Pagi itu, Asha sudah bersiap meninggalkan kamar hotel.Memastikan tidak ada yang tertinggal lagi,ia langsung menenteng tas tangan menuju ke lift untuk turun ke lantai bawah.Setelah Check out, Asha keluar mencari taksi .Tepat saat berdiri di depan hotel , sebuah mobil sport hitam berdiri di depannya.
Asha kaget di sana .
"As , masuk !" Perintah Danendra,setelah membuka pintu mobil dari dalam ,mempersilakan istrinya masuk .Tampak Danendra sedang duduk di belakang setir ,dengan pakaian rapi dan lengkap kaca maya hitamnya .Tetapi Asha tidak peduli perintah sang suami.Asha mengarah menuju ke taksi kosong di belakang mobil Danendra .
Danendra terpaksa turun dari mobil ,menarik tangan Asha masuk ke mobil .Asha mencoba melepaskan cekalan tangan Danendra ,tetapi tidak berhasil kerana cekalannya kuat sekali .
"Bagaimana Tuan bisa tahu aku menginap di sini?"ucap Asha pelan ,nyaris tidak terdengar.
" Ayo ,As !" Pinta Danendra.
"Maaf aku harus kembali ke Surabaya ,Tuan ,"tolak Asha menepis kasar tangan Danendra.
Hubungan mereka sebentar lagi akan berakhir dan Asha merasa sudah tidak perlu menunduk ketakutan lagi pada sang suaminya.Toh , Asha tidak bersalah .Asha bisa menegakkan kepalanya menatap dunia di depan sana.
Peeeeetttt …peeeett !!!!!
Taksi di belakang mobil Danendra membunyikan klason , Danendra melihat ke arah mobilnya.Dengan kesempatan ini,Asha melepaskan cekalan Danendra dan coba masuk ke dalam lain taksi ,tetapi Danendra dari belakang lalu mengendong paksa Asha masuk ke mobil.Asha berjuang minta diturunkan lalu memukul dada kekar Danendra.
"Sekiranya kamu tidak diam, saya akan mencium kamu di khalayak ramai," jelas Danendra,Asha yang takut dan malu dengan kelakuan Danendra ,merangkul lehernya agar tidak terjatuh,lalu menyembunyikan wajahnya di dada kekar Danendra.
"Aku juga akan ikut kalian ke Surabaya .Aku ingin menjenguk ibu ,"ucap Danendra ,meletakan punggung Asha perlahan di kursi penumpang.Danendra memasang bel pengaman.Asha mematung melihat Danendra ,tiba-tiba suaminya mengecup keningnya.Teringat tiga tahun yang lalu ,dimana Danendra melakukan hal yang sama dan dia sah istri Danendra Isam Aldari .
Klik !! Pintu mobil sport itu terkunci seketika , membuat Asha tidak bisa kabur .Danendra sudah melihat sendiri , Asha yang sekarang banyak berbeda dengan Asha tiga tahun lalu .Gadis polos yang selalu menurut itu sudah tidak ada .Asha sekarang sudah berani menolak ,berontak dan melawannya .
Danendra menyusul duduk di belakang kemudi dan melajukan mobil menuju ke kediamannya.
" Kita perlu bicara,As," ucap Danendra saat sudah berada di dalam mobilnya .
. " Tidak ada ,aku merasa tidak ada yang perlu dibicarakan ,Tuan,"Asha menjawab.
"As , kamu salah paham ,"ucap Danendra membuka bicara .
" Tuan , sebaiknya kita selesaikan saja.Aku tidak akan mempersalahkannya.Hubungan kita selama ini hanya sebatas status saja.Hanya saja aku sedikit kecewa kerana Tuan dan Kak Isyana tidak berterus -terang ,"ucap Asha berupaya tenang .
"As , dengarkan aku …."Danendra tidak kehabisan ayatnya.
"Aku akan menutup mulut dan mataku tentang Tuan dan Kak Isyana, juga berjanji tidak akan menceritakan apapun yang aku ketahui kepada ibu.Asal jangan membahas masalah ini lagi di depanku ,"potong Asha .
" As , aku dan Isyana tidak ada hubungan apa -apa ,"ucap Danendra mencoba menjelaskan.
" Dia ….putri Kak Isyana,kan ? Tanya Asha .Padahal semalam sudah mendengar sendiri jawabnya .
" ya ,Hayana .Namanya Hayana Aribell ,As,"Danendra merasa inilah kesempatan untuk mengatakan kepada Asha kebenarannya .Kebenaran selama tiga tahun ini disimpan rapat olehnya dan Isyana.
" Dia juga putrimukan ,Tuan? Aku sudah mendengarnya kemarin,gadis kecil itu memanggil daddy padamu ,Tuan ," jelas Asha .
" Ya , tapi dia bukan putri kandung ,As," jelas Danendra.
" Aku tidak mahu tahu bagaimana hubungan Tuan dan Kak Isyana .Aku juga tidak mau ikut campur.Dia putri Kak Isyana dan Tuan juga .Untuk kebaikan semua orang ,sebaiknya kita bercerai saja ,Tuan .Putrrimu pasti butuh ayah dan ibunya ,butuh kalian berdua!" Ucap Asha ,sontak membuat Asha menghentikan laju mobilnya tiba -tiba .
Creeeeeeeeeeeekkkkkkkk!!!!
Suara ban yang dipaksa berhenti secara mendadak ,bergesekan dengan jalan raya menimbulkan bunyi decitan yang kencang .Suara decitan itu mengagetkan Asha sekaligus pengendara di belakang mobil Danendra.Asha terhempas ke depan .Beruntung Danendra membentangkan tangan kirinya di depan Asha dan membuat tubuh istrinya tertahan , tidak terpental ke depan , membentur dashboard.
"AKU TIDAK MAU MENDENGAR LAGI KATA CERAI DARI MULUTMU , ASHA BIANTARA ! SELAMANYA KAMU AKAN TETAP MENJADI ISTRI DANENDRA ISAM ALDARI !!!" Tegas Danendra keras dan penuh kemarahan .
Terlihat Danendra memukul setir beberapa kali ,sebelum akhirnya menarik napas berkali -kali .Danendra berusaha menenangkan diri .Asha yang dikenalnya lugu dan sederhana ,entah kenapa sekarang jadi susah diajak bicara dan suka melawan semua perkataannya .
" Maaf ,"ucap Danendra menatap Asha sebentar ,kemudian mengalihkan pandangannya ke depan .Danendra bisa melihat dari jendela mobil yang tidak tembus pandang , beberapa pengendara sedang mengumpat padanya ,kerana menghentikan mobil secara tiba -tiba dan hampir menyebabkan kecelakaan beruntun .
" Walau kita menikah bukan kerana cinta ,tetapi aku tidak pernah mempermainkan pernikahan kita ,As .Bisa saja aku menawari hitam di atas putih ,kontrak dengan berbagai syarat ,tetapi itu bukan aku .Danendra tidak akan melakukan hal menjijikkan dan pengecut seperti itu ," ucap Danendra tegas.
" Tuan menikahi aku atas kebutuhan dan keinginan ,Tuan," sindir Asha .Suaranya hampir tidak kedengaran.Asha yang sedari tadi hanya duduk diam ,berjongkok .Sesekali Asha tersenyum kecut mendengar penyataan Danendra .Baginya itu hanya akting sang suami .
" Mungkin di matamu , aku terlihat tidak serius dan main-main , tetapi setiap kali aku sudah mengambil keputusan , aku pasti akan bertanggung jawab .Kita akan menjalani rumah tangga ini ,"lanjut Danendra.
" STOP !!!Aktingmu mengalahkan sinetron ,Tuan." Kata Asha dengan berani .
"Aku punya alasan ,bukan berarti aku selama ini mengabaikanmu .Aku bahkan tahu semua hal tentang istriku .Hanya istriku yang tidak tahu hal tentangku ," jelas Danendra meyakinkan.
"HAHAHA ,REALLYYY!! Apa yang tuan tahu hal tentangku ? " Asha melawan ,mata mengarah tajam ke Danendra sesekali tersenyum kecut .
"Aku tidak mau berdebat denganmu sekarang .Kita membahasnya nanti di Surabaya ."Ucap Danendra .Kemudian menjalankan mobil menuju ke kediamannya tanpa banyak bicara.
" BRENG*** SUAMI JADI-JADIANKU!!! AKU BUKAN LAGI GADIS BOCAH YANG PERCAYA KATAMU !!" Marah Asha dalam hati.
Begitu sampai di rumah Danendra ,tampak Isyana sudah bersiap dengan koper menunggu kedatangan Asha .Begitu Asha turun dari mobil ,Isyana langsung menghampirinya .Mengajak sang adik masuk ke dalam van yang terparkir , siap menghantar mereka ke bandara .
"As ,kita berangkat sekarang !" Ajak Isyana menggandeng adiknya ke dalam mobil.
Danendra yang turun dari mobil sport hitamnya ,buru-buru berlari masuk ke dalam rumahnya .Tak lama , terlihat Danendra keluar dengan menggendong putrinya .Mencium pipi gembul gadis kecil itu,sebelum menyerahkan ke gendongan pengasuhnya kembali .
" Daddy pergi ,Hayana jangan nakal !"pesan Danendra ,kembali mencium gadis kecilnya .
Lambaian tangan Hayana mengiringi kepergian mereka. Asha hairan melihat reaksi sang kakak yang jauh berbeda dengan Danendra saat berpisah dengan putri mereka .
" Kak , apa tidak kasihan putrinya ditinggal sendirian .Dia masih kecil," ucap Asha pada sang kakak yang duduk di sampingnya.
Isyana tidak menjawab,hanya tersenyum tipis .Tidak ada perasaan sedih berpisah dengan buah hatinya.
" putriku sudah terbiasa tanpaku .As !"hanya itu yang bisa dijawab Isyana .Itupun dia harus berbisik,takut didengari oleh Danendra ,.