Berbuat baik memang tak selamanya mendapat aksi yang manis. Kadang kebaikan justru dipandang dari sisi yang berbeda oleh orang orang di sekitar kita.
Menolong terkadang dianggap pencitraan, menasihati terkadang dianggap sok bijak, dan bahkan berbicara kadang dianggap menggurui. Itulah kehidupan.
"Hmmmm.... Gue jadi pengap ada dalam ruangan ini" ucap Lila sambil mengibaskan rambutnya sembari memandang Syifa dan Ulfa yang baru tiba dalam ruangan.
"Masa sih.... AC-nya nyala kok" ucap Windi dengan polosnya.
"Win.... Mending lo diem aja" bisik Eren kepada Windi.
Syifa dan Ulfa tak memikirkan dan tak memperdulikan omongan Lila. Mereka berdua hanya duduk dengan tenang dengan raut wajah yang mendatar.
"Kayaknya mereka berdua kerasukan deh" ucap Lila sambil menatap Syifa dan Ulfa.
"Sabar Syifa.... Nggak usah di dengerin" batin Syifa.
Sedangkan Ulfa terus beristighfar dalam batinnya agar membuat hatinya tenang dan tak dikuasai oleh amarahnya.
"Kok mereka berdua cuman diem aja yah" bisik Eren kepada Lila.
"Gue juga nggak tau" balas Lila.
"Mungkin mereka berdua emang nggak kenal sama si Farhan" ucap Eren.
"Gue nggak percaya.... Bisa aja mereka berdua lagi mempermainkan gue" cerutus Lila.
Beberapa menit pun Farhan datang bersama dengan Riko.
"Morning Kak Farhan" ucap Lila sambil memperlihatkan senyumannya dan sedikit membersihkan pakaiannya.
"Morning" balas Farhan.
"Nanti malam kakak sibuk nggak...? Gue pengen ngajak kakak dinner" ucap Lila sembari merangkul lengan Farhan.
"Heeee..... Apa apaan sih lo... Istighfar woiii" balas Farhan dengan emosi.
Seluruh mahasiswa yang tengah berada dalam ruangan tertawa terbahak bahak mendengar perkataan Farhan kepada Lila.
"Duhhh.... Lila malu maluin deh" ucap Windi dengan polos.
"Diem lo" cerutus Lila dengan emosi.
"Ya ampun Win.... Ssssttttt" ucap Eren sambil menutup mulut Windi.
"Eh Syifa.... Gue tau dalam hati lo sekarang ngetawain gue kan" ucap Lila dengan emosi sambil menunjuk Syifa dan melotot kepada Syifa.
"Astaghfirullah... Ngapain juga gue ngetawain kak Lila.?" ucap Syifa dengan lembut.
"Lo kan suka ama Farhan, jadi wajar aja kalo lo ngetawain gue" cerutus Lila dengan melotot dan kedua tangannya berada di pinggulnya.
Plaakkkkk... Ulfa memukul meja dengan keras.
"Heee..... Kalian ini seneng banget ngefitnah Syifa... Lagian kita juga nggak pernah buat masalah sama kak Lila dan temen temen kak Lila" ucap Ulfa dengan emosi dan mata berkaca kaca.
"Tenang Fa... Memaafkan dan melakukan kebaikan adalah pilihan terbaik untuk selalu dalam kedamaian" ucap Syifa sambil menepuk-nepuk bahu sahabatnya.
"Lo juga Lil.... Jangan asal nuduh orang" ucap Riko.
"Lila, kalau emang bener gue pernah buat salah ama Lila... Gue minta maaf" ucap Syifa dengan mata yang berkaca kaca.
Lila and geng pun akhirnya terdiam dan pergi dari ruangan tersebut..
"Ngapain sih minta maaf sama mereka semua"ucap Ulfa.
" udahhhh.... Nggak usah dipermasalahin lagi ok"jawab Syifa dengan tenang.
"Pokoknya besok gue harus bawa plester" ucap Ulfa sambil mensipitkan matanya.
"Haa....mau ngapain...? Kok bawa plester segala sih" ucap Syifa
"Biar besok gue bisa plesterin mulutnya si Lila yang tukang fitnah, genit, manja.... " ucap Ulfa sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Itu namanya lo nambah masalah" jawab Syifa sambil geleng-geleng kepala.
"Canda kok Syif" ucap Ulfa sambil tersenyum.
Tak lama kemudian Sarah pun datang.
"Farhan... Ntar malem dinner yuk... " ucap Sarah sambil mendekati Farhan.
Farhan hanya diam dan segera menutup wajahnya dengan buku. Sedangkan Riko menertawakan Sarah.
"Kalau diem berarti gue anggep iya yah" ucap Sarah dengan bahagianya.
"Nggak.gue nggak mau dinner sama siapa pun, ok" jawab Farhan.
"Loh kenapa...? " tanya Sarah sambil menatap serius Farhan.
"Karena gue nggak mau, gue juga nggak mau kalau orang lain berfikir lo itu punya hubungan sama gue"jawab Farhan dengan tegas.
" justru bagus dong orang pada berfikir kayak gitu"balas Sarah.
"Gue ogah punya hubungan sama lo... Nggak nggak deh" ucap Farhan sambil mengernyitkan alis.
"Jangan jangan lo suka yang lain yah" ucap Sarah dengan serius.
"Kalau iya emang kenapa...? Lagian itu urusan gue bukan urusan lo" ucap Farhan dengan meyakinkan.
"Kalau gitu gue mau tau orang yang lo suka itu seperti apa...? " tanya Sarah
"Lo nggak usah tau" jawab Farhan.
"Kalau gitu gue bakal cari tau siapa cewek itu" balas Sarah sembari memukul meja kemudian pergi.
"Duhhh.... Semakin panas aja ruangan kita nih" bisik Ulfa kepada Syifa.
"Husss... Jangan ngurusin urusan orang" balas Syifa berbisik balik kepada Ulfa.
"Kalian berdua bisik bisik kayak gitu ngomongin apa nih...?" tanya Riko sembari memperhatikan mereka berdua dari tadi.
"Ngggg..... Nggak ngomongin apa-apa kok" jawab Ulfa
"Tapi gue ngeliat kalian bisik bisik gitu" balas Riko.
"Ohhhh...ituuuuu.... Gue cuman bisikin Syifa... Ngajak dia nginep di rumah gue" ucap Ulfa dengan terbata bata.
Riko pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Fiuhhhh.... Hampir aja" batin Ulfa.
"Mmmm.... Oh iya Syifa kalau lo suka cowok yang kayak gimana sih...? " tanya Sarah dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Emang kenapa kak... Kok nanya kayak gitu ke Syifa...? " ucap Syifa.
"Yahh... Gue pengen tau aja... Siapa tau selera kita sama" ucap Sarah.
"Syifa itu nggak mau pacaran dulu kak...jadi kemungkinan besar dia nggak terlalu mikirin soal selera dia buat cari cowok" balas Ulfa.
"Guekan nanya ama Syifa bukan ama lo" cetus Sarah.
"Yang dibilang Ulfa itu bener kak" ucap Syifa dengan meyakinkan.
"Ok.gue seneng banget dengerinnya" ucap Sarah sambil tersenyum dan menepuk pundak Syifa.
"Kalau lo Ulfa bagaimana..? " tanya Riko.
"Mmmmm.... Untuk sekarang nggak kepikiran sampai kesana kak"jawab Ulfa.
" tumben banget kak Riko nanya kayak gitu ke Ulfa... Tertarik yah sama Ulfa..? "Ucap Syifa sambil menggoda Ulfa.
" lahhh.... Kok gue...?"ucap Ulfa sambil melotot.
Riko hanya tersenyum malu melihat Ulfa.
"Ehh.... Muka lo merah bro" ucap Farhan.
"Mmmmm..... Gue kepanasan" jawab Riko.
"Iya... Lo pasti kepanasan karena api cinta lo sedang membara" ucap Farhan sambil tertawa.
"Lo... Lo... Lo ngomong apaan sih... " ucap Riko dengan terbata bata.
Syifa pun hanya tertawa melihat tingkah Riko sedangkan Ulfa hanya melotot melihat Syifa.
"Mmmm.... Emang bener yah lo nggak mau pacaran dulu...? " tanya Farhan.
Syifa hanya menganggukkan kepalanya.
"Kak Riko suka yah sama Syifa...?" tanya Ulfa dengan keras sehingga membuat Sarah berbalik menatap sinis Syifa.
"Ulfa jangan bicara sembarangan deh" jawab Syifa sambil melihat kearah Sarah.
"Guekan cuman nanya doang" ucap Ulfa.
"Gue nggak mungkin bilang sekarang kalau gue suka ama Syifa...takutnya dia digangguin ama si Sarah" dalam batin Farhan.
"Kak Farhan kok diem" ucap Ulfa.
"Menurut lo gimana..?" ucap Farhan.
"Nggak taulah kak.... Guekan nggak bisa baca isi hati kak Farhan...? " ucap Ulfa.
"Udah udah... Ngapain bahas kayak gini sih" ucap Syifa sambil menarik Ulfa ketempat duduk.
"Kok narik gue sih.... Guekan penasaran ama jawabannya kak Farhan" bisik Ulfa kepada Syifa.
"Jangan cari masalah Fa.... Lo nggak ngeliat kak Sarah dari tadi natap kita berdua kayak pengen nelan kita gitu.... " ucap Syifa.
"Iya iya.... " jawab Ulfa.
"Oh iya Fa....gimana kalau kita ngekost aja...kita cari yang agak deketlah dari kampus" ucap Syifa.
"Mmm.... Boleh juga tuh" ucap Ulfa.
"Lagian gue juga nggak bisa ngeliatin bunda khawatir kalau gue pulang telat, belum juga ongkos busnya.... Hmmm" ucap Syifa.
"Gini aja.... Pulang dari kampus kita langsung cari kost aja" ucap Ulfa.
"Setujuuuu.... Sekalian gue juga pengen cari kerja paruh waktu" ucap Syifa dengan tersenyum manis.
"Sahabat gue bener bener keren deh.... Gua juga mau ah cari kerja paruh waktu" ucap Ulfa.
"Emang lo bisa....? " tanya Syifa sambil menggoda Ulfa.
"Mmmm.... Gue pasti bisalah.... Kan ada lo yang bisa ngajarin gue... Heheheh" ucap Ulfa sambil menggandeng lengan Syifa.
"Itu pasti... Susah senang kita lewati bersama" ucap Syifa.
"Yappp.... Semangat" ucap Ulfa sambil mengangkat kedua tangannya.
"Ssssttttt.... Pak dosen udah dateng" ucap Syifa sembari menurunkan tangan Ulfa.
"Upsssss....heheheh" ucap Syifa sambil tertawa kecil.
Setelah mata kuliah telah usai kini Syifa dan Ulfa beranjak pergi mencari kost kostan sekaligus mencari kerja paruh waktu.
"Sepertinya ini lumayan bagus deh" ucap Ulfa sambil menunjuk Perumahan dilantai 3.
"Ya udah.. Kita periksa dulu" ucap Syifa.
Mereka berdua pun segera menuju ke perumahan tersebut dan sekaligus bertemu dengan pemiliknya.
"Permisi bu.... Kita berdua lagi nyari kost kostan atau perumahan gitu... Terus kita ngeliat perumahan ibu jadiiii..... " ucap Ulfa.
"Amboy amboyyy.....perumahan ibu yang paling bagus di sekitar sini... Jadi amboyyy... Di jamin suka deh" ucap sang induk semang.
"Mmmmm.... Gitu yah bu... Kalau gitu kita ambil deh bu... Tapi bayar pertahun kan bu...? " ucap Ulfa.
"Boleh.... Tapi uang listrik di bayar perbulan yah" ucap induk semang.
"Ok Bu... Jadi kita berdua besok udah mau pindah" Ucap Ulfa.
"Amboyyyyyy... Jadi fix yah" ucap induk semang.
"Bentar bu.... Emang pertahunnya berapa...? " tanya Syifa.
"Mmmmm..... Ibu kasi 2,5 pertahun deh... Terusss 50 ribu perbulan uang listrik... Ok amboyyyyy. " ucap induk semang.
"Alhamdulillah..... Terimakasih bu" ucap Syifa dan Ulfa sambil tersenyum.
"Iya sama-sama.... Lagian ibu ngeliat amboyyy anak baik baik" ucap induk semang.
Syifa dan Ulfa hanya saling menatap dan tersenyum.
Saat lisanmu masih mampu bertutur kata, bertutur dengan kata-kata yang menyentuh hati dengan kelembutan bukan menggores hati karena ketajamannya. Jikalau perkataan mu baik makan baik pula yang kau dapatkan.