Chereads / Seberkas Titik Cahaya / Chapter 10 - Perasaan Yang Aneh

Chapter 10 - Perasaan Yang Aneh

"Aaaaa.... Tuh cewek resek banget...liat aja besok, gue bakal kerjain tuh cewek" ucap Mia di ruangan istirahat.

Ulfa yang hendak ingin beristirahat kembali keluar agar tak di omelin oleh Mia.

"Fa... Kenapa keluar... Bukannya lo mau istirahat bentar" ucap Riko.

"Nggak jadi" ucap Ulfa.

"Ulfa kok jawabnya simple banget... Apa dia beneran marah sama gue yah" dalam batin Riko.

Ulfa pun akhirnya kembali bekerja.

"Eh... Mba namanya siapa biar kalau gue mau pesen tinggal manggil nama mba aja gitu" ucap pelanggan yang mengidolakan Riko.

"Panggil aja Ulfa" ucap Ulfa.

"Oh iya... Tuh nenek sihir kemana..? " tanya pelanggan tersebut yaitu Novi.

"Maksudnya Mia... " ucap Ulfa.

"Ohh... Jadi namanya Mia" ucap Novi.

"Dia lagi di ruangan istirahat... Kenapa emangnya" ucap Ulfa.

"Nggak apa apa... Cuman pengen mukanya dia... Pasti dia kesel banget sekarang" ucap Novi.

"Ya udah kalau nggak ada lagi yang mau kalian pesan gue ke belakang dulu" ucap Ulfa lalu pergi.

Ulfa pun kini berdiri di dekat tempat barista. Riko yang tengah melihat Ulfa yang berdiri akhirnya memberinya sebuah kursi untuk duduk.

"Duduk... Lo pasti capek banget dari tadi berdiri kan" ucap Riko.

Ulfa pun akhirnya duduk tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Sementara Riko mencoba membuatkan minuman untuk Ulfa.

"Nih... Gue buatin minuman buat lo... Biar tenggorokan lo lebih seger" ucap Riko.

"Makasih" ucap Ulfa.

"Iya sama-sama" ucap Riko.

Tiba-tiba

"Kak Riko... " ucap Novi.

"Iya kenapa.... Nambah minuman yah" ucap Riko.

"Nggak kak.... Cuman Novi pengen minta kontaknya kak Riko... Boleh nggak" ucap Novi.

"Boleh.... Bentar yah" ucap Riko sembari mengeluarkan ponselnya dalam kantong.

"What? Dia langsung ngasih kontaknya sama cewek... Kemarin aja nembak gue, dasar jelalatan" ucap Ulfa dalam batinnya.

"Wah... Makasih yah kak Riko... Nanti Novi ngechat kak Riko yah" ucap Novi.

"Apa apaan sih... Tukar kontak tuh ternyata... Nyebelin deh... "Dalam batin Ulfa.

" sering sering ke sini yah... Ajak temen temen lo yang lain juga"ucap Riko.

"Nyenyenyenye...... " dalam batin Ulfa.

"Itu pasti dong kak... Setiap hari gue bakal kesini" ucap Novi.

"Wisss mantap nih... Beneran yah ajak yang lain" ucap Riko.

"Siap kak... Tapi jangan lupa bales chat Novi yah" ucap Novi.

"Iya... Kalau soal itu mahh beres" ucap Riko.

"Duhhh.... Nggak enak banget ngeliatnya... Pengen nabok nih... Tapi kok gue marah sih... Aneh banget deh gue... " dalam batin Ulfa.

Ulfa pun kini kembali fokus bekerja.

Disisi lain.

Syifa pun kembali bekerja sambil di bantuin oleh Farhan.

"Makasih yah kak Farhan udah bantuin gue" ucap Syifa.

"Santai aja Syif... Lagian gue seneng bisa bantu lo" ucap Farhan.

"Oh iya... Tapi kerja lo gratis kan... Nggak di bayar kan" ucap Reza.

"Iya GRATIS" ucap Farhan.

Tak lama pun Sarah muncul bersama dengan gengnya.

"Farhan... Lo disini juga" ucap Sarah.

"Mmmm... Kak Sarah mau pesen apa..? " ucap Syifa.

"Ohhh....jadi Farhan kesini bantuin lo yah" ucap Sarah.

"Udah deh... Lo mau pesen apa cepetan" ucap Farhan.

"Mmmm... Gue pesen red velvet, cappuccino 2,sama green tea" ucap Sarah.

Syifa dan Farhan pun kembali ke dapur.

"Ada pesenan kan" ucap Reza

"Iya... Nih" ucap Syifa sembari memberi catatan pesanan.

"Mmmm... Yang ini biar gue yang antar... Gue nggak mau Sarah nanti ngejahilin Syifa" ucap Farhan.

"Ok" ucap Reza.

"Makasih yah Kak Farhan" ucap Syifa sambil tersenyum.

"Iya sama-sama" ucap Farhan sembari membalas senyuman Syifa.

Setelah Reza menyelesaikan membuat minuman, kini giliran Farhan mengantar minuman tersebut.

"Makasih yah Farhan udah anterin minuman kita" ucap Sarah sambil menggenggam tangan Farhan.

"Iya sama-sama, tapi tolong yah lo lepasin tangan lo dari tangan gue" ucap Farhan.

"Ok... Kalau gitu lo gabung ama kita disini.. Yah" ucap Sarah sembari merapikan kerah baju Farhan.

Syifa pun tampak tak menyukai dengan kejadian yang dilihatnya,Reza yang tengah memperhatikan semuanya tak tinggal diam. Reza pun mendekati Sarah and the geng.

"Farhan... Nih cewek siapa.. Kok lengket banget ama lo" ucap Reza sambil menunjuk ke arah Sarah.

"Oh iya... Gue Sarah, dan gue itu calon pacarnya Farhan" ucap Sarah sambil merangkul lengan Farhan.

"Haaa... Beneran" ucap Reza.

"Iss apa apaan sih... Mana mau gue sama lo" ucap Farhan sambil melepaskan tangan Sarah dari lengannya.

"Berarti nih cewek sering ganjen dong" ucap Reza.

"Mmmm... Bener banget yang lo bilang bro" ucap Farhan.

"Enak aja... Tuh mulut di jaga yah" ucap Sarah dengan penuh emosi.

"Kalau lo nggak mau di bilang kayak gitu,makanya lo harus jaga sikap lo sebagai cewek" ucap Reza sambil kembali ke dapur.

Farhan pun turut kembali ke dapur dan menghampiri Syifa.

"Kenapa kak Farhan... Semuanya baik baik aja kan" ucap Syifa.

"Iya... Semaunya baik baik aja" ucap Farhan sambil mengelus rambut Syifa.

"Asalkan dia bahagia, gue turut bahagia" dalam batin Reza.

Teruntuk untuk masalah perasaan semua pasti tahu bahwa perasaan yang dipaksakan itu tidaklah baik. Lebih baik melihat orang yang kita sayangi bahagia dari pada kita harus melihatnya terpuruk.lagi pula cinta yang dipaksakan akan berakhir tidak bahagia. Itulah kebanyakan setiap orang lebih memilih dicintai dibandingkan mencintai.

Tak lama kemudian Reza memainkan gitarnya sembari menyanyikan sebuah lagu.

"Warna pelangi di langit biru

Hanya jadi saksi bisu

Saksi kisah perjalanan ku, denganmu...

Langitpun berbahasa dan bersenandung riang

Lantunkan lagu rindu..

Antara engkau dan aku...

Pahamilah isi hatiku, yang selalu mengagumimu

Yang menginginkan perhatian darimu...

Namun apalah dayaku, dirimu tak menginginkan ku

Hanya diri ini mengenang cinta dan rindu"

"Liriknya bagus banget... Omg" ucap Sarah.

"Dari liriknya... Dia kayaknya suka sama seseorang deh" ucap Farhan dalam batinnya.

"Wahhh... Gue nggak nyangka ternyata Reza bisa nyanyi" ucap Syifa.

"Apa jangan jangan dia suka ama Syifa" dalam batin Farhan.

"Kok kak Farhan diem kayak gitu.. Kenapa" ucap Syifa.

"Nggak apa apa" ucap Farhan.

"Kak Farhan bisa nyanyi nggak..? " tanya Syifa.

"Lumayanlah... Tapi nggak sebagus Reza" ucap Farhan.

"Lumayan kan artinya juga bagus tuh... Yang penting enak di denger sih kak" ucap Syifa sambil tertawa.

Sarah pun menjadi emosi melihat Farhan dan Syifa tertawa bersama. Sarah pun mulai mendekati Farhan.

"Farhan...nanti anterin gue pulang yah" ucap Sarah dengan nada manja.

"Ihhhh.... Gue jadi geli denger lo ngomong kayak gitu" ucap Farhan sambil menghindari Sarah.

"Gue kayak gitu supaya lo tertarik dan tergoda sama gue... Please jangan ngehindar gitu sama gue" ucap Sarah.

"Apaan sih.... Sarah gue mohon banget jangan deketin gue" ucap Farhan.

"Syifa aja boleh deketin lo masa gue nggak" ucap Sarah.

"Syifa nggak pernah deketin gue.. Justru gue yang deketin Syifa" ucap Farhan.

"Kak Farhan segitunya banget sama Syifa" ucap Syifa dalam batinnya.

"Lo pasti udah tau kalau gue suka Syifa... Gue cinta sama Syifa tapi gue nggak mau pacaran sama Syifa" ucap Farhan.

"Gue nggak bakal Terima ini semua... Gue nggak Terimaaaa.... " ucap Sarah sambil menangis dan pergi dari cafe tersebut.

"Kak Farhan bener bener lakuin ini semua buat Syifa... Ya Allah" dalam batin Syifa.

"Udahhh.... Semuanya kembali ke tempat masing masing" ucap Reza yang memenangkan pelanggan.

"Kak Farhan tenang dulu yah.... " ucap Syifa sambil memberikan segas air kepada Farhan.

"Tenang...lo nggak usah emosi bro... Kita semua juga tau tuh Sarah orangnya kayak gimana" ucap Reza.

"Bener bro... Kayaknya tuh cewek agak gila juga sih" ucap salah satu pelanggan.

Syifa benar-benar khawatir saat itu melihat Farhan yang masih emosi akibat ulah Sarah. Namun untungnya Reza menenangkan semuanya.