Asha berpikir sejenak .Apakah yang harus dilakukan?
"Apa aku hubungi Tuan Dan saja ,ya." Ucap Asha.Terlihat gadis itu sedang berpikir dan menimbang,apakah keputusannya untuk menelepon sang suami adalah tepat.
"Akhirnya,Asha mengeluarkan ponselnya,menyeluk saku kanan celana jean yang menempel ketat punggungnya yang ramping lalu mengeluarkan secarik kertas bertulis nomor ponsel Danendra.Ragu-ragu,ia menghubungi Danendra untuk kali pertama dalam hidupnya.Biasa , Asha mengirim pesan teks itu pun hanya enam bulan pernikahan mereka .Selepas ia menukar nomor ponselnya tiada langsung berhubung selama dua tahun setengah,tetapi sekarang Asha memilih bicara langsung,supaya bisa mendapat informasi.
Asha tampak gugup ,menempelkan ponsel ke telinganya.Nada dering itu semakin membuat jantungnya berdetak kencang.
" ya " sapa seseorang dari seberang .
" Maaf … maaf dengan Tuan Dan ? Tanya Asha terbata. Asha benar-benar gugup saat ini .Tangannya meramas ujung kaos putih menempel ketat di badanya menampakkan lekuk tubuh dan dua gunungnya terlihat seksi sekali .Dari tadi Asha disitu ,beberapa pria yang melintasnya menelan saliva.
" Maaf , Mbak .Pak Danendra sedang rapat .Ada yang bisa saya bantu?Saya Asistennya,Ramos ,"jawab dari seberang
" Maaf , saya butuh bantuan Tuan Dan …" Asha ragu , tetapi kalau Asha tidak mengatakannya ,Asha harus kembali ke kantor ini besok.
" Ya , ada apa? " tanya Ramos.
" saya sudah di kantor ,menunggu di lobi .Saya ingin bertemu kakak saya Isyana Biantara , tetapi katanya ibu Isyana sudah pulang ke rumah.Saya ingin menanyakan alamat ," jelas Asha.Lama hening , tidak kedengaran dari seberang .
" saya akan turun ke bawah . Mbak tunggu di sana ,"Hanya itu jawaban sang asisten sebelum memutus kan hubungan.
Tak lama , tampak laki -laki yang tadi berjalan bersama Danendra muncul di lobi. Mengedarkan pandangan, seperti mencari seseorang .Terlihat dia bertanya ke bagian customer service untuk mencari informasi si penelepon yang sedang mencari Danendra ,sang owner D.I.A GROUP SDN BHD.
" Selamat sore ,Mbak ,"Laki - laki itu menyapa Asha yang sedang duduk di sofa ruang tamu.Asha langsung berdiri.
" sore"saut Asha binggung.
" Saya Ramos, yang tadi menerima panggilan Mbak di ponsel Pak Danendra.Ada yang bisa saya bantu? Tanya Ramos mempersilakan Asha duduk ,lalu ia menyusul duduk .
" Saya baru tiba dari Surabaya tadi siang.Saya ingin bertemu kakak saya bekerja di sini juga. Namanya Isyana Biantara .Saya sudah coba menghubungi ponselnya,tetapi tidak tersambung.Katanya kak Isyana sakit ,apa bisa saya mendapatkan alamatnya?" Tanya Asha ragu .Kembalinya menyodorkan tanda pengenalannya pada Ramos sebagai bukti.
Ramos menatap Asha mencari kejujuran di matannya . Ia tidak berani gegabah. Bukan kapasitasnya untuk membagi informasi karyawan yang bekerja disini.tetapi mengingati gadis ini mengenali Danendra .Ramos berpikir lagi.
" Kalau dia adiknya Isyana , tentu dia mengenal Danendra .Tetapi, gadis ini sangat cantik dan seksi ,kalau dibandingkan dengan Isyana ," hati Ramos berkata lagi.
" ibu saya sakit , ingin segera bertemu kakak ," ucap Asha untuk meyakinkan Ramos.
" Baiklah " Ramos berjalan menuju meja customer service dan menulis sesuatu di atas secarik kertas .Tampak Ramos berbincang dengan salah seorang gadis di sana , sesekali melirik ke arah Asha.
" Ini , Mbak ,ibu Isyana sedang tidak enak badan . Mbak bisa menemuinya langsung di alamat ini .Aku akan menghubungi security , supaya Mbak diijinkan masuk ke sana ."jelas Ramos saat sudah berdiri di hadapan Asha .Tangannya terulur menyodorkan secarik kertas berisi alamat.
"Terima kasih, " ucap Asha manis sambil tersenyum.Meraih kertas itu.Segera ia berlari keluar gedung, mencari taksi. Ia sudah tidak sabar ketemu kakaknya.Ramos kembali ke menyambung tugasnya.
"Apa aku bisa memberitahu tentang gadis tadi?Siapa gerangan gadis tadi?Bagaimana dia ada nomor ponsel Pak Danendra?" Macam pertanyaan di benaknya.Melihat Danendra yang sedang rapat dia memilih berdiam.
Berbekal secarik kertas bertuliskan alamat sang kakak,Asha segera berlari mencari taksi.
" Pak , ke alamat ini,Ya,"Asha menyodorkan secarik kertas itu ke sopir.
" Baik , Mbak ," sopir taksi langsung tersenyum saat menatap alamat yang tertera di kertas.
" Jauh tidak , Pak ? Tanya Asha penasaran.
Hari sudah menyerang sore ,kalau terlalu jauh ia sedang khawatir . Takut kemalaman di jalan.Asha juga tidak tahu bagaimana tempat tinggalnya kakaknya . Memungkinkan atau tidak menampungnya menginap semalam di sana.Kalau tidak , Asha harus mencari hotel ..Beruntung , Asha tidak membawa apa-apa .Hanya sebuah baju kaos ketat yang diselipkan di dalam tas tangannya. Asha berencana balik ke Surabaya keesokkan harinya , dengan atau tanpa kakak.
" Kalau tidak macet ….sebentar saja ,Mbak ,"jawab sang sopir taksi .
" Tapi , di depan agak tersendat , Mbak," lanjut sang sopir.
Asha menatap jam yang melingkari tangannya. Sudah pukul 15:00 sore.Mudah -mudahan dilancarkan niatnya kali ini .Semua dilakukan demi ibu yang ikut mengirim doa agar ia berhasil membawa pulang sang kakak .
Tak lama , taksi memasuki kawasan perumahan .Asha terbelalak melihat rumah -rumah mewah di kiri -kanan.
"Pak , tidak salah ,kan?"tanya Asha memastikan .Asha ragu kakaknya tinggal di perumahan semewah ini .
" Tidak , Mbak . Di kertas ini tertulis alamatnya disini . Ini sudah dekat .Depan belok kiri ," jelas sang sopir.
Tak lama taksi pun berhenti di sebuah rumah mewah . Bahkan mewah dan besar berbanding rumah milik mantan majikan ibunya di Surabaya.
Setelah membayar ongkos taksi , Asha menekan bel di gerbang pintu masuk .Seorang security tampak berlari keluar dari pintu kecil di samping gerbang .
" Maaf , mencari siapa ? Dengan siapa ini ? " tanya security mempersila.
" Saya Asha .Saya mau ketemu kakakku, Isyana , " Saut Asha.
" Oh , Nona Asha ,silalah , " ucap security mempersila Asha.
" Wajahnya mirip dengan wajah Isteri Tuan Danendra .Di foto nampak lagi bocah ,tapi ini ,fuhhh!!! Seksi dan cantik .Beruntung Tuan Danendra!" Sang security ngomel sendiri.
Asha kaget dan heran , bagaiman security ini bisa mengetahui kedatangannya.
" Oh , tidak perlu kaget ,Mbak.Pak Ramos sudah menghubungi kami tadi , " jelas sang security menjelaskan , setelah melihat kekagetan di wajah Asha.
Begitu Asha masuk ke halaman rumah , Asha semakin dibuat ternganga.Rumah yang ditinggali kakaknya benar-benar mewah .Asha tidak habis pikir, bagaimana seorang pekerja kantoran seperti kakaknya bisa tinggal di sini.
"Apa kak Isyana sudah menikah ? " hati Asha kacau.
Tampak Asha menggeleng kepalanya . Yang terpenting saat ini Asha harus bertemu kakaknya ,baru membahas yang lain.
Sampai di teres ,Asha menekan bel rumah .Tidak lama, muncul asisten rumah tangga dari pintu , dengan wajah terkejut menutup mulut .
" Maaf , saya mencari Bu Isyana . Apa ada di rumah? Tanya Asha.
" Oh , si….silakan masuk …eh … maaf saya panggil siapa ? Tanya asisten rumah tangga tergagap.
" Asha.Nama saya Asha ,"Asha memperkenalkan diri
" Silalah masuk , Mbak Asha,"pelawa sang asisten rumah tangga .Ia seperti tidak percaya gadis di depannya mirip istri majikannya.
" Nona Asha seperti istri Tuan ,cantik dan manis sekali!!" Puji sang asisten rumah tangga di dalam hati
Asha masuk ke dalam rumah dan memilih duduk di ruang tamu kecil bersebelah pintu masuk.Tidak perlu menunggu lama ,Asha bisa melihat sosok cantik yang selama ini dirindukannya menuruni tangga rumah yang seperti istana.
" Kak Isyana! " pekik Asha , berlari memeluk kakaknya.
" Aku merindukan kak Isyana ,"ucapnya lagi,sambil menitiskan air mata.Hampir empat tahun ,Asha tidak bertemu kakaknya.Isyana masih secantik biasanya , tidak ada yang berubah.
"As ,bagaimana bisa kamu sampai ke sini ? " tanya Isyana ,melepaskan pelukan
"Aku seharian mencarimu di Jakarta .Beruntung aku bertemu orang baik di kantormu .Dia beri alamatmu ,kak ," cerosos Asha dengan manjanya.
" Kak Isyana , ayo kita pulang ke Surabaya ,ibu merinduikanmu ," cerita Asha .
Keduanya duduk berdampingan , saling menggengam tangan . Sampai akhirnya Asha menyampaikan maksud kedatangannya menemui sang kakak.
" Ibu sehat !" Tanya Isyana , raut wajah nya terlihat sedih .Ada dua tetes air jatuh dari air mata indahnya.
Asha menggeleng kepala.
" Ibu sakit ,ibu sangat merinduimu ,kak.Ayo kita pulang ke Surabaya .Jenguk ibu beberapa hari ,ibu pasti senang ," ajak Asha.
"Nanti ,aku harus membicarakan dengan seseorang ,"Terlihat Isyana ragu untuk menyampaikan kata -kata selanjutnya.
" Besok aku akan kembali ke Surabaya.Aku ingin kakak ikut denganku ," Ucap Asha.
"Oh ,ya simpan nomor ponselku yang baru .Nanti malam , aku akan menghubungimu lagi,As !"ucap Isyana mengeluarkan ponselnya dan memghubungi nomor ponsel Asha.
"Itu nomorku , As,nanti aku mengabari mu"kata Isyana lagi.
"Ya , Kak. Oh ya, katanya Kak Isyana sakit.tanya Asha lagi.
" Sedikit sakit perut,biasa tamu bulanan , "sahut Isyana.
" Oh ya, malam ini kamu menginap di mana?tanya Isyana .Sebenarnya dia ingin menawari Asha menginap disini , tetapi Isyana tidak berani melangkahi sang pemilik rumah.
"Aku akan menginap di hotel bajet atau inn yang dekat -dekat sini saja." Jelas Asha
" Kamu sudah makan ,As?"tanya Isyana.
" Nanti sekalian aku cari hotel saja ,kak," Saut Asha.
Tak lama,tampak assisten rumah tangan dengan nampan minuman dan camilan di tangannya.
" silalah" ucapnya sopan.
"Diminum As ,"Isyana mempersilakan.
Asha sebenarnya ingin bertanya tentang kehidupan pribadi kakaknya.Asha masih tidak habis pikir bagaimana kakaknya bisa tinggal di rumah semewah ini.Apa kakaknya ini sudah menikah?Mengapa mereka tidak dikabari ? Ada banyak pertanyaan di otaknya .Ada banyak pertanyaan di otaknya, tetapi Asha harus memilih waktu tang tepat untu menanyakan.
Asha berbincang lumayan lama dengan sang kakak .Bercerita banyak tentang hal dirinya ,dari tamat kuliahnya sampai segala hal yang ada di Surabaya.Asha tidak mencerita , memiliki toko online cuma bicaranya Asha kerja di kantor sekarang .Hanya tentang Danendra tidak ditanyakan sang kakak ,tetapi mengenai Danendra Isyana lebih tahu .Mereka bekerja di kantor yang sama.Bahkan bertemu di mungkin tiap hari ketemu .
Asha melirik jam diponselnya .Sudah pukul 17:00 sore .Hari sudah menjelang senja.Asha sudah terlalu lama.
"Kak ,aku permisi ,ya.Nanti malam aku akan menghubungi Kak Isyana lagi. Pamit Asha bangkit dari duduk .Ia masih menyempatkan berpelukan sekali lagi dengan sang kakak .
" Adikku,sekarang sudah dewasa ,bertambah cantik!kakak hampir tidak mengenalmu Asha .As , kamu memang sangat cantik !! "Ucap Asha membingkaikan wajah Asha dengan tangannya.Isyana mengantar Asha sampai pintu rumah ,sempat tersenyum melambaikan tangannya sebelum masuk kembali ke rumah.
Saat akan keluar menuju gerbang , tampak seseorang turun dari mobil sport hitam di halaman rumah mewah itu .
Degggg————-
Asha terpaku . Menatap laki -laki yang selama tiga tahun ini berstatus suaminya.
"Tuan Dan !!!" Ucap Asha pelahan suaranya hampir tidak kedengaran dan mata mereka saling beradu .
Laki -laki itu masih mengenakan satelan kantornya.Dan tentunya ,Danendra tidak kalah terkejutnya bertemu Asha di halaman rumahnya .
"Ashaa ! " Danendra memastikan .Ia agak ragu dengan penglihatannya saat ini .Mirip dengan Asha, tetapi jauh berbeda dengan gadis yang dinikahinya tiga tahun dulu .Penampilan Asha berubah 360 degree ,seksi,manis,ramping dan semestinya cantik sekali.
" Ya , Tuan . Maaf...aku permisi ,"pamit Asha dengan kepala tertunduk .Buru - buru berjalan menuju gerbang .Namun , langkahnya terhenti , seseorang mencekal lengannya .
" Tunggu , kamu mau ke mana ? " tanya Danendra menghentikan langkah Asha.
" Maaf ,tuan . Aku ke sini mencari Kak Isyana .Aku permisi , " ucap Asha berusaha pergi dari hadapan Danendra.
Baru saja Danendra hendak menarik tangan Asha ikut masuk ke rumah bersamanya ,tetapi dari arah teres rumah terdengar suara anak kecil memanggilnya .
"Dad…dy ….dad…dy , panggil anak kecil yang masih dalam gendungan suster.