendiri. Tapi malah tetap berbuat selingkuh! Hih! Mana mungkin Alma bisa mempertahankan dan bahkan memadu kasih dengan lelaki bejat seperti Mas Lazuardi?!

Lelaki yang bahkan pakai topeng kebaikan kepada semua orang, padahal aslinya hanyalah lelaki hidung belang!

Cih! Tak mungkin Alma ringan hati membukakan pintu maaf bagi Mas Lazuardi.

"Aku tidak mau!" teriak Alma kencang.

"Pokoknya, tarik kembali ucapan Mas Lazuardi! Untuk menatap wajah Mas Lazuardi saja aku sudah muak. Apalagi aku harus satu atap – dan bahkan punya anak darah daging Mas Lazuardi?!" teriak Alma kesal.

Gadis itu kembali masuk ke rumah. Ia memekik supaya Mas Lazuardi juga mengatakan kepada orang tuanya tentang permintaan cerainya.

Tetapi, manakala masuk ke dalam rumah, wajah Abi dan Umi malah antusias begitu besar. Mereka bertanya hiperbolis dengan kesenangan tingkat langit. "Kalian merencakan hamil? Maksudku – kalian sedang ikut program kehamilan?"

"Berarti kami berdua akan punya cucu lagi?"

"Kyaaa! Senangnya!"

"Iya, Umi! Kita akan jadi nenek dan kakek lagi!"

Mereka berdua malah mengeluarkan kebahagiaan yang begitu besar. Sampai akhirnya Alma mendelik kepada Mas Lazuardi. Sial!

Dia sudah tidak bisa menarik perkataannya lagi.

Dan Mas Lazuardi malah tersenyum kepada Alma. Seakan dia memenangkan pertarungan ini.

HISHHHH!!! Alma menggeram, bersedekap penuh dengan kebencian.

* * *

Alma sungguh tidak habis pikir. Dia berada di dalam mobil Mas Lazuardi untuk diantarkan pulang ke apartemen Faradina. Kalau saja Mas Lazuardi tidak memberikan bom serangan pembalasan, pasti Alma tidak akan sudi untuk berada satu mobil dengan dirinya!!

"Bagaimana mungkin Mas Lazuardi bilang begitu? Apa yang sebenarnya ada di pikiran Mas Lazuardi?? Aku sudah jelas mengatakan ingin cerai!!"

"Apa yang ada di pikiranku?"

"Kamu sungguh bertanya apa yang ada di pikiranku?" ulangnya.

Lelaki itu menghela napas singkat, lalu berujar dengan beratnya. "Aku hanya ingin supaya kita bisa bersama. Aku memikirkan jalan terbaik supaya kamu tidak cerita ke orang tuamu tentang perceraian kita."

"Kenapa Mas ingin mempertahankan pernikahan ini?" tegas Alma tajam.

"Aku ingin berubah."

"Kenapa Mas ingin berubah melalui diriku? Maksudku, Mas bisa berubah sendiri –membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia bersama dengan Mbak Geisha. Itu akan lebih—"

CKKIIIITTTT

Mendadak mobil pun berhenti. Mas Lazuardi mengerem dadakan mobil tersebut. Untung saja, mereka berada di jalanan yang sepi. Hanya ruko yang terbengkalai.

Saat itu, Mas Lazuardi malah menatapnya. Lalu mengatakan penuh dengan kesungguhan. "Alma, aku sudah serius untuk menikahimu. Aku sudah memilihmu. Karena ... Aku tak bisa menikahi Geisha."

"Kenapa???" pekikku.

"Dia bukan hamba-Nya. Dia kristiani."

Alma terkejut. A-apa yang sesungguhnya terjadi di sini?

* * *