" Dad…dy ..dad…dy ,"panggil anak kecil yang masih dalam gendongan susternya.
"As ,ayo ikut aku.Kita masuk ! "Pinta Danendra . Setengah memohon sang isterinya.
" Aku mau mengenalkanmu pada seseorang ," lanjut Danendra lagi.
Asha menggeleng beberapakali sambil coba melepas cekalan tangan Danendra.
" Aku mau pulang saja ,Tuan ,"balas Asha lembut .
" Kamu mau pulang ke mana ? Di sini rumahmu As,"ucap Danendra ,masih berusaha mengajak Asha masuk .
Kembali suara anak kecil itu terdengar .
"Dad….dy…macuk cini!"ucapnya masih terlalu jelas bicaranya.
" Ya ,sayang.Sebentar daddy masuk ,ya ."jawab Danendra sikit keras supaya suaranya didengari oleh sang anak .
Kesempatan ini digunakan Asha untuk melepaskan cekalan tangan Danendra .Dengan cepat ,Asha berlari keluar gerbang .Asha masih mendengar Danendra memanggil namanya berulang kali ,tapi Asha tidak melihat ke belakang terus berlari mengarah ke taksi .Beruntung ,begitu sampai di luar gerbang ,ada taksi kosong sedang menunggu penumpang.Tanpa menoleh lagi ,ia langsung membuka pintu taksi dan sang sopir agar segera menjalankan mobilnya.Danendra menghela napas , menatap punggung Asha yang menghilang di balik pintu gerbang rumahnya .Jujur ia mengkhawatirkan Asha .Gadis itu baru pertama kali menginjakkan kaki ke Jakarta kota metropolitan .Dan dia sendirian di luar sana. Saat di teres , Danendra langsung mengambil alih sang anak dari gendongan susternya.
" Anak daddy sudah makan ?"tanya Danendra pada anak perempuan lucu yang ada di dalam gendongannya.Mencium pipi gembulnya berkali -kali .
"Dad…dy ,"panggil sang anak menarik rambut Danendra sambil tertawa lucu .
Saat masuk ke rumah ,tampak Danendra menayakan keberadaan Isyana pada asisten rumah tangganya.
" Di mana Isyana ?" Tanya Danendra .
"Di kamar ,Pak ," jawab sang asisten singkat.
" Sus ,tolong !" Panggil Danendra pada pengasuh putrinya .
"Hayana ,sama suster dulu ya ,sayang ," ucap Danendra pada sang putri yang bernama Hayana Adibell .Setelah menyerahkan putrinya pada pengasuhnya,Danendra tidak sabar ingin tahu keberadaan Asha .Hatinya tidak aman.Danendra mengambil ponselnya ,lalu coba menelepon Asha .Puas Danendra memanggil tapi tersambung ke operator .
"Nomor yang anda tuju tidak ada dalam layanan kami ," bunyi operator
" Ahhh…apa Asha mengantikan nomor ponselnya?kenapa aku tidak tahu !! Ahhhh!!" Rintih kemarahan Danendra lalu melempar ponselnya ke kasus ,nasib tidak retak,lalu meramas kasar rambutnya yang tidak gatal .Dia berdiri sejenak ,lalu kedua jongkok. Danendra tidak putus asa ,coba mengirim pesan teks ,tapi tiada. balasan .Akhirnya ,Danendra bergegas menemui Isyana di kamar .
" Is , Asha kenapa ke sini ? Tanya Danendra memilih duduk di sisi ranjang.
" Ibu sakit,Asha mengajakku pulang ke Jakarta besok ," balas Isyana tenang.
" Ibu sakit ? Kenapa tidak yang memberitahuku ." Danendra terkejut mendengar cerita Isyana.Isyana menggelengkan kepala , menatap Danendra tanpa berkedip .
" Apa , Asha menganti nomor ponselnya? Aku sudah berkali -kali memanggilnya ,tetapi tersambung ke operator ." Tanya Danendra .
" Tidak tahu , Dan , tapi ini nomor ponselnya ," jawab Isyana lalu menyodorkan layar ponsel ke Danendra.
Danendra terus menyimpan dalam kontak .Terkejut Danendra apabila nomor itu ada di layar ponselnya .Asha tadi meneleponnya.Danendra menatap Isyana ,mata mereka bertatapan.Bagi Isyana,laki -laki yang tiga tahun ini menjaganya.Bukan hanya menjaganya ,tetapi Danendra sudah menjaga keluarganya , ibu dan adiknya .Beruntung , mereka memiliki Danendra .
"Hubungi Asha , aku akan menyusul .Aku tidak mengijinkan ya tinggal di luar ," perintah Danendra
Tampak Isyana menghubungi Asha ,adiknya .Sebenarnya ada sedikit rasa cemburu terselip di hati Isyana melihat sikap Danendra pada adiknya .Selama tiga tahun tinggal bersama tanpa direcoki Asha,tiba -tiba adiknya itu datang dan langsung mencuri perhatian Danendra . Ada rasa egois , ingin menguasai Danendra sepenuhnya.Tiga tahun bersama, rasa itu tumbuh dengan sendirinya .Selama ini perhatian Danendra hanya padanya dan Hayana. Terlihat Isyana dengan sedikit terpaksa menghubungi adik kesayangannya .Tak perlu menunggu lama ,suara Asha sudah terdengar ceria di seberang sana.
" Ya , kak Isyana ," sapa Asha dengan suara yang lembut ,manis ,ceria membuat hati sesiap mendengarnya bisa tenang dan nyaman.Danendra tersenyum mendengar suara yang sudah hampir tiga tahun tidak didengarnya .Danendra rindu dengan sapaan " Ya ,Tuan " ayat yang selalu dulu dia dengari .Sengaja dia meminta Isyana menyalakan speaker ponselnya .
" Kamu sudah mendapatkan hotelnya ?tanya Isyana ,menatap Danendra tidak berkedip .
" Ini sedang menguruskannya ,kak,"sahut Asha .
" Di mana ," tanya Isyana, menatap Danendra lalu mata bertemu.
" Tidak jauh dari rumah kak Isyana ," sahut Asha yang tidak mau memberitahu keberadaannya.Firasatnya kuat mengatakan ,Danendra ada hubungan kusus yang dirahasia.Pertemuannya dengan Danendra tadi ,masih menguncang hatinya.
Sebelum memutuskan panggilan teleponnya.Asha ragu-ragu.
" Kak…anak kecil itu apakah putri mu ?"tanya Asha berani.
Isyana langsung menatap Danendra ,meminta pendapat Danendra.
Danendra mengangguk.Sekarang percuma menyembunyikan semuanya dari Asha .Selama tiga tahun dia menutupi kenyataan dan mengabaikan Asha , mungkin sekarang waktunya berterus -terang .
" Ya ," sahut kakaknya ,Asha ,seperti saat petir menyambar, kata itu mengejutkannya .Ia rasanya hilang kendali sendiri tapi ia harus kuat.
"Apakah dia putrinya Tuan Dan juga ?" Tanya Asha ingin kepastian ,meski pahit.Asha mau jawaban.
Isyana diam ,takut menjawabnya.Menatap Danendra yang terlihat binggung.
"As , kamu di mana ?Aku akan memjemputmu .Aku akan menjelaskan semuanya."Terdengar suara Danendra,yang sedari tadi memilih diam.
Mendengar suara berat Danendra.Asha memutuskan talian.Firasatnya benar tentang kakaknya ,Isyana dan suaminya ,Danendra .Sedikit kecewa karena dimainkan oleh sang kakak dan sang suami.Ia seperti gadis polos dan lugu di mata meraka.
" Kecewa"hanya ayat itu yang hanya mampu Asha katakan selepas ia menutup ponselnya.
Danendra hanya bisa tersenyum kecut.Bahkan Asha sekarang sudah tidak mau bicara dengannya .
" Kemasi pakaianmu , besok kita akan ke Surabaya!" Perintah Danendra,keluar dari kamar .
" Hayana ? Apa kita akan membawanya juga .Mengenalnya kepada ibu?"tanya Isyana tiba -tiba menghentikan langkah.
"Tidak ! Dan jangan lakukan hal gila itu! Aku tidak mau ibu bertambah sakit .Aku harus menjelaskan pada Asha terlebih dulu .Bagaimana pun dia harus tahu dan menerima kenyataan yang sebenarnya ?" Jelas Danendra .Berlalu pergi meninggalkan Isyana yang sedih menatap punggungnya .
"Oh ya,kamu harus ingat satu hal ," ucap Danendra ,tiba -tiba dari arah pintu.
"Kamu hanya bisa mengakui Hayana putrimu ,di saat aku mengijinkan.Tanpa ijinku ,dia hanya putriku! " jelas Danendra.Ia khawatir ,Isyana mengacaukan semuanya dan memberitahu ibu ,membuat kan Kondisi fisik ibu menurun.
"Mulai sekarang , aku harus mempersiapkan diri ," ucap Asha pelan ,setelah melihat Danendra menghilang dari balik pintu .
*Kamar Danendra**
Danendra melihat ponselnya ,ia berharap Asha menggunakan kartu pemberiannya untuk menyewa hotel ,lalu ia bisa tahu keberadaan Asha .
Ia menempel ponsel menelepon.
" Ya ,Pak Danendra,"jawab Sang asisten,Ramos dari seberang.
" Adakah tadi siang seorang gadis meneleponku ?" Tanya Danendra .
" Ya ,Pak .gadis itu namanya…kalau tidak salah ..Asha Biantara ,mencari kakaknya Isyana.Gadis itu bertanya alamat Isyana ." Jelas Ramos.
"Kenapa tidak aku menjawab panggilannya ?tanya Danendra geram.
" Maaf ,Pak .Tadi ,Pak Sendiri bilang sedang rapat ,lalu menyuruh aku mengurusinya.Ada dengan gadis itu ,Pak?Dia sangat cantik ,seksi .lekuk tubuhnya..fuhh!!! Isyana ,Seratus kali ganda kalah ,Pak,"kata Sang asisten berterus -terang.Dia tidak tahu sebenarnya gadis itu istri majikannya.
" Cukup Ramos, jaga ayatmu!" Gertak Danendra,manakala sang asisten diam terdetik.
" Ya ,udah .Besok aku tidak ke kantor ,kamu urusin semuanya ,ya.Nanti hantarkan laporan ke emailku.Aku besok ke Surabaya."jelas Danendra.
"Baiklah ,Pak," lalu Ramos mematikan ponsel sambil menggeleng kepala.Dis hairan kenapa majikan itu pergi ke Surabaya tiba -tiba.
***Di kamar hotel**
Asha sudah berada di kamar hotel ,hanya duduk termenung.
"Ternyata dia sudah memiliki seorang anak ,dan itu dengan kakakku sendiri,ucap Asha duduk di atas kamar dengan dagu menempel di lutut.
" Kenapa aku bodoh sekali.Pantas dia tidak menjemputku .Dan kakak juga tidak pernah kembali ke Surabaya .Mereka sudah memiliki keluarga kecil dan bahagia ."ucap Asha tersenyum sinis.
" Untuk apa aku menunggunya!!Masih banyak laki -laki di luar sana .Aku akan menceraikannya!" Putus Asha dengan penuh keyakinan.
Asha menghembuskan napas kasar,kemudian bangkit untuk membersihkan diri .Namun ,ponselnya berbunyi ,ada pesan tek masuk.Memandang sekilas .Tersenyum kecut .
"Suami jadi-jadianku," gerutunya .Asha terasa menjijikkan melihat dan memikirnya sang suami.
"Asha ,kamu dimana ? Kita perlu bicara ! Aku akan menjelaskan semuanya .tapi kita perlu duduk berdua dengan tenang."Pesan teks dari Danendra.
Asha memilih tidak membalasnya .Lima menit kemudian ,pesan tek dari Danendra kembali .
" As ,besok aku dan Isyana akan ikut ke Surabaya.Aku harap kamu memberiku kesempatan menjelaskannya."Pesan teks dari Danendra.
Lagi -lagi Asha hanya membacanya.Toh,penjelasan Danendra tidak akan mempengaruhi keputusannya .Kakaknya sudah mengakui ,anak kecil itu putrinya .Dan jelas-jelas ia mendengar sendiri anak itu memanggilnya Danendra,daddy.Apalagi yang harus ia perjuangkan dari hubungan ini . Toh, Asha tidak rugi apa -apa.Selama ini , hubungan mereka hanya sebatas status saja .Hanya saja nanti setelah bercerai,statusnya yang akan menjadi janda .Selain itu,ia tetap Asha yang sama.Kalaupun nanti menikah lagi , Asha tinggal menjelaskan pada sang suami barunya .Semua rencana sudah direncana dengan baik di dalam otak normalnya .
" Jadi benaran di luar sana saja masih laku seperti kacang goreng,"ucapnya sambil tersenyum sendiri,lalu masuk membersihkan diri.
Setelah selesai mandi ,Asha hanya memakai handok putih yang telah tersedia untuk klien hotel .Asha mengambil ipad mini nya memeriksa e-mail AB Toko jualannya.Seharian ia sibok .Terasa ingin berbual -bual dengan seorang saat ini.Dia sedikit frustasi dengan kejadian sore tadi .panggilan video ke Farzan kerana baginya dia teman yang sangat ia percayai.
"Hi ,Far,"Asha membuka bicara.
" Hi ,As ! " balas Farzan anak waris majikannya anak Pak Ardiyanto .Farzan juga masih memeriksa emailnya,
"Esok aku akan pulang,lalu aku terus menuju ke kantor,ya"jelas Asha.
"Ya ,esok kita makan malam bersama ,yuk"pinta Farzan.
Asha hanya mengangguk setuju.Tak disedari, semalaman panggilan video antara mereka berdua lanjut hingga ke subuh siang.Farzan mendengar Asha bercerita di atas layar ponsel. Asha menceritakan kepadanya ,apa yang berlaku .Farzan khawatir karena Asha keseorangan ,pertama kali menginjakkan kaki ke kota metropolitan ,Jakarta.
" Wajahmu penenang hatiku ,aku cuma terlambat sedikit As! Ucap Farzan di dalam batinnya.Farzan leka menatap gadis itu saat tertidur berbantalkan lengan di seberang sana.
" semoga mimpi indah ,crush " ucap Farzan lalu mengecup lembut di layar ponsel .