Rana mendesah ketika Adrian begitu nikmat menghisap miliknya, tangannya kini bergerilya di tubuh Adrian hingga mendarat di resleting celana milik Adrian. Dia bisa merasakan di dalam sana sesuatu menunggu ingin mencuat keluar. Perlahan Rana membuka dan menurunkan bawahan milik Adrian, kini ia bisa menggenggam milik Adrian dengan leluasa, begitu menantang dan keras.
Nafsu sudah menguasai mereka berdua.
Adrian menghentikan aksinya memainkan dua bukit kenyal milik Rana. Sambil terus menatap wanita itu dengan penuh birahi, ia melepaskan kemeja di tubuhnya. Rana meratap dengan manja menunggu aksi Adrian selanjutnya.
"Kau sudah tidak sabar, Sayang? Kau menantangku dengan nakal, kau harus menerima hukuman dariku!" ucap Adrian, mengecup kembali bibir sensual milik Rana.
