Saat makan malam, suasananya terasa sangat berbeda, Ryan dan Keyla saling melempar pandangan, mereka memberikan isyarat, siapa yang akan mengatakan rencana mereka kepada Lidya.
"Apa yang ingin kalian bicarakan, sampai-sampai kalian saling melempar tatapan seperti itu?" pertanyaan Lidya membuat Ryan gelagapan sedangkan Keyla masih tetap santai.
"Gak ada apa-apa, Ma," jawab Ryan dengan gugup.
"Benarkah?" tanya Lidya dengan alis yang terangkat, lalu Lidya melirik kepada Keyla.
Mendapatkan tatapan seperti itu dari ibu mertuanya, Keyla menghela nafasnya dengan panjang, kenapa adik iparnya ini malah tidak mengatakan apapun kepada Lidya, akhirnya Keyla juga yang harus menjelaskan semuanya kepada Lidya.
"Ryan mau membicarakan tentang Zarika, Ma," ucap Keyla.
"Zarika?" tanya Lidya.
"Iya, Ma," jawab Keyla.
"Ya ampun, Sayang, kamu mau aja mewakili dia, biarin aja dia bilang sendiri sama Mama," ucapan Tristan membuat Ryan berdecak dengan kesal.