Nih anak kenapa sih?
Tangannya kepanasan apa gimana?
Iihhh dasar Dini.
"Terus?"
"Gue harus gimana, Ra? Apa gue terima aja?" Tanya Dini padaku.
"Lah, kenapa lo malah nanya gue. Ya, terserah lo lah mau terima atau enggak." Jawabku bete.
"Sebenarnya, gue juga suka sih,Ra." Ucap Dini sambil menatap lurus kedepan. Mungkin lagi membayangkan si Ferdi.
"Ya, kalau gitu lo terima saja." Ucapku menyarankan.
"Yaudah kalau gitu gue terima aja ya, Ra. Biar gue nggak jomblo lagi." Ucapnya kegirangan dengan meninggalkan kamarku.
Kulanjutkan memejamkan mata untuk kembali tidur.
Tak berselang lama pintu kembali diketuk.
Iihhhh ... siapa lagi sih yang ganggu.
Kubuka lagi pintu kamarku dengan malas. Ternyata Nenek, aku kira Dini yang ngetuk.
"Ada apa sih, Nek?" Tanyaku pada Nenek.
"Makan dulu sana." Suruh Nenek.
"Nek, Amaira tu pengen tidur sebentar doang. Nanti deh jam-jam 8 malam baru Amaira bangun buat makan." Ucapku.
"Kamu pikir sekarang jam berapa?" Tanya Nenek.
"jam 5 kan." Jawabku yang malah membuat Nenek menonyor kepalaku.
"Makanya dibuka dulu tuh mata." Ucap Nenek sambil tangannya membuka paksa mataku.
"Ih, Nenek apaan sih."
Tak menghiraukan ucapanku, Nenek segera menyeret tanganku.
"Tuh lihat jam dinding, sudah jam berapa?" Tanya Nenek sambil menunjuk jam di dinding.
"Hah? Sudah jam setengah 8, Nek? Perasaan tadi Amaira baru tidur sebentar." Ucapku tak percaya.
"Kamu sih, tidurnya mirip kebo. Jadinya nggak sadar walaupun tidur selama apapun." Ucap Nenek mengejek.
Segera kusendokkan nasi keatas piring dan cepat melahapnya hingga habis.
Setelah makan aku kembali ke kamar. Duduk disofa kamarku sambil bermain handpone.
** pagi hari **
Badanku terasa sakit semua.
Nggak sadar kalau tadi malam tidur dikursi.
Aku buru-buru mandi dan bersiap untuk pergi kesekolah. Karena untuk hari ini diwajibkan berangkat pagi. Agar nggak kesiangan nanti nyampai Hutannya.
"Dini... berangkat yuk." Teriakku diruang tamu.
Dini langaung keluar nggak pakek lama.
"Yuk berangkat." Ajak Dini semangat
Aku tau tuh, Dini semangat karena nanti bakal terus-terusan bisa lihat Ferdi.
"Kalian nggak sarapan dulu?" Tanya Nenek.
"Nggak, Nek. Kita buru-buru. Kita berangkat dulu ya, Nek." Pamitku pada Nenek.
*di sekolah*
# pengumuman buat kelas 2 A dan B diharap segera berkumpul dilapangan #
Aku, Dini dan teman-teman kelas A dan B segera berkumpul dilapang sesuai intruksi Pak Kepsek.
"Selamat pagi anak-anak." Pak Zain menyapa dengan suara lantang.
"Selamat pagi, Pak." Jawab semua murid serempak.
"Sebelum kita berangkat. Saya mau sedikit menjelaskan tetang apa itu Jelajahi Lalu Lindungi. Jelajahi adalah bagian dari Lindungi Hutan. Untuk belajar mengenal Alam lebih dekat. Kalian nanti akan didampingi oleh sebagian dari Guru kalian dan juga sebagian dari teman-teman saya tim Pecinta Alam. Tujuan kita Jelajah yaitu belajar untuk melindungi Ekosistem Hutan sekaligus menikmati wisata Alam." Pak Zain menjelaskan panjang lebar.
"Kalian nanti akan dibagi dengan beberapa grup, 1 grup terdiri dari 6 orang. Silahkan cek nama kalian dalam kertas yang tadi saya bagi. Untuk mencapai tujuan awal kita, kalian harus melewati Hutan bersama grup masing-masing. Lihat peta dengan seksama, ikuti petunjuk dari peta. Agar kalian nggak nyasar nantinya." Lanjut Pan Zain menjelaskan.
"Apa ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Arkan.
Akupun mengankat sebelah tangan, bertujuan untuk bertanya.
"Kamu mau tanya apa Amaira?" Tanya Arkan.
"Saat melewati Hutan untuk mencapai tujuan utama, apa kita nggak didampingi oleh Guru, Pak?" Tanyaku.
"Nggak, kalian harus sendiri bersama grup yang sudah saya bagi tadi. Kalian harus berusaha mencapai tujuan utama. Siapa nanti yang lebih dulu mencapai tujuan utama akan saya kasih hadiah." Jawab Pak Zain.
Emang hadiahnya lebih mahal dari nyawa? Nanti kalau ada yang nyasar gimana coba?
"Pak, nanti kalau ada yang nyasar gimana?" Tanyaku lagi.
"Nggak akan ada yang nyasar kalau kalian melihat peta dengan seksama. Yang akan kalian tuju itu baru Hutan bagian luar. Didalam peta sudah dijelaskan, mana jalan yang akan kalian lewati, dan mana jalan yang tidak boleh kalian lewati." Jelas Pak Zain lagi.
Aku hanya mengangguk menyiyakan. Yang namanya Guru nggak boleh dibantah. Kita harus patuh apa yang diperintahkan.
Setelah Pak Zain menjelaskan panjang lebar. Kami semua segera berangkat. Butuh waktu lumayan lama untuk sampai dihutan yang akan dipilih untuk Jelajah.
"Akhirnya sampai juga." Lirihku.
Kita semua berkumpul dengan grup masing-masing. Aku masuk grup nomor 5. Dan ternyata, aku sama Bella satu grup. Grupku terdiri dari Bella, Fafa, Irma, Diana, Rahel dan aku.
Gimana bisa aku satu grup dengan Bella sih? Dan tau nggak, semuanya itu teman satu gengnya Bella, kecuali aku. Gimana nanti kalau Bella meninggalkanku sendiri? Aku harus terus pantengin si Bella. Agar nggak ketinggalan. Aku harus selalu dibelakang Bella.
"Amaira.. kita harus kompak ya? Kita harus segera sampai duluan ditujuan utama." Ucap Bella. Aku hanya mengangguk mengiyakan.
Oke lah. Ini semua demi grup 5.
Kita memulai dari petunjuk utama. Kata Bella kita harus mengikuti jalan yang ada, selanjutnya akan ada petunjuk kedua.
Aku hanya mengikuti dari belakang, karena Bella yang pegang petanya. Belum juga seperempat perjalanan aku sudah ingin buang air kecil. Harus nahan berapa lama ini.
"Bella, kita butuh waktu berapa lama untuk sampai ditujuan utama?" Tanyaku pada Bella.
"Mungkin sekitar 40 atau 50 menit. Kalau dalam peta sih katanya 35 menit sudah sampai. Tapi aku nggak yakin. Petunjuknya aja sebanyak ini. Pasti jauh lah tempatnya." Jawab Bella.
Haduuhh. Aku udah nggak sabar nih ingin segera sampai.
Kucoba untuk menahan, tapi semakin lama malah semakin ingin keluar.
Gimana ya cara nahan air kencing? Kalau nahan buang air besar kan pegang batu, nah kalau nahan kencing pegang apaan ya?
Aku tahan ajalah. Setidaknya sampai setengah perjalanan. Sebenarnya malu sih kalau mau ngomong sama teman-teman. Takut ngerepotin juga.
"Bella, masih jauh ya?" Tanyaku lagi. Karena aku benar-benar sudah nggak tahan.
"Ya masih lah. Ini aja baru seperempat perjalanan." Jawab Bella judes.
Tadi aja ngomongnya dimanis-manisin, sekarang kembali judes. Gimana sih nih anak, punya kepribadian ganda kali ya.
Aku udah nggak sabar ingin segera buang air kencing, perut sudah sangat sakit karena terlalu lama menahan air kencing.
Apa aku ngomong aja ya sama Bella kalau aku kebelet buang air kecil?
Tapi aku takut, bukan takut dimarahi Bella. Tapi tkut kalau nanti aku ditinggal sendirian.
Kan yang pegang peta hanya Bella.
Lagian gimana bisa aku satu grup sama Bella dan teman-temannya, ini nggak adil banget buatku.
Haduuuhhh, semakin lama semakin nggak tahan.
Gimana kalau aku ngompol dicelana? Benar-benar mau keluar ini.