Kepanikan terasa memenuhi seisi rumah Adrian dan Sintia. Mereka mencarinya ke seluruh ruangan yang ada di rumah itu. Adrian yang sejak tadi berada di ruang kerja, akhirnya tersadar ada yang tidak beres di rumahnya karena mendengar ribut-ribut.
"Ada apa ini?" tanya Adrian pada Sintia ketika menghampiri mereka.
"Adrian, Ayara ... dia tidak ada," jawab Sintia, wajahnya sudah sangat pucat.
"Apa maksudmu? Kau bilang tadi ia berada di kamarnya." Adrian menatap tajam Sintia.
"A-aku pikir dia sedang berada di kamar tidurnya tapi setelah aku melihat ke kamar, dia tidak ada di sana, Adrian."
Wajah Adrian memerah seketika, putri kesayangannya hilang saat berada di rumahnya sendiri, bagaiman bisa? pikirnya.
"Apa saja yang kalian lakukan di rumah? Menjaga seorang anak kecil saja kalian tidak becus!" bentak Adrian.