Chereads / Anak sang pembantu / Chapter 8 - Chapter 8 : Farzan Ardiyanto

Chapter 8 - Chapter 8 : Farzan Ardiyanto

Acara kelulusan pun tiba.Hari terakhir Asha menjadi anak berseragam putih abu-abu.Ia merasa bukan anak kecil lagi saat ini.Ia sudah dewasa,bahkan kalau orang mengetahui, Asha sudah menikah.Sudah menjadi seorang istri dari Danendra Isam Aldari.Hatinya semakin risau dan khawatir.Bagaimana kalau Danendra datang dan menjemputnya,tetapi Asha tidak bisa apa-apa.Semua harus dijalani.Ini adalah jalan hidup yang dipilihnya saat bersedia menerima pinangan seorang duda,Danendra.

Setelah kelulusan ,Asha tetap menunggu tanpa berani bertanya pada sang suami.Asha tidak mungkin menunggu ,secepatnya harus mendaftarkan kuliah.Kalau pun Danendra tidak menjemput tidak menjemputnya,ia akan melanjutkan kuliah di Surabaya ,menemani sang ibu.Sedang Asha menantikan transport awam ,suara ban yang dipaksa berhenti tiba-tiba ,bergesekan dan dentuman kuat tabrak sisi jalan.Di depan,sebuah mobil sedan mewah tabrak sendiri,Asha dengan cepat memberi bantuan.Tidak ada sesiapa yang ada situ ,cuma dia.

Asha membuka pintu mobil,nasib tidak dikunci ,dilihat pria separuh baya itu kepalanya berdarah dan pengsan duduk di belakang setir.Asha cuba menggoyangkan bahunya namun tidak ada jawapan.Asha menelefon nombor darurat meminta tolong.Asha cuba mencari ponsel pria itu ,mungkin ia boleh menemukan warisnya.Ponsel di saku kamejanya,nasib tidak ada kata kekunci.Mencari cari nama warisnya ,langsung ke temu "anak sulong". Tanpa menunggu ,terus menekan buton hijau,panggilan terjawab.

"Hello,selamat siang," ucap Asha.

"Ya,Slmat siang."balas pria dalam panggilan itu.

"Permisi ,Mas.Apa aku boleh tau mas ini anaknya punya Ponsel ini?"tanya Asha .

"Iya,aku anaknya Pak Ardiyanto ,Farzan.Kenapa ponsel bapak ada denganmu?tanya Farzan lagi.

" Sebenarnya ,Mas .Pak Ardiyanto tabrak sendiri ,lalu sekarang dibawa ke rumah sakit ****"jelas Asha .

"Apa bapakku baik -baik saja?"tanya Farzan dengan suara terbata -bata risau.

"Ya,cuma mobil depan sedikit hancur.Aku kini bersama bapak dalam ambulance menuju ke rumah sakit,kepalanya luka kecik dan ia belum sadar lagi," jelas Asha.

"Terima kasih ,Neng ,Aku akan menyusul,"balas Farzan .

"Panggil saja aku,Asha,"kata Asha memperkenalkan diri lalu mematikan ponsel.

Ambulance tiba di rumah sakit ,lalu disambut perawat di sana.Tidak lama ,ponse Pak Ardi berbunyi,Farzan dalam talian.Asha tahu ,Farzan mau tahu keberadaan bapaknya.

"Asha, kamu dimana ,As?tanya Farzan. Terlihat seorang pria yang berjas hitam abu-abu seperti tercari -cari Asha lalu melambaikan tangan sambil tersenyum.Asha pasti pria itu Farzan.

"tampan dan mampan!!persis Tuan Dan!!"batin Asha memuji.

"Mas ,Farzan ,bapak masih di dalam dirawat.Ini ponsel bapak.Aku permisi dulu ,ibuku pasti menantikan kepulangan ku." Jelas Asha lalu pergi

" As ! As!! Tunggu!" Farzan memanggil Asha.Asha mematikan langkah lalu memaling ke arah Farzan.

Farzan berjalan ke arah Asha.

"As , Apa bisa aku mau nomor ponselmu?pinta Farzan lalu menyodorkan ponselnya ke Asha.

"Ya,Mas."balas Asha lalu memasukan nomor ponselnya di ponsel Farzan.

"Terima kasih ,ya.kalau,bapak udah sadar aku akan menghubungimu,"jelas Farzan sambil tersenyum ,lalu Asha berlalu menunggu mobil online .Ia perlu cepat pulang .Ia tidak mau ibunya risau.Sampai di rumah,Asha membersihkan diri,lalu mengeringkan rambutnya. Ponselnya berbunyi.

"Slmat malam ,Mas,Farzan!" Asha membuka bicara.

"Slamat malam,As,bapak ku udah sadar barusan.Aku udah cerita ke bapak kamu sudah membantunya.Bapak ingin ketemu kamu,As!"kata Farzan di dalam talian.

"Baiklah,Far !! siang besok aku ketemu dengan bapak ,ya.Kamu nemani bapak?"jelas Asha .

"Ya,As, ibuku di luar kota .Malam ini aku bermalam disini nemani papa.Ketemu esok ,ya"jelas Farzan.

"Ya ,Mas.slmat malam! "Balas Asha lalu mematikan ponselnya.

**Tentang Farzan Ardiyanto***

Farzan Ardiyanto berusia 30 tahun,masih jomblo,pewaris A.H GROUP,pemborong pelbagai barangan,satu-satunya anak Pak Ardiyanto Hassanin dan Bu Maya.

***Keesokkan Harinya***

Setelah sarapan ,Asha meminta permisi dari ibunya.Siang ini, Asha ingin ke rumah sakit bertemu dengan Pak Ardiyanto.Sampai di rumah sakit,Farzan menanti Asha di ruang legar ,lalu bareng membeli sarapan karena Farzan belum menyantap makanan sejak dari semalam.Asha hanya menurut.walau hanya kelmarin ketemu dengan Farzan tapi rasa udah lama kenal,begitu Farzan juga.Farzan senang dengan kehadiran Asha.

"Yuk ,Kita sarapan bersama bapa di kamar ,ya."ajak Farzan .

Asha mengangguk sambil mengulis senyum di bibir.

"Asha ,kenapa aku ingin selalu mahu ketemu denganmu,"bisik hati Farzan sambil mencuri mengarah ke arah Asha .Asha dan Farzan bareng masuk ke dalam kamar,Pak Ardiyanto duduk di atas ranjang menunggu putranya,Ia senyum melihat Asha ,lalu mengarah Asha hampir padanya.Farzan menghidang makanan di pojok meja ,lalu menyantap makanan,sepertinya ia kebulur.Asha dan Pak Ardiyanto tersenyum menatap Farzan .

"Neng ,Asha, masih bersekolah ngak?"Pak Ardiyanto membuka bicara.

" Aku baru tamat SMA, Pak,"jawab Asha.

"Tidak mau lanjut kuliahnya?"tanya Pak Ardiyanto lagi.

"Mau deh,Aku mau lanjut kuliah ku ke universitas di sini aja,aku ngak mau jauh dari ibuku.Aku ingin cari kerja siang ,sore aku kuliah.Aku ingin cari uang untuk bayar kuliahku,ngak mau repot -repot ibuku,"jelas Asha lengkap ke dalam. Pak Ardiyanto mengarah ke arah Farzan yang masih menyantap sarapan.

"Far , besok kamu bawa Asha ke kantor pusat jadi assisten pribadi mu,siang ke kantor ,sore Asha ingin kuliah,"jelas Pak Ardiyanto kepada Farzan.Farzan hanya mengangguk tanda setuju.

"Pak …pak !!Mas !! Ngak usah repot -repot aku akan mencarinya sendiri ,Mas,Pak!!"jelas Asha menyilang tangannya beberapa kali lalu menggeleng kepala menolak pertolongan Pak Ardiyanto.

"Neng,Asha ! Jangan menolak ya,aku mohon,"pinta Pak Ardiyanto.

Akhirnya,Asha mengalah walaupun berkali menolak,barulah Asha setuju.

" Nak,kamu balik dulu ,bersihkan diri ,lalu hantarin Asha pulang ,ya!" Perintah Pak Ardiyanto ke Farzan,ia tahu putranya semalaman di rumah sakit.

Setelah berbicara macem-macem kisah ,Farzan dan Asha minta permisi dari Pak Ardiyanto.Nanti malam ,Farzan akan temani bapaknya di rumah sakit.Ia pulang mengganti baju.Pak Ardiyanto hanya luka kecil.Pak Ardiyanto pengsan karena kadar gula rendah.Pak Ardiyanto ,sore sudah bisa keluar dari rumah sakit Mobil sport merah ,Farzan meluncur di jalanan, banyak pembicaraan yang Farzan bicara ke Asha.Asha menjawabnya dengan baik.Farzan hanya menghantarnya sampai di luar gerbang rumah,Asha tak mau ibunya dan pekerja salah sangka.Asha udah bicara semua ke Farzan tapi statusnya udah menikah masih di rahsiakan.Setelah membersihkan diri,Asha bertemu ibunya di kamar .

"Bu, ada yang ingin ku bicarakan dengan ibu,"Asha membuka bicara,Bu Rani yang sibok dengan sulaman lalu meletakkan jarum di pojok meja.

"Ya,Nak .Katakan ,"ucap lembut Bu Rani.

"Bu ,aku mau lanjutkan kuliah ke universitas di sini ,Bu.Deenam bulan silam aku udah bicara,kalau Tuan Dan tidak menjemputku ,aku akan melanjut kuliahku ke universitas di sini ,Bu.Aku tidak mahu mengguna uang Tuan Dan untuk belanja kuliahku.Siang aku ke kantor ,lalu kuliahku ,sore.Aku masih boleh biayai kuliahku ,Bu.Aku tidak mahu repot -repot Tuan Dan biayai cukuplah dulu kita banyak berutang Tuan Dan,Bu."penjelasan Asha yakin dan tegas.

"Nak,kamu udah tanya suamimu?Jika suamimu ijin,maka ikut rencanamu,sayang," balas Ibu Rani sambil membelai lembut putrinya.Ibu Rani tahu hubungan Danendra dengan putrinya.Ia tidak mau banyak tanya.Biarlah semua mengikut rencananya.

"Nanti aku akan bicarakan dengan Tuan Dan.Setelah itu,Ibu harus mengurus gaji semua pekerja dan kebutuhan keperluan di rumah ini.Aku takut aku selalu repot.Aku akan menyuruh Tuan Dan mengirimkan wang ke rekeningmu, Bu."jelas Asha lagi,Asha sepertinya telah diabai.

"Ya,Sayang ,Ibu akan membantumu."balas Bu Rani lalu memeluknya,ia rasa bersalah kerananya Asha perlu jalani hidup begini.

"Terima kasih,Bu ,udah bantu aku,"Asha membalas pelukan ibunya.

"Ibu, As masuk tidur dulu ia,esok aku perlu ke kantor melapor diri,"kata Asha lagi

"Ya,Nak .Semoga esok urusanmu baik -baik,"Doa Bu Rani tapi tidak mau bertanya lebih dari itu,ia paham perasaan putrinya saat ini.Asha masuk ke kamarnya,walaupun hanya kipas siling ,ia rasa udah nyaman.

"Tuan Dan, mulai bulan kedepan ,Tuan akan mengirim uang ke rekening ibu ,aku udah mula kuliah ,takut aku ngak bisa bantu."pesanan wassup Asha untuk Danendra

Tidak sampai,lima minit Danendra membalas.

"Ok"hanya itu balasan pesanan.walaupun rasa sakit hati ,tapi ini sudah yakin dengan rencananya.

" Aku juga akan sepertimu, Tuan Dan,Nikah hanya di atas kertas." Ngomel di batinnya.

Setelah pesanan terakhir ,Asha nekad menukar nomor ponselnya .

** ke kantor Pak Ardiyanto***

Asha mula bekerja di kantor pusat sebagai assisten pribadi Farzan.Hubungan mereka hanya sebatas teman ,bos dengan pekerja.Asha menceritakan sedikit tentang dirinya dan statusnya membuatkan Pak Ardiyanto dan Farzan yakin membantunya. Asha juga menjalankan jualan online ,Pak Ardiyanto dan Farzan membantunya mendapat barangan jualan .

Asha jadi sangat sibuk ,siang ke kantor,sore kuliah ,malam ia menjalankan jualan online,memasukan data barangan jualan.Pak Ardiyanto menjual sebuah mobil volkwagen mini yang jarang dipakai ke Asha melalui potongan bulan gajinya.Pak Ardiyanto dan Farzan ngak sanggup menatap Asha setiap hati menaiki bus transport awam yang berdesak -desak dengan penumpang .walau sesibuk mana ,Asha .Dia ada masa bersama ibunya setiap hari.Ibunya hanya tahu Asha hanya bekerja di kantor dan kuliah.Danendra masih tidak ada kabar .Kedua seolah lupa dengan ikatan pernikahan.

Setahun ke depan perniagaan onlinenya makin laku.Hasil jualan online gajinya di kantor Asha berencana membuka toko online nya sendiri.Ia mengaji seorang supir untuk kerja penghantaran ke kantor pos dan 2 orang jualan dan menjaga tokonya.Asha memastikan barangan slamat ke klien .Asha masih tetap berkerja di kantor kerana Pak Ardiyanto dan Farzan masih membutuhkannya.

Tiga tahun berlalu,Asha tamat universitas.Semuanya tetap sama.Hanya gadis ini berubah 360 degre menjadi gadis cantik dan modis.Tidak ada Asha sederhana dengan kuncir kuda atau kepangnya.Pergaulan di kantor dan di universitas mengantarnya jadi gadis berbeda.Walaupun Asha tetaplah orang yang sama,dengan karakter yang dan sifat yang sama.