Di sepanjang perjalanan hati Aisyah diliputi rasa bahagia karena sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan orang yang dia cinta meskipun dari kemarin Aisyah merasa kesal.
Setelah sudah di tengah perjalanan Aisyah mampir di rumah makan Padang. Niatnya Aisyah akan membelikan makanan kesukaan Reza dan juga beberapa cemilan yang lain. Biasanya, Reza selalu suka dengan makanan itu sehingga Aisyah tak lupa membelikan untuk Reza.
Beberapa menit kemudian akhirnya pesanan Aisyah sudah jadi lalu Aisyah membayar pesanannya. Segera Aisyah menyalakan kembali motor matic miliknya. Tak lupa dirinya memakai helm saat mengendarai sepeda motor.
Entah kenapa saat ini hati Aisyah merasa deg-degan karena akan bertemu dengan Reza. Dirinya tidak bisa membayangkan nanti seperti apa ekspresi wajah Reza saat dirinya datang tiba-tiba tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
Akhirnya setelah beberapa menit kemudian Aisyah telah tiba di halaman depan rumah Reza setelah hampir 3 jam dirinya berkendara. Aisyah segera melepas helm yang dia kenakan. Saat ini ritme jantungnya berdetak tak beraturan karena akan menghadapi kekasihnya yang 3 bulan tidak bertemu.
Setelah itu Aisyah segera meraih plastik makanan yang di gantungkan di bagian depan sepeda motornya. Mata Aisyah tak sengaja menangkap sepeda motor yang tampak tak asing baginya berada di halaman depan rumah Reza juga. Sepertinya dia pernah melihat tapi dimana Aisyah pun lupa.
Dengan berjalan perlahan Aisyah mendekati pintu utama rumah Reza yang tampak terbuka. Tidak ditutup, apakah Reza lupa menutupnya. Biasanya yang Aisyah tahu jika Reza tidak pernah membuka pintu rumahnya sama sekali.
Lalu Aisyah melangkah masuk dengan perlahan sambil memanggil Reza tapi tidak ada sahutan.
"Bang," panggil Aisyah namun sepi yang dia lihat di ruang tamu. Tapi tunggu, Aisyah mendengar suara gelak tawa dari arah belakang. Sepertinya di dapur, lalu Aisyah melangkah mendekati dapur. Dengan hati-hati Aisyah melangkah agar tidak terdengar oleh Reza karena dirinya akan memberi kejutan pada kekasihnya itu.
Namun langkah Aisyah mendadak berhenti dan plastik makanan yang dia pegang jatuh berhamburan di atas lantai. Aisyah menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Reza tengah memeluk seseorang dari belakang saat wanita didepannya itu sedang masak. Sungguh pandangan romantis yang menyesakkan dada Aisyah. Niatnya ingin memberi kejutan namun kini dirinya yang terkejut dengan apa yang terjadi saat ini. Pemandangan yang begitu gila menurut Aisyah.
Reza dan juga Salsa menoleh ke arah sumber suara saat bungkusan makanan yang Aisyah pegang jatuh. Mata Reza membulat tak percaya jika Aisyah ada di sini namun tidak dengan Salsa, dirinya malah memegang erat tangan Reza.
Aisyah semakin merasa sakit saat orang yang dipeluk Reza ternyata sahabat baiknya yang bernama Salsa yang dulu selalu ada waktu buat dirinya. Namun apa yang dia lihat saat ini sangat membuat dada Aisyah merasa sesak dan mendadak lidahnya terasa kelu.
"Aisyah," panggil Reza tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Aisyah tertawa hambar mendengar panggilan Reza telah berubah detik ini juga, bukan Adek seperti biasanya.
Reza tetap berada di posisi semula dengan tangan Salsa yang masih bergelayut manja. Gila, Aisyah benar-benar mendapat kejutan sendiri dari Reza dan juga sahabatnya Salsa.
"Bisa dijelaskan?" tanya Aisyah yang berusaha tegar agar tidak menangis di depan para penghianat di depannya saat ini.
"Aisyah aku minta maaf," ucap Reza. Reza akan jujur kali ini untuk segera memutuskan Aisyah agar hubungannya dengan Aisyah ada kejelasan. Dirinya tidak ingin menyakiti Aisyah terlalu jauh dan lama.
Aisyah hanya diam dan mematung menatap Salsa yang merasa tidak salah sama sekali. Aisyah tersenyum saat mengingat jika Salsa melaporkan yang tidak-tidak tentang Reza. Itu artinya Salsa benar-benar ingin membuat hubungan Aisyah dan juga Reza.
Kemudian Reza berusaha melepas pelukan tangan Salsa yang tengah bergelayut manja dilengannya. Lalu Reza berjalan mendekati Aisyah, menatap bungkusan makanan yang sudah berantakan di atas lantai. Hatinya merasa iba sebenarnya dengan Aisyah yang datang saat ini membawa makanan untuknya.
"Aisyah, kamu bilang tadi ada acara di rumah. Kenapa tiba-tiba ada di sini?" tanya Reza sambil mendekati Aisyah ingin berjabatan tangan namun Aisyah segera menyembunyikan tangannya tidak mau menerima uluran tangan Reza.
Mendengar pertanyaan Reza, Aisyah semakin meradang. Pertanyaan macam apa itu saat kekasihnya datang malah bertanya mengapa.
"Kenapa, nggak suka? andai tadi aku bilang mau ke sini pasti aku nggak bisa lihat adegan romantis secara live," sahut Aisyah sambil menyindir Reza yang masih menatap wajah Aisyah.
Mendengar perkataan Aisyah lantas Salsa langsung maju mendekati Reza yang berada tepat di depan Aisyah.
Aisyah menatap wajah Salsa dengan datar tanpa senyuman. Salsa tampak tersenyum menyeringai melihat Aisyah yang sedang menahan amarah.
"Hai Aisyah apa kabar?" tanya Salsa dengan tidak tahu malu dan tanpa merasa bersalah.
Mendengar pertanyaan Salsa membuat Aisyah hanya mampu menahan amarah yang tersimpan dalam dada. Dirinya tidak ingin mengumpati dua manusia penghianat itu, mulutnya terlalu suci jika harus mengumpati mereka berdua.
Reza mendadak menjadi salah tingkah berada di suasana yang tampak awkward seperti saat ini. Kemudian Reza berusaha membuka obrolan.
"Aisyah maaf, kita sudah jadian sejak tiga bulan yang lalu. Aku harap kamu bisa menerima hubungan kami yang mengalir secara tiba-tiba," ucap Reza pada Aisyah.
Lagi-lagi Aisyah tak mampu berkata-kata karena ucapan Reza barusan. Aisyah benar-benar mendapat kejutan yang luar biasa dari Reza dan juga Salsa.
"Iya Aisyah, kita udah jadian sejak tiga bulan yang lalu. Aku harap kamu bisa menerima hubungan kami," lanjut Salsa yang menimpali ucapan Reza sambil tangannya menggenggam tangan Reza. Jari jemari mereka saling bertautan dan itu semua tidak luput dari pandangan Aisyah saat tangan Reza semakin mempererat jari jemari Salsa.
Aisyah tersenyum kecut menanggapi ucapan Salsa dan menganggukkan kepalanya paham.
"Oke, selamat. Aku mendapat surprise dari kalian, mudah-mudahan hubungan kalian langgeng," sahut Aisyah dengan wajah datar mencoba untuk tidak menumpahkan tangisannya di hadapan mereka berdua.
"Aku harap kamu tidak marah Syah," lanjut Reza yang berusaha meminta persetujuan dari Aisyah.
Hati Aisyah semakin terbakar api cemburu yang kian membara saat ini namun berusaha untuk tetap tenang.
Tanpa berpamitan ataupun mengatakan apapun, Aisyah membalikkan tubuhnya ingin segera pulang dari suasana panas. Ingin segera mendinginkan hatinya yang berdenyut nyeri tak karuan. Kini semua rasa penasaran Aisyah terjawab sudah saat Reza selalu membatalkan janji kencannya.
Reza mengejar langkah Aisyah saat langkah Aisyah sudah hampir mendekati pintu utama. Reza memanggil Aisyah agar tidak pulang terlebih dahulu, dirinya merasa tidak enak hati saat melihat Aisyah yang tampak tidak peduli ataupun marah-marah seperti orang lain yang melabrak kekasihnya berselingkuh.