Perhatian!
Di chapter berikut ini akan berisi adegan kekerasan dan penuh darah, penulis berharap kepada para pembaca tersayang dapat memutuskan sendiri bahan bacaan yang dirasa bijak. Dimohon untuk tidak meniru maupun mempraktekannya.
"Kieran, apakah nona muda memang sudah siuman?" tanya Darcel kepada sosok pria bersurai kelam yang terdiam selama beberapa menit. Ia hanya memperhatikannya menyiksa tamu sang duke saja. Bahkan saat Darcel memanggilnya pria itu tetap saja termenung tidak bergeming.
"Kieran …," panggil Darcel untuk kesekian kalinya. Mungkin sekalipun ia berteriak Kieran masih akan tetap mengacuhkannya. Ia mulai merasa seperti seorang gadis yang merajuk karena diacuhkan kekasihnya.
