Chereads / BAHASA BUNGA / Chapter 28 - TULIP VIII

Chapter 28 - TULIP VIII

Sepulangnya Isaac dari pengadilan, masih diliputi dengan rasa bersalah Isaac memutuskan untuk mampir ke daerah tempat wanita tadi turun. Ternyata tidak jauh dari universitasnya, hanya beberapa blok saja. Isaac terkesiap, saat seorang gadis berlari keluar dari dalam rumah sambil menjerit histeris. Kedua kakaknya mencoba untuk mengejar. Tanpa perlu susah-susah, mereka bisa menangkapnya. Gadis itu buta, baru berlari sebentar saja sudah jatuh terjerembab. Tersandung batu atau benda apapun yang menghalangi laju langkahnya.

"Lily!!" jerit Hilda yang baru saja keluar dari rumah.

"Jangan berontak, Lily!! Menurutlah!" pinta kakak perempuannya, tenaga Lily terlalu kuat untuk ia lawan sendirian.

"Bawakan tali yang lebih kuat, jangan hanya kain." Hilda berseru pada kakak Lily.

"Baik, Ibu." Kakak perempuan Lily berlari menyelusuri halaman berumput hijau, masuk ke dalam rumah.

"Lily, Ya, Tuhan, berhentilah memberontak! Jangan begini, Lily!" Hilda menangisi lagi kondisi anak gadisnya.

Isaac menutup mulutnya yang mengangga tak percaya. Kedua bola matanya menyaksikan sendiri bagaimana gadis itu tersiksa selama tiga bulan belakangan. Ucapan ayahnya salah, benar-benar salah. Waktu tak bisa menyembuhkan Lily, waktu tak bisa menghilangkan kesesakkan itu, tak bisa pula menumpuknya dengan kenangan manis. Waktu bukanlah obat bagi kesedihan dan kehilangan. 

"Maaf, maaf!!" Isaac berlari pergi, menjauh dari jerit pilu sakitnya hati Lily.

— Bahasa Bunga —