Alan baru saja kembali dari perusahaan percetakannya, dia membawa serta satu kotak Macaroon kesukaan Yustina.
Saat tiba di pelataran, matanya berbinar-binar saat melihat Yustina dan Robi tengah berbincang-bincang di taman. Segera dia menghampiri, berjalan sedikit berjinjit agar kedua orang itu tidak menyadari kedatangannya.
Dengan cepat di menutup mata sang kakak, membuat Robi terkejut dan nyaris menumpahkan kopi di tangannya. "Tebak."
"Astaga Lan, jangan seperti anak kecil, tolong."
Alan mendengus kesal, dilepaskan tangannya dari mata Robi. "Kakak enggak asyik ah, padahal aku sudah samarkan suaraku. Bagaimana bisa Kakak tahu ini aku?"
"Memang siapa lagi yang berani melakukan itu selain kamu, ha?"
Alan tersenyum lebar, dia beralih mencium pipi Yustina lalu duduk tepat di sampingnya. "Alan bawakan Macaronn kesukaan Oma," ucapnya seraya memberikan kotak macaroon pada Yustina.
"Astaga ... padahal baru saja Oma dan Robi membicarakan macaroon ini. Terima kasih ya, Lan."