Perhatian!
Di chapter berikut ini akan berisi adegan kekerasan dan penuh darah, penulis berharap kepada para pembaca tersayang dapat memutuskan sendiri bahan bacaan yang dirasa bijak. Dimohon untuk tidak meniru maupun mempraktekannya.
DORR …
Sebuah tembakan baru saja dilepaskan oleh sosok pemuda bersurai platina yang sedari duduk diam dan tenang. Alastair tidak lagi menahan dirinya, terkutuklah teman semasa kecil atau apapun itu. Gadis di hadapannya ini telah menjatuhkan martabat dirinya, membunuh keluarganya. Pistol berwarna hitam di tangannya baru saja melesatkan sebutir peluru pada bahu kiri Veronica membuat gadis itu kian sekarat setelah kekurangan darah karena luka.
"Baiklah, kau sangat berisik … dasar jalang," ucap Alastair. Veronica memandang Alastair yang kini berdiri di hadapannya tengah menarik sosok gadis berambut keemasan untuk ikut berdiri di sampingnya.