Chereads / QIELLA / Chapter 12 - Masih Marah?

Chapter 12 - Masih Marah?

Qia berlari menuju kelasnya, seharusnya Qia datang lebih cepat tapi seperti biasa karna Qia bangunnya lama tapi tenang Qia tidak telat.

Karna masih kesal Qia menendang meja kelasnya karna ia baru sampai mungkin hanya luapan emosinya tapi sakit bukan main sakit di kakinya.

"Uhh sakit kirain gak bakal sakit ih," lirih nya kesakitan sambil berjalan pincang menuju bangku nya.

Aktifitas Qia tak luput dari mata sahabat-sahabatnya tak terkecuali Ellard. Membuat mereka tertawa gemas tapi khawatir juga lantaran melihat Qia meringis seperti itu ditambah bibir mungil yang Qia poutkan membuat orang gemas melihatnya.

"Utu-utu bayi gede kita kesakitan ya nendang meja mau digendong gak sini-sini sama kakak Bella?" ucapan khawatir bella tapi terkesan mengejek membuat Qia mendengus mendengar nya dan membuang mukanya dari Bella.

Sahabat-sahabatnya tertawa melihat Bella yang sok pahlawan.

"Hahaha ngakak banget sok-sok'an banget Bella jadi pahlawan tapi salah kamu sih Bel ngomong kagak difilter," ucap Clara yang telah menghabiskan makanan pun ikut nimbrung.

Qia duduk sambil mengipaskan bukunya ke kaki agar tidak sakit lagi.

"Mau El elus kakinya Qia?"

Suara berat Ellard membuat Qia kaget dan langsung menoleh kesampingnya.

"Ellard." ucapnya sadar akan keberadaan Ellard.

Qia langsung berdiri dari bangku dan mengecek lengan Ellard tapi ia tidak melihat luka-luka lain hanya luka semalam yang sudah diberi hansaplas.

"El kamu sih nakal, tangan bisa berdarah gitu awas kamu ya kalo berdarah lagi aku gigit lo rawrr!" Ucap Qia yang memberi wajah marah dan tak lupa menakuti Ellard seperti harimau tapi bukannya takut malah membuat Ellard tertawa gemas melihatnya.

"Hahaha gemesin banget sih bayi Ellard," ucapnya melihat Qia karna sangat gemasnya Ellard mengunyel-unyel pipi chubby Qia.

"Ih Ellard sakit pipi Qia! harusnya Ellard takut sama Qia, Kan tadi Qia jadi harimau tau. Rawrr Qia mau gigit Ellard." Marah Qia ke Ellard lagi dan menakut-nakuti Ellard.

Aktifitas Qia dan Ellard tak luput dari pandangan sahabat-sahabatnya.

"Dunia ini milik mereka berdua, semuanya hanya ngontrak." Liri Farrel yang melihat Qia dan Ellard.

"Hahaha mangkanya Rel jadi cowok jangan playboy ya jadi gak tau rasanya cinta gimana," ejek Bella yang membuat Farrel mendengus.

"Gue udah tobat ya Bel, gak jadi pakboi lagi nih. Lo mau gak jadi pacar gue? Kita bisa uwu-uwu kayak mereka loh." Canda Farrel dengan mengangkat alis nya tapi membuat Bella tegang mendengarnya.

"Sialan lo! Mana mau gue ama playboy cap kakap kayak lo, bisa-bisanya gue makan hati tiap hari," ucap Bella tak terima.

Karna kesal Darla melemparkan penghapusnya ke Bella dan Farrel.

"Berisik banget kalian berdua gue jodohin tau rasanya lo!" Kesal Darla.

Bella dan Farrel akhirnya bungkam.

"Len itu temen lo si Ellard? Gue kagak percaya batu es kayak dia senyum-senyum sok manis, ketawa-ketawa kayak kagak ada beban. Waw impresif," ucap Harry kepada Gallen yang kagum melihat Ellard seperti itu.

Plak!

"Dia manusia ry, ya wajarlah kalo dia gitu," kesal Gallen melihat Sahabatnya yang gesrek ini bisa-bisanya mikir seperti itu.

"Sakit njirr! Lo kalo nabok kagak maen-maen sama aja lo kayak Ellard iblis berkedok manusia batu es!" Marah Harry yang meringis karena Gallen.

Disaat semua orang berisik, lain halnya dengan Clara yang enteng menonton pemandangan uwu sahabatnya sambil lanjut memakan cemilannya. Clara tidak pernah kosong dia selalu menyetok banyak makanan di tasnya apalagi kamarnya.

.....

Sekarang waktunya pulang semua murid berhamburan keluar sekolah tak terkecuali Qia and the genk.

"Nongki yok nanti malam, udah lama banget enggak keluar nih tapi gak tau nih bayi mau ikut gak atau udah ada jadwal malming sama sang kekasih," sindir Clara.

Ya mereka berempat memang sudah lama sekali tidak kumpul apalagi keluar malam.

"Apaan sih Ra, aku gak malmingan sama Ellard tapi boleh juga tuh nanti aku ajak Ellard hihi kangen udah lama gak jalan bareng," ucap Qia santai tanpa dosa.

Bella kaget mendengar jawaban Qia bukannya tersindir malah makin jadi.

"Buset si Qia makin jadi malah ngajak Ellard. Emang sengaja ya buat kita jadi nyamuknya mulu, uhh capek gue lihat keuwuan ini." Lirih dramatis Bella membuat sahabatnya ketawa.

"Ehh Qia udah dijemput pulang, Qia duluan dahh nanti lanjut di grup aja." Ucapnya lalu melangkah pergi.

Qia melambaikan tangannya dan dibalas lambaian tangan juga oleh mereka.

....

Qia memasuki halaman rumahnya melihat kedua orang tuanya sedang duduk ruang tamu sambil berbincang serius tapi Qia tidak tau apa yang dibicarakan.

"AYAH BUNDA QIA PULANG!"

Teriak nya membuat Alex menatap tajam.

"Qia gak usah teriak, kamu udah besar bukannya anak kecil lagi jadi belajar lah sopan sedikit!" Marah Alex.

Ucapan Alex membuat Qia hanya menundukan kepalany takut.

"Maaf ayah bunda Qia reflek tadi," ucapnya lirih.

Qia yang meminta maaf dijawab senyum anggukan oleh Diana dan hanya deheman oleh Alex tapi tetap saja Qia masih takut menatap Alex.

"Sana masuk kamar ganti baju belajar mandiri jangan dibilang dulu mau bertindak ingat kamu udah besar!"

Qia hanya mengangguk dengan ucapan Alex tanpa menatap dan melangkah pergi memasuki kamarnya.

"Kamu gak usah manjain Qia terus, kalo dimanja terus kapan dia dewasa nya." Kesal alex lalu meninggal kan Diana.

Qia sudah mandi dan mengganti pakaian sekarang ia sedang membalas pesan grubnya ya mereka sedang membahas nanti malam jadi atau tidak.

"Kalo gak datang satu pasti gak datang semua dong hehe sekarang Qia telpon Ellard dulu."

Tut sambungan terhubung.

"Halo El nanti malam kita nongki ya, jangan lupa jemput Qia jam 7 malam. Oke bye El."

Tut tut tut

Qia langsung mematikan sambungan telpon agar Ellard tidak bisa menolaknya.

Rembulan yang terang membuat semua orang makin semangat keluar malam untuk aktifitas malam mingguan karena situasi sekarang sangat mendukung tak terkecuali gadis mungil ini.

Gadis mungil itu sedang memakai make-upnya yang tidak tebal hanya tipis seadanya saja biar tidak pucat, lagian Ellard tidak suka melihat Qia bermake-up ia lebih suka Qia natural.

Qia sudah siap dengan dress selutut berwarna navy dengan lengan terbuka jangan lupa Qia memakai sanggul memperlihatkan leher indah nya.

"Sempurna!" Ucapnya sambil menatap dirinya dicermin.

Qia berjalan turun tanggga dan pamit menuju orang tuanya yang sedang menonton di ruang keluarga.

"Malam ayah bunda, Qia izin keluar ya mau jalan mau dinner," ucapnya.

"Sama siapa sayang? Ellard?" Tanya samg bunda.

"Hehe bunda tau aja nih ya udah ya, Qia pergi kasihan El udah nungguin di depan dah ayah bunda," pamit Qia langsung mencium pipi orang tuanya.

"Qia kamu masih sekolah jangan berlebihan pacaran awas kalo macam-macam!" Tegas Alex kepada Qia dan hanya dijawab Qia dengan senyuman saja.

Lalu Qia melangkah keluar rumah ia menuju mobil Ellard yang terparkir tepat di depan pintu rumah nya ia juga melihat Ellard memakai kemeja senada dengan dress nya. Ya Qia mengirimkan pesan yang menyuruh Ellard memakai baju yang senada dengannya.

Ellard menatap takjub Qia sampai ia tidak tau mau bilang apa? Kulit putih memakai dress navy dengan balutan make-up tipis menjadi sangat segar tapi satu yang membuat Ellard tidak meyukainya.

"Sok seksi banget ya suka banget pamerin leher kamu biar apa coba? Biar bisa dipuji-puji lelaki diluar sana kan? Lepasi aku gak suka lihat kamu mamerin leher mulus kamu kecuali sama aku. Itu gak masalah!" Ucap kesal Ellard.

Ellard langsung merusak sanggul Qia tapi Ellard merapikan rambut Qia tak lupa pita yang ditaruh di atas sanggul, Ellard taruh kearah samping diatas telinga Qia membuat nya sangat cantik dengan rambut terutai indah membuat Ellard tersenyum melihat Qia.

"Gini kan canik. Ingat ya Qia jangan pernah pamerin itu ke cowok lain kecuali aku," ucap Ellard yang masih kesal.