"Mas, apa kamu yakin jika mbak El bisa menerima aku dalam pernikahan kalian? Bagaiamana jika justru dia minta cerai?" tanya Farida pada Habib saat mereka duduk di ranjang.
Posisinya bahkan sudah tidak ragu lagi untuk berdekatan, Farida duduk di depan sementara Habib menjadi sandarannya. Perut besar wanita itu bahkan sama sekali tidak menjadi halangan untuk Habib tetap memeluknya dari belakang.
Terlihat begitu mesra, dan Farida menikmati setiap elusan lembut di perutnya dari lelaki itu. Dada bidang Habib menjadi sandaran Farida, pipinya sedikit merasa geli ketika Habib menggesekkan dagu brewoknya.
"Mana mungkin El minta cerai, dia juga sedang mengandung. Mas tahu, dia hanya sedang terguncang saja. Lambat laun, dia juga akan menerima semua ini."
"Tapi aku kenal dia seperti apa. Mbak El sangat tidak suka saat miliknya di rebut. Meski awalnya ikhlas, dia tetap tidak akan bisa mengikhlaskannya begitu saja, apa lagi sampai berbagi.