"Kieran, aku tidak melarangmu untuk jatuh cinta pada nona muda, tetapi kau harus tahu … bagaimana sulitnya saat seekor singa mencintai hewan buruannya. Bagaimana jadinya jika kalian saling menjatuhkan cinta masing-masing? Kau akan melanggar kontrak?"
"Kalau memang ucapanku kali ini bukan alasan penyebab kegundahanmu, hiraukan dan lupakan saja. Jangan mengingatnya, lupakan saja. Lagi pula semua pilihan ada di tanganmu …"
Tidak ada yang berbicara selama beberapa saat. Keduanya terdiam, hanya ada suara deru angin yang menerpa jendela. Keduanya justru memandang ke arah luar dimana pelataran mansion dipenuhi rerumputan.
Kieran masih tidak memberikan jawaban maupun reaksi apapun. Manik jingga nya sedikit menyendu, ia masih tidak percaya apa yang dirasakannya karena ia jatuh ke dalam pesona anak manusia yang menjalin kontrak. Padahal ia telah berulang kali membentuk kontrak, bermain-main dengan ratusan manusia, termasuk para wanita.