MASIH belum kering pusara Mutiara, Nenek dan Kakek Rahaya malah berencana menyerahkan gadis itu ke panti asuhan. Rayadi terkejut mendengar berita yang sampai ke telinganya.
Dia segera menyuruh orang kepercayaannya untuk datang dan menawarkan diri menjadi orang tua asuh, si kecil Rahaya.
Tak ada penolakan. Pasangan tua renta itu malah terkesan lega begitu ada yang ingin mengadopsi cucunya.
Rayadi pun menyekolahkan Rahaya dan menitipkan gadis itu di sebuah asrama putri.
Rahaya yang sangat hormat dan kagum pada sosok Rayadi merasa tak enak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dia tak mau membebani lelaki yang sudah dianggapnya orang tua itu dengan biaya kuliah dan biaya-biaya lain yang timbul bila dia melanjutkan ke perguruan tinggi.
Diberi kesempatan mengecap bangku sma saja gadis itu sudah merasa sangat bersyukur.
Makanya, begitu menyelesaikan bangku sma, dia sudah tak mau lagi melanjutkan sekolahnya.
