Ponsel Amelia terus bergetar, panggilan dari David tidak ada hentinya. Dia merutuki diri begitu ceroboh membuat keputusan yang terburu-buru. Padahal, dia masih bisa mencoba memperbaiki semuanya tanpa harus kehilangan Robi dan terlepas sepenuhnya dari David.
"Sial!" desisnya.
Dia mencoba menenangkan dirinya, namun terlalu sulit kala melihat ponselnya terus bergetar. Dengan pikiran yang kalut, Amelia hendak menonaktifkan ponselnya terlebih dahulu. Namun, belum sempat itu terjadi, tiba-tiba saja ponselnya kembali bergetar.
Awalnya dia ingin langsung menolak panggilan itu, namun saat melihat nama yang tertera ari layar ponselnya, Amelia segera mengurungkan niatan itu lalu menjawabnya.
"Halo, selamat malam," sapanya ramah.
"Selamat malam, Nyonya Amelia."
"A-ada apa, ya?"
"Saya hanya ingin mengingatkan kalau dua pekan lagi anda harus menebus seluruh aset yang sudah anda gadaikan. Saya tidak bermaksud untuk mendesak, hanya sedikit mengingatkan saja, barangkali anda lupa."