KARENA Rahaya menunjuk sebuah map yang ada di dekatnya, Diana meraih dan memeriksa berkas itu beberapa saat. Tiba-tiba wajahnya berubah kelam dalam sesaat.
"Ini surat cerai?" tanya Diana bingung.
"Kenapa memangnya? Kamu bingung karena surat itu belum ditandatangani bukan?" Wanita yang menatap Rahaya itu makin terlihat bingung. Semburat kekecewaan terpancar di wajahnya.
Rahaya tersenyum sambil menggelengkan kepala beberapa kali "Katakan pada kekasihmu, aku tidak mau tanda tangai karena kurang puas dengan kompensasi yang dia tawarkannya." Senyum Rahaya terlihat melecehkan.
Kali ini Diana terlihat kesal. Nyonya muda di hadapannya ini terkesan begitu jumawa dan terlalu menilai tinggi dirinya sendiri.
"Maaf aku sama sekali tak mengerti apa maksud perkataanmu sejak dari awal pembicaraan tadi?" Wajah Diana bersemu merah menahan perasaan.
Sudut bibir Rahaya melengkung membentuk senyuman, namun ekspresi wajahnya tetap datar dan sedikit menakutkan.