Alma menatap Mbak Geisha dengan mata membelalak kaget. "Yang benar saja! Jangan banyak berbohong kamu, Mbak! Mana mungkin Abi mengemis kepada Mas Lazuardi!!"
"Hah.... Kamu pikir Mas Lazuardi datang kepadamu dan meminta menikah denganmu!? JANGAN MIMPI, ALMA!!"
"Ayahmu yang datang siang malam, ingin kamu menikah, dan hidup jadi benalu dalam diri Mas Lazuardi!!"
Alma sungguh tercengang mendengar rentetan kalimat yang terlontar dari bibir Mbak Geisha. Ia tentu tak terima karena kekasih yang dicintainya menikah dengan sosok Alma. Namun, hati Mas Lazuardi tidak sampai hati menolak permintaan dari Abi. Apalagi dengan perbedaan yang dimiliki oleh dirinya dan Geisha.
"Mas Lazuardi, kalau itu benar, kenapa Mas Lazuardi menikah denganku? Mas Lazuardi bisa saja menikahi Mbak Geisha!! Toh aku juga tidak akan menangis, karena bahkan aku belum mengenal Mas Lazuardi!!" pekik Alma dengan nada yang kencang.
Ia begitu malu. Tak pernah menyangka kalau pernikahannya yang seumur jagung bisa mendapati masalah yang berat ini. Padahal dia bermimpi dengan kehidupan pernikahan yang indah, tenang, sakinah, mawaddah, warohmah.
Lah, semuanya bullshit!! Melihat dengan mata kepalanya sendiri Mas Lazuardi bahkan menikmati malam di hotel untuk bercinta dengan wanita ini, membuat Alma seketika muak!!
"Alma, ada beberapa alasan aku tidak bisa menikah dengan Geisha. Aku juga berharap dengan pernikahanku denganmu bisa membuatku sadar dan tidak bermain wanita lagi. Tapi—"
"Kamu menjadikanku tumbal untukmu supaya berubah??! Apakah aku sehina itu sampai aku diselingkuhi olehmu?!!" pekik Alma dengan nada yang melengking. Perpaduan antara rasa sedih, amarah, dan emosi sudah bercampuk aduk di dadanya. Semua orang di hotel sudah melihat adegan sampah ini. Tetapi, Alma tidak peduli.
Hatinya sudah terlanjur tercabik. Apa ada orang yang mampu menyembuhkan hati yang tersakiti hanya dalam waktu singkat?
Tidak, 'kan?
Maka dari itu, Alma ingin menuntaskannya sekarang di sini. Dia tidak mau berhubungan dengan lelaki pezina!!
"Alma, tidak... Dengarkan aku –"
"Sudah cukup, Mas!! Mungkin benar kalau Abi memintamu menikah denganmu. Tapi kau bisa mengatakan tidak dan menikah dengan perempuan sundal ini!!" teriak Alma kesetanan, sudah tidak bisa berbuat kalem lagi.
Gadis itu pun pergi dari hadapan Mas Lazuardi. Sementara Mbak Geisha yang tidak diterima dihina begitu, dia pun langsung marah kepadanya.
Alma sudah tidak peduli lagi. Ia akan kembali mengemasi barang. Kembali ke rumah Faradina. Karena kini dia tahu, kalau Mas Lazuardi bukanlah lelaki yang patut dia perjuangkan.
* * *
Gadis itu pulang dari Lotte Hotel dan mengemasi kembali barang-barang ke kopernya. Air mata sialannya ini tidak mau kompromi. Masih saja memberikan tangisan meskipun dia tahu kalau Mas Lazuardi jelas salah. Dia bahkan tidak pantas untuk ditangisi.
Tetapi, hati tak bisa berdusta. Alma sudah jatuh hati pada kebaikan dan kelembutan lelaki itu.
'Walaupun dia juga mungkin baik ke banyak orang. Bukan cuma aku.' umpat Alma sambil mengusap keras air mata yang luruh lagi. Seolah memberitahu pada hatinya kalau Mas Lazuardi adalah brengsek yang bersembunyi di balik topeng!
Halah! Dia shalat, mengaji, dan bahkan sering bersedekah, tetapi adalah seorang pezina, yang bahkan sudah menikah! Padahal dia bisa menggunakan nafkah batin itu untuk istrinya, tetapi Mas Lazuardi memilih perempuan lain yang jelas hanya menang cantiknya.
Alma menggeram.
Gadis itu lantas menyeret kopernya, pergi dari neraka ini.
Tatkala dia keluar dari rumah indah Mas Lazuardi, ia melihat lelaki tampan yang sedang berada di sana. Ya. Itu adalah Mas Lazuardi. Ternyata dia menyusul ke rumah?
Cih.
"Mau apa kamu ke sini, Mas?!" ketus Alma.
* * *