"Syifa.... Pulang bareng yuk" ucap Farhan.
"Boleh sih kak, tapi gue lagi nungguin Ulfa" ucap Syifa.
"Nggak usah nungguin Ulfa... Ulfa sekarang lagi sama Riko" ucap Farhan.
"Meraka udah baikan yah kak..? " tanya Syifa.
"Kayaknya sih gitu" jawab Farhan.
"Baguslah kalau begitu" ucap Syifa.
"Ya udah naik" ucap Farhan.
Syifa akhirnya pulang bersama dengan Farhan. Setelah beberapa menit Farhan menghentikan mobilnya di sebuah restaurant.
"Kok berhenti disini kak...? " tanya Syifa.
"Gue laper....temenin gue makan yuk.. Gue yang traktir" jawab Farhan.
"Ya udah... Syifa juga lagi laper sekarang kak" ucap Syifa sambil tersenyum.
Farhan merasa bahagia akhirnya bisa makan bersama dengan Syifa, walaupun saat ini Syifa tak menginginkan seorang kekasih.
"Makanannya enak banget kak" ucap Syifa.
"Iya dong..sekarang kita makan sampai kenyang" ucap Farhan.
"Bismillahirrahmanirrahim" ucap Syifa sambil menikmati makanan tersebut.
"Sampai kapan gue harus seperti ini... Gue bener bener menyukainya, tapi dia masih menutup hatinya" dalam batin Farhan.
"Kenapa kak...? Ada yang salah yah sama makanannya" ucap Syifa sambil berbisik.
"Nggak kok... Ini malahan enak banget.. Gue jadi kagum" ucap Farhan.
"Bener kak... Enak banget... Atau Syifa yang kelaperan yah" ucap Syifa sambil tertawa.
Farhan pun ikut tertawa mendengar ucapan Syifa.
Syifa terus makan hingga ia tak sadar sisa makanan ada di ujung bibirnya. Farhan pun langsung mengambil tissue dan mengucapkan ke bibir Syifa.
"Astaghfirullah... Jantung Syifa kenapa... Nggak biasanya Syifa kayak gini" dalam batin Syifa.
"Kenapa Syif... Lo nggak apa apakan...? " ucap Farhan dengan agak sedikit khawatir.
"Nggak apa apa kok kak.... Cuman kayaknya ada yang aneh deh" ucap Syifa.
"Aneh kenapa... " ucap Farhan.
"Mmmm... Gimana yah... Intinya aneh kak... " ucap Syifa dengan bingung.
"Tapi sekarang lo ngerasa baik baik ajakan" ucap Farhan.
"Iya kak... Tenang aja" ucap Syifa sambil tersenyum.
Farhan pun menghela nafas.
"Mmmm.... Shif... Lo deket ama seseorang nggak...? " ucap Farhan.
"Maksudnya...? Gue nggak ngerti kak" ucap Syifa.
"Selain gue... Masih ada cowok lain nggak yang deketin lo" ucap Farhan.
"Mmmm.... Selain kak Farhan, itu ada Riko, Reza cuman itu sih" ucap Syifa.
"Seberapa deket lo ama Reza...? " ucap Farhan.
"Emang kenapa kak...? " ucap Syifa.
"Nggak.... Cuman penasaran doang" ucap Farhan.
"Oh...kalau Reza itu orangnya baik banget kak" ucap Syifa.
"Padahal kalau dilihat dari luar Reza itu orangnya cuek dan nggak peduli gitu" ucap Farhan.
"Awalnya Syifa juga pikir kayak gitu, tapi ternyata salah justru sebaliknya. Reza itu perhatian dan peduli banget sama Syifa" ucap Syifa.
"Gue nggak salah lagi... Reza bener bener suka ama Syifa" ucap Farhan dalam batinnya.
"Apa lagi kemarin itu, dia baik banget. Bahkan jaketnya dia ngasih ke Syifa biar Syifa nggak kedinginan gitu.... Baik bangeeet deh" ucap Syifa.
"Kok gue ngerasa lo kagum banget ama Reza karena kebaikannya" ucap Farhan.
"Mmm... Kalau dibilang kagum... Pasti kagumlah... " ucap Syifa.
"Kalau gue lo kagum nggak" ucap Farhan.
"Kagum lah kak.... Kak Farhan kan juga baik banget ama gue" ucap Syifa sambil tersenyum.
"Gue lebih kagum sama lo" ucap Farhan.
"Perasaan gue nggak ngapa ngapain deh... Kok bisa kak Farhan kagum sama gue" ucap Syifa.
"Ya bisalah gue kagum sama lo... Lo kan juga baik" ucap Farhan.
Syifa hanya tersenyum sambil menatap Farhan.
"Gue bukan cuman kagum sama lo tapi lo udah buat gue jatuh hati" ucap Farhan.
Syifa pun langsung tersedak. Farhan segera memberinya segelas air.
"Lo nggak apa apakan" ucap Farhan dengan penuh kekhawatiran.
"Hmmmm..... Gue nggak apa apa... Cuman agak.... " ucap Syifa.
"Udah.... Pelan pelan aja makannya" ucap Farhan.
"Gimana gue nggak tersedak kalau kak Farhan ngomongnya kayak gitu... Gue kan jadi langsung kaget dengernya" dalam batin Syifa.
"Duhh... Keceplosan lagi" dalam batin Farhan.
Setelah mereka berdua selesai makan kini mereka kembali ke perjalanan.
Farhan kembali menghentikan mobilnya di sebuah taman.
"Kenapa lagi nih... " dalam batin Syifa.
"Turun bentar nggak apa apakan" ucap Farhan.
Syifa hanya menganggukkan kepalanya.
Farhan meraih tangan Syifa dan membawanya ke suatu tempat.
"Kita mau kemana sih kak...?" tanya Syifa.
"Nanti lo bakal tau sendiri kok" jawab Farhan sambil tersenyum.
"Duhh... Mau ngapain lagi... Pokoknya gue nggak boleh suka sama kak Farhan... Walaupun perasaan itu bakal muncul gue harus tetep menahan perasaan itu" dalam batin Syifa.
Farhan pun menghentikan langkahnya di pinggir sungai dan duduk bersama Syifa.
"Gimana... Pemandangannya bagus kan... " ucap Farhan.
"Wahhh... Indah banget kak... Tempatnya juga tenang" ucap Syifa.
"Gue seneng kalau lo suka" ucap Farhan.
Deg, deg, deg... Syifa merasakan detak jantungnya lebih cepat dari sebelumnya.
"Please tenang.... Tenang... Tarik nafas.... Buangggg" dalam batin Syifa sambil tarik nafas dan membuangnya.
"Lo tunggu bentar yah" ucap Farhan.
"Haa... Kak Farhan mau kemana... Jangan jangan mau ninggalin Syifa yah" ucap Syifa.
"Nggak bakalan gue ninggalin lo disini... Udah.. Lo nikmatin aja pemandangannya" ucap Farhan.
"Mungkin dia mau ke toilet.." dalam batin Syifa.
Beberapa menit kemudian Farhan datang dengan sebuah permen kapas di tangannya.
"Wahhh.... Kak Farhan belinya di mana... ? Perasaan tadi gue nggak ngeliat penjual kayak gini deh" ucap Syifa.
"Tempatnya rahasia... Lo nggak usah tau" ucap Farhan.
"Hmmm.... Sekarang main rahasia rahasiaan yah... Ok" ucap Syifa.
"Ok... Nanti gue bawa lo ke tempatnya" balas Farhan.
"Katanya tadi rahasia, kok langsung mau ngajak gue ke tempatnya sih" ucap Syifa.
"Karena gue nggak mau punya rahasia. Gue mau lo tau semua tentang gue" ucap Farhan.
"Kak Farhan udah baik banget ama gue, peduli dan bahkan kak Farhan membuka hati kakak buat gue, tapi.... " ucap Syifa.
"Stop... Jangan di lanjutin... Gue nggak mau denger kata tidak dari lo. Jadi please nggak usah bahas ini lagi" ucap Farhan.
"Apa kak Farhan sanggup untuk menunggu..? " tanya Syifa
"Gue sanggup nungguin lo" ucap Farhan
"Jangan terlalu percaya diri menjawab seperti itu kak...wanita di dunia ini bukan cuman ada Syifa, masih banyak yang lebih baik dari pada Syifa. Takutnya kak Farhan tanpa sadar bakal berpindah hati dan mengingkari perkataan kak Farhan sendiri" ucap Syifa.
"Gue bakal berusaha untuk bertahan. Lagi pula yang terpenting adalah lo bisa percaya sama gue" ucap Farhan.
"Kak Farhan pasti tau 1 kebohongan akan mengalahkan 1000 kebaikan...apakah menurut kak Farhan jika suatu saat seseorang mengatakan kebohongan tentang Syifa, apa yang akan kak Farhan lakukan" ucap Syifa.
"Gue udah bilang yang terpenting adalah kepercayaan. Gue nggak bakal mempercayai omongan orang lain, gue bakal denger semua penjelasan hanya dari omongan dari mulut lo sendiri" ucap Farhan.
Mendengar hal tersebut Syifa meneteskan air mata.
"Terimakasih karena udah suka dan sayang sama Syifa" ucap Syifa.
"Selamanya gue bakal sayang sama lo... Promise" ucap Farhan.
Mereka berdua hanya saling menatap.
"Selamat menunggu.... " ucap Syifa dengan meneteskan air mata.
"Terimakasih.Gue bakal tunggu lo kapan pun itu. Selamanya pun gue bakal tunggu lo" balas Farhan dengan meneteskan air mata.