Perhatian!
Di chapter berikut ini akan berisi adegan kekerasan dan penuh darah, penulis berharap kepada para pembaca tersayang dapat memutuskan sendiri bahan bacaan yang dirasa bijak. Dimohon untuk tidak meniru maupun mempraktekannya.
"Itu juga berlaku untuk Anda … Bagaimana bisa Anda mengganggu seorang wanita? Apakah Anda tidak memiliki sopan santun, Butler Felix?"
Tepat kurang dari beberapa detik tangan Kieran berhasil menahan tangan Felix yang hampir saja menyentuh sang nona. Beruntung ia bisa menyamai kecepatan pria berambut klimis itu, sehingga kini Dracella berada dalam posisi diapit oleh dua orang butler yang berdiri begitu dekat dengannya.
Ia menahan nafas, entah sejak kapan tangan beserta cakar milik butler Fraud telah di depan mata. Meneguk saliva hanya itu yang ia bisa lakukan karena merasa lega setelah hampir saja ia menemui kematian. Dracella memandang sosok Kieran yang berdiri di belakang tubuhnya, ia dapat merasakan sebelah tangan pria itu memeluk pinggangnya.