Bab 41
"Kamu yang sabar, ya, Joya. Mungkin Jihan ada mendengar dari cerita teman-temannya atau sinetron di televisi kalau sudah ada adik, si kakak tidak disayang lagi."
Joya mencoba memahami ucapan Helena melalui sambungan telepon. Dia memang sengaja melaporkan kelakuan Jihan pada Helena. Joya ingin mendengarkan pendapat Helena sebagai orang yang sudah berpengalaman menghadapi anak seusia Jihan.
"Lalu, Joya harus bagaimana, Ma. Jihan sangat membangkang akhir-akhir ini. Dia selalu menjawab apapun perkataannya dari Joya. Malah yang terakhir dia kedapatan mengambil uang dari dompet Joya." lapor Joya lagi.
Helena terdengar menghela napas di ujung sana, Juga menunggu wejangan dari Mama mertuanya itu. Saat ini dia benar-benar bingung menghadapi sikap Jihan yang mulai berubah.
"Kamu harus merangkulnya, Joya. Jadilah temannya walau dia sedang berbuat nakal. Beri dia kengerian dengan suara lembut jangan emosi. Lagi pula kamu sedang hamil, tak baik kalau terlalu sering emosi."