Chereads / Roger (Sang Pahlawan Kecil) / Chapter 8 - Episode 8. Bertemu Tante Rena

Chapter 8 - Episode 8. Bertemu Tante Rena

Rasa penasaran, membuat Alvin kembali ke taman bermain. Entah mengapa, Alvin merasa sangat dekat dengan Roger.

Alvin duduk di ayunan, menunggu Roger menghampirinya lagi. Siapa tau, anak itu kembali mengunjungi taman tersebut.

Hampir setengah jam, Alvin mulai bosan. Dia sengaja pergi dari kantor diam-diam, hanya untuk menemui Roger.

"Kenapa ngga ada yang bermain di sini? Apa ngga ada anak kecil di lingkungan ini?" gumamnya, berjalan-jalan di sekeliling.

Alvin memutuskan kembali ke kantor setelah satu jam termenung seorang diri.

Mungkin besok atau lusa, Alvin bisa kembali ke taman, siapa tau anak kecil yang ditunggu sudah berada di sana.

"Alvin, apa yang kamu lakukan? Inikah sikapmu sebagai seorang pemimpin?" sentak Tuan Rames.

Sudah dua hari Alvin pergi dari kantor, tanpa sepengetahuan sekretarisnya.

Alan yang statusnya sebagai wakil direktur, hanya bisa menutupi dan menghandle semua pekerjaan sang kakak.

Alan tau jika kakaknya diam-diam masih mencari Riana. Dia tau karena sikap Alvin yang selalu gelisah selama beberapa hari ini.

"Memang apa yang kulakukan? Semua tugas dan tanggung jawab sudah diselesaikan dengan baik, aku hanya keluar sebentar untuk mencari udara segar." Sahut Alvin, beralasan.

"Keluar sebentar kamu bilang? Rapat pagi kamu serahkan pada Alvin? Itu yang kamu bilang sudah menjalankan tanggung jawab?" Tuan Rames marah besar.

"Aku hanya membuatnya mengemban tanggung jawab. Karena tidak semua rapat harus dihadiri direktur utama," papar Alvin.

Alvin keluar dari ruangannya. Berada di dalam sana dengan Tuan Rames, membuatnya selalu kesal sepanjang hari.

"Kak Alvin, kakak mau ke mana lagi, Kak?" cegah Alan, saat Alvin keluar dari lift.

Alvin tak menggubris pertanyaan sang adik. Segera berlalu meninggalkannya, tanpa berniat memberi penjelasan.

"Kak Alvin, kenapa harus seperti ini, Kak?" gumam Alan. Dia merasa sedih, karena selama 4 tahun ini hubungan kakak dan orang tuanya selalu menambah jarak.

Alvin mengendarai mobil dengan kecepatan penuh. Menyesal, kenapa dulu dia tidak kabur saja bersama Riana.

Itu jauh lebih baik, karena hidup bersama dengan orang yang dia cintai, meski hidup dalam kemiskinan.

Daripada bergelimang harta, tapi tak merasa bahagia sedikit pun.

"Riana. Kamu di mana?" lirihnya, kembali menginjak gas.

Cekiiittt.

Rem diinjak begitu kuat. Berharap tidak adanya korban.

"Maaf, Bu. Ibu ngga apa-apa, kan?" tanyanya pada seorang wanita yang hampir menjadi korban kecepatan si hitam.

"Enggak, aku ngga apa-apa, hanya ... " Wanita itu tidak melanjutkan kalimatnya. Terkejut akan laki-laki yang hampir menabraknya tadi.

"Alvin," ucapnya, mengenali wajah laki-laki di hadapannya.

"Tante Rena." Alvin terkejut, tapi sekaligus senang, karena bisa bertemu Tante Rena. Kemungkinan besar dia juga bisa bertemu Riana dalam waktu dekat.

Keduanya lalu berbincang di sebuah cafe tak jauh dari tempat kejadian. Baik Alvin maupun Tante Rena, sama-sama menampakkan ekspresi senang karena bisa bertemu lagi.

"Bagaimana kabar, Tante?" tanya Alvin.

"Tante baik, Vin. Kamu sendiri gimana? Tante lihat, sepertinya kamu jauh lebih kurus dibanding pertemuan terakhir kita dulu," simpul Tante Rena.

Alvin tak menanggapinya. Dia tau itu, karena hidupnya selama 4 tahun ini, tidak pernah merasa bahagia.

"Maaf, kalau pertanyaan tante membuatmu tidak nyaman," terangnya.

"Enggak kok, Tan. Enggak sama sekali, justru Alvin yang harusnya minta maaf," ucapnya.

"Tante, Riana gimana kabarnya?" tanya Alvin terdengar ragu-ragu.

"Riana baik, kapan-kapan main ke rumah ya. Bawa istrimu juga," ucap Tante Rena.

"O iya, sudah punya anak berapa? Maaf, tante ngga hadir di pernikahan kalian. Tante ngga tau kapan kamu menikah," paparnya.

Alvin tidak mengerti apa yang Tante Rena katakan. Menikah?

Melihat ekspresi Alvin yang terlihat bingung, Tante Rena kembali meminta maaf.

"Maaf, tante ngga tau kalau kamu sudah berpisah. Terus anak kalian, ikut sama siapa?" tanyanya lagi.

Berbicara panjang lebar, tanpa tau cerita yang sebenarnya. Tante Rena beranggapan salah mengenai Alvin.

Berita batalnya pernikahan Alvin dan putri walikota, tidak tersebar luas. Hal itu tidak menghapus kesalahpahaman yang terjadi antara Riana dan Alvin.

"Tante, maaf. Siapa yang berpisah?" tanya Alvin.

"Oh, kamu ngga pisah sama istri kamu? Tante kira kalian berpisah, soalnya tadi ekspresi kamu keliatan sedih." Ralat Tante Rena.

"Gimana aku bisa pisah, Tan. Menikah aja belum," balas Alvin.

"Kamu ngga jadi nikah?" tanya Tante Rena.

Alvin menggelengkan kepala. Keduanya sama-sama bingung dengan ucapan yang tak jelas.

"Katanya kamu mau nikah sama putri walikota, Tante liat beritanya 4 tahun lalu," terang Tante Rena.

"Apa? Jadi, Tante Rena liat berita itu? Terus Riana?" Alvin syok dengan keterangan yang tante Rena katakan.

"Iya, tante liat. Justru tante tau beritanya dari Riana," jelasnya.

Dunia Alvin seakan berhenti seketika. Penuturan yang Tante Rena katakan, membuatnya syok.

Jadi, selama ini, Riana beranggapan bahwa Alvin sudah menikahi wanita lain?

"Tante, Riana ada di mana sekarang? Kasih tau Alvin alamat rumahnya, Tante." Desaknya.

Tante Rena sekali lagi meminta maaf. Dia belum bisa memberi informasi di mana Riana tinggal.

Tante Rena takut, kalau Riana masih belum memaafkan kekasihnya dulu.  Sebelum Alvin menemuinya, Tante Rena meminta waktu untuk berbicara pada sang keponakan.

Memberikan penjelasan sebelum memarahi Alvin saat bertemu nanti.

"Tante minta maaf ya, nanti tante kabari kamu kalau Riana sudah siap untuk ketemu," ucapnya.

"Baik, Tante. Alvin minta tolong sama tante, ya. Tolong bujuk Riana. Alvin ngga mau berpisah sama dia," pintanya.

"Oke, nanti tante usahain ya. Nomor kamu, masih yang dulu apa udah ganti?" tanya Tante Rena.

"Masih yang dulu kok, Tan." Keduanya berpisah setelah mencapai kesepakatan.

Tante Rena berjanji akan membuat Riana mau menemui Alvin. Alvin juga berjanji, jika dia akan menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka.

Alvin merasa jika dunianya telah terbuka. Bertemu Tante Rena, mendengar kabar tentang Riana, membuat Alvin segar kembali.

Mengucap syukur, karena takdir baik masih memihak kepadanya. Namun, Alvin lupa bertanya pada Tante Rena.

Empat tahun bukanlah waktu yang sebentar. Bagaimana jika saat bertemu nanti, Riana sudah menikah dan mempunyai anak dari laki-laki lain?

Kebahagiaan yang baru saja hinggap, bisa saja lenyap karena badai angin. Badai yang membuat hancur hatinya hingga tak bersisa.

Saat kekhawatiran melanda, Alvin teringat tentang ucapan Tante Rena mengenai berita 4 tahun lalu.

Alvin segera mencari berita tersebut. Benar. Tante Rena memang mengatakan yang sebenarnya, berita itu mengatakan jika Alvin dan putri walikota akan menikah.

Namun, beberapa bulan atau tahun kemudian, tidak ada lagi berita mengenai batalnya pernikahan mereka.

Itu artinya, semua orang beranggapan jika direktur Ravs Corp dan putri walikota memang sudah menikah.

"Halo, bantu aku selidiki sesuatu." Alvin menelfon seseorang. Entah siapa yang dia telfon. Apa yang ingin Alvin selidiki dengan meminta bantuan orang lain?

bersambung...