"Kakak pikir akan semudah itu?" tanya Ryan.
"Lalu apa lagi yang kau tunggu? Kalian sudah sama-sama dewasa dan sama-sama masih sendiri, langsung saja lamar dia." Ryan terdiam mendengar jawaban Tristan, haruskah dia melamar Zarika saat ini juga?
"Kenapa kau diam saja? Cepat ungkapkan kepada Zarika apa yang aku katakan tadi," ucap Tristan.
"Entahlah, Kak, aku tidak yakin kalau Zarika akan menerima lamaranku," ucap Ryan.
"Jangan berasumsi seperti itu, kau belum mencobanya, Zarika gadis yang baik, cantik dan pintar, pasti banyak juga lelaki yang ingin meminangnya, apa kau rela kalau Zarika jatuh ke pelukan laki-laki lain?" tanya Tristan.
"Tentu saja tidak, Kak, aku sangat mencintainya," jawab Ryan.
"Berjuang dulu, kalau Zarika benar-benar menolak, baru kau mundur, biarkan dia bahagia hidup bersama orang lain," ucap Tristan lagi.
"Ya ya, baiklah akan aku coba," ucap Ryan menyerah karena terus didesak oleh Tristan.