Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 32 - Kutukan & Pertunangan

Chapter 32 - Kutukan & Pertunangan

Sekarang pukul 17:00 sore dimana semua orang akan menginap di mansion Pribadi milik Tenjouin-Senpai itu sendiri, tentu yang lainnya merasa senang karena mendapatkan perlakuan VIP dari Senpai mereka.

Untuk Tohru sendiri ia meminta kepada para maid keluarga Tenjouin untuk mengajarinya tentang etika seorang maid walau hanya 1 hari ia berada disini bersama dengan yang lain, tentu dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani tuannya Kobayashi.

Sekarang mereka semua berada di tempat ruang tamu milik keluarga Tenjouin setelah makan malam, namun yang berbeda saat ini adalah dimana Sora sedang melakukan Seiza tepat didepannya ada Kobayashi yang melihatnya dengan sinis.

Tentu semua orang yang berada di ruang tamu saat ini sedikit menegang karena suasananya yang begitu tegang antara Sora maupun Kobayashi itu sendiri dan tidak ingin mengganggu mereka berdua.

Sedangkan Shiro adiknya yang melihat ini hanya diam dan menunggu apa yang akan dibicarakan bibinya pada kakaknya sampai selesai.

"kau tahu Teknik Pernafasan itu dapat membuat seorang pendekar pedang dapat melampaui batas mereka ketika berhadapan dengan iblis kau sudah tahu itu bukan" sahut Kobayashi pada Sora yang masih menatap keponakannya melakukan Seiza sambil melihat kebawah.

"y.. yah" balas Sora dengan suara kecil karena ia masih takut melihat bibinya terlihat marah padanya, apalagi menatapnya dengan sinis seperti itu.

Sedangkan yang lainnya menatap kearah Sora dengan pandangan kasihan karena dimarahi oleh bibinya, apalagi Shiro dan Tenjouin-Senpai itu sendiri ketika mereka ingin menolong Sora langsung saja Kobayashi menatap kearah mereka berdua dengan tajam.

Tenjouin-Senpai sendiri yang merasakan tatapannya secara langsung terdiam ditempat dan menggigil sedangkan Shiro sendiri langsung bersembunyi dibelakang punggung Tenjouin-Senpai.

"kau tahu keluarga ayahmu sudah lama menjadi pemburu iblis dan sekarang memilih untuk menjalinkan bisnis mereka sendiri ketika iblis sudah lama punah kau tahu bukan" lanjut Kobayashi pada Sora yang masih menegur dirinya.

"ya aku tahu itu" jawab Sora pada Kobayashi yang masih melihat kebawah sambil meremas celananya.

"aku tidak masalah kalau kau mempelajari teknik pernafasan tersebut, namun yang aku khawatirkan adalah Demon Slayer Mark yang akan kau gunakan ketika melawan seseorang yang lebih kuat darimu" ucapnya pada Sora yang menatapnya dengan mata penuh kesedihan ketika mengingat kelemahan tanda tersebut.

Tentu semua orang yang mendengar ini terkejut ketika mendengar kata Mark yang dibicarakan oleh Kobayashi pada Sora.

Sedangkan Rito yang mendengar ini segera mengangkat tangannya dan segera bertanya padanya.

"a.. anu Kobayashi-San apa yang akan terjadi ketika Sora menggunakan Mark tersebut apakah akan terjadi sesuatu pada ?" tanya Rito dengan gugup pada Kobayashi yang langsung melihat kearah dirinya ketika bertanya.

"hmm... kalau kau tidak salah Rito bukan ?" melainkan menjawab pertanyaan Rito justru ia malah bertanya padanya.

"i.. iya !!" jawab Rito pada Kobayashi yang sedikit berteriak ketika ia mendengar Kobayashi bertanya kepadanya.

"sudah berapa kali kamu melihat Demon Slayer Mark milik Sora ?" tanya Kobayashi pada Rito sambil menatapnya dengan pandangan serius kearah matanya.

Rito yang melihat ini justru bertambah gugup dan segera menjawab pertanyaannya.

"ka..kalau tidak salah sudah dua kali aku melihatnya" balas Rito pada Kobayashi dengan gugup begitu juga dengan Lala.

Tentu Kobayashi yang mendengar ini melebarkan kedua matanya dan menatap kearah Sora yang masih duduk dilantai dengan wajah bersalahnya.

"ha.. sudah tidak tertolong ya" gumam Kobayashi pada dirinya sendiri sambil menghela nafas berat,lalu bersender pada kursinya lalu menyilangkan kedua tangannya dan kakinya sembari menatap kearah Sora.

"a.. anu Kobayashi-San apa yang akan terjadi pada Sora ketika menggunakan Mark miliknya" tanya Mikan yang gugup pada Kobayashi ketika mendengar gumamannya.

Begitu juga dengan yang lainnya, terlihat kalau mereka sebenarnya sangat penasaran dengan apa yang baru saja Mikan tanyakan pada Kobayashi.

Kobayashi yang mendengar ini hanya menghela nafas setelah itu menutup kedua matanya, lalu membuka matanya dan menatap mereka semua dengan pandangan serius.

"ketika seseorang memiliki Demon Slayer Mark tersebut sudah dipastikan orang itu akan menjadi kuat 2 kali lipat dari manusia pada umumnya, namun tanda ini juga memiliki sebuah kutukan tersendiri" ucap Kobayashi pada mereka dengan pandangan serius menatap mereka.

Semua orang terutama Shiro dan Tenjouin-Senpai yang mendengar ini tentu saja terkejut, sebab tanda atau tato yang mereka lihat selama ini adalah sebuah kutukan.

"la.. lalu apa kutukan itu Ko.. Kobayashi-San" tanya Oshizu yang terlihat pucat ketika mendengar sebuah kutukan terutama Shiro dan Tenjouin-Senpai itu sendiri.

"tentu orang tersebut akan berpotensi mati muda sebelum menginjak umur 25 tahun" jawab Kobayashi dengan keyakinan miliknya.

Tentu Shiro dan Tenjouin-Senpai yang mendengar ini sangat khawatir pada Sora ketika mendengar kalau dia akan mati muda, begitu juga dengan yang lainnya.

Tatapan khawatir, sedih, menyesal terlihat jelas di wajah mereka ketika mendengar temannya ini akan mati diusia yang muda, apalagi Rito yang benar benar merasa bersalah ketika mendengar ini.

Sebab semua yang Sora lakukan padanya adalah untuk melindungi dirinya yang merupakan teman satu satunya Sora miliki hingga saat ini.

Kobayashi yang melihat mereka semua sangat mengkhawatirkan Sora tersenyum lega karena Sora maupun Shiro memiliki seseorang yang peduli pada mereka berdua walaupun jarang berinteraksi dengan orang lain.

Langsung saja Kobayashi memberitahukan mereka semua tentang berita yang akan mengejutkan mereka terutama Shiro dan Tenjouin-Senpai itu sendiri.

"memang orang yang akan mengaktifkan Demon Slayer Mark akan mati muda sebelum berusia 25 tahun, tapi apabila kondisi tubuh seseorang lebih kuat dari orang normal sebelum memiliki Mark dan teknik pernafasan tersebut maka orang itu akan terbebas dari kutukan tersebut" sahut Kobayashi yang mengejutkan mereka semua kecuali Sora yang terlihat dia sedang tersenyum menyeringai ketika mendengar penjelasan Kobayashi.

"ja.. jadi kakak akan baik baik saja bukan" tanya Shiro pada Kobayashi dengan wajah yang terlihat masih khawatir pada Sora, begitu juga dengan Tenjouin-Senpai sendiri.

Sedangkan Kobayashi sendiri ia hanya tersenyum lalu melihat kearah Sora yang sedang tersenyum penuh kemenangan darinya.

"dan sepertinya kau sudah melewati batas itu sebelum memiliki teknik pernafasan bukan, Sora ?" sahut Kobayashi pada Sora yang tersenyum kepadanya, terlihat kalau Sora hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Mereka yang mendengar berita ini hanya menghela nafas lega karena Sora baik baik saja untuk kedepannya, sedangkan Shiro dan Tenjouin-Senpai langsung saja berlari pada Sora dan memeluk dirinya sambil menangis.

Tentu semua orang terkejut melihat aksi Shiro apalagi Tenjouin-Senpai yang terlihat sangat khawatir dengan Sora bahkan terlihat ada air di mata nya.

Ketika Sora mendapatkan perlakuan dari kedua gadis ini langsung saja memeluk mereka berdua sambil tersenyum lega karena masih ada yang mengkhawatirkan dirinya.

Seketika suasana kembali normal ketika melihat Sora, Shiro dan Tenjouin-Senpai saling berpelukan sebagian dari mereka ada yang senang dan ada yang cemburu ketika melihat ini jelas sekali Saruyama terlihat seperti itu.

Kobayashi yang melihat ini hanya tersenyum lega ketika melihat mereka bertiga saling berpelukan dan langsung saja senyum jahat terpampang diwajahnya.

"ehmm.. kalian tahu ini diruang tamu banyak orang yang melihat kalian bagaimana kalau kalian berhenti dulu berpelukannya dan segera menuju topik lain yang aku ingin aku bicarakan pada Sora dan juga Saki-Chan" sahut Kobayashi pada mereka bertiga sambil tersenyum jahil.

Tentu bagi Sora dan Tenjouin-Senpai yang mendengar ucapannya langsung saja melepas pelukan mereka berdua, terlihat wajah mereka benar benar merah kecuali Shiro yang masih memeluk kakaknya yang tercinta.

Ketika melihat kejadian ini tentu saja semua orang yang berada disana tidak bisa untuk tidak tertawa karena bibinya Sora yang sangat jahil padanya daripada adiknya.

"yah kesampingkan soal itu, Sora aku ada surat yang dititipkan oleh ibumu padaku ketika kamu sudah bertemu dengan keluarga Tenjouin, walau terlihat kau sangat begitu dekat dengannya" sahut Kobayashi yang mengeluarkan surat dari saku jaket miliknya, lalu memberikan suratnya pada Sora sambil tersenyum jahil padanya.

"ibu ?" balas Sora yang melihat kearah bibinya yang masih suka menjahili dirinya, langsung saja dia mengambil surat itu dengan muka memerah ketika mendengar perkataannya.

Sedangkan Tenjouin-Senpai yang mendengar ini hanya memasang wajah memerah saja lalu melihat kearah bawah sembari memainkan kedua jarinya saja.

Langsung saja Sora membuka surat tersebut lalu membaca isi surat itu, begitu juga Shiro yang masih berada dipelukannya ikut membaca isi surat tersebut.

Sora yang melihat Shiro yang sepertinya ingin ikut membaca lalu mendekatkan surat tersebut dekat dengan Shiro agar mereka berdua dapat membaca surat tersebut.

Ketika mereka membaca surat tersebut langsung saja wajah mereka berdua memucat karena apa yang didalam surat tersebut sudah direncanakan sebelum mereka berdua lahir.

'Sora, Shiro ibu tahu kalian sedang membaca surat ini, ibu ingin kalian berdua menerima kenyataan ini bahwa Sora sudah memiliki tunangan dengan keluarga Tenjouin sebelum dia dilahirkan, jadi ibu ingin kalian berdua menerima kehadirannya.

Penuh Cinta, Ibu

catatan : kalau kalian berdua ingin menikah satu sama lain kalian harus menerima anak dari keluarga Tenjouin baru bisa menikah yah :-) '

"Shiro, apa kamu tahu kalau ibu sangatlah licik ?" tanyaku pada Shiro yang sama sama memiliki wajah pucat ketika melihat ini.

Sedangkan Shiro yang melihat ini hanya menggelengkan kepalanya tidak tahu apa apa mengenai ibu mereka.

Aku yang melihat ini hanya menghela nafas berat lalu melihat kearah Kobayashi-Nee yang terlihat dia hanya mengangkat kedua bahunya sebagai tanda ia tidak tahu mengenai ini.

Ketika melihat ini aku hanya bisa tersenyum canggung dan menerima kenyataan saja bahwa aku dan juga Tenjouin-Senpai sudah bertunangan sebelum kami berdua lahir.

Sebelum aku meminta persetujuan Shiro mengenai ini dia langsung saja melihat kearahku dengan pandangan serius sambil menganggukan kepalanya sebagai persetujuan.

Tentu Shiro sudah menerima kehadiran Tenjouin-Senpai itu sendiri dan terlihat kalau dia mau membagi kakaknya pada orang lain walau terlihat dia enggan tapi tetap saja ia menyetujui apa yang ada di dalam surat milik ibu kita.

Aku yang melihat ini hanya meneguk ludah saja lalu melihat kearah Tenjouin-Senpai yang terlihat dia sepertinya kebingungan juga.

Langsung saja aku memberikan surat itu padanya dengan tangan bergetar, ketika melihat aku memberikan surat tersebut dengan gugup tentu saja Rito, Saruyama, Ren Kobayashi-Nee dan para gadis terutama Tenjouin-Senpai itu sendiri kebingungan melihat aksiku.

Tenjouin-Senpai langsung saja mengambil surat dan membaca surat itu, ketika ia sudah selesai membaca surat tersebut langsung saja melihat kearahku yang terlihat kalau wajahku ada sedikit rona merah karena malu.

Melihat wajahku yang merah tentu saja Tenjouin-Senpai ikut memerah sampai sampai mengeluarkan asap dikepalanya ketika membaca surat itu.

Langsung saja Tenjouin-Senpai pingsan ditempat sambil melepaskan suratnya karena pingsan yang menyebabkan panik pada semua orang yang berada diruang tamu itu, terutama Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai yang melihat Tenjouin-Senpai pingsan.

"SAKII-SAMAA !!!" teriak mereka berdua sambil menuju kearahnya, Kujou-Senpai yang merangkulnya sedangkan Fujisaki-Senpai mengkipaskan wajahnya.

Ketika melihat Tenjouin-Senpai pingsan langsung saja surat yang baru saja ia pegang terjatuh dan menuju kearah Kobayashi-Nee.

Aku yang melihat ini langsung saja berdiri dan segera mengambil surat itu, tapi sepertinya sudah terlambat karena Kobayashi-Nee lebih cepat dariku.

Tentu aku yang melihat ini langsung memucat begitu juga dengan Shiro, ketika Kobayashi-Nee mengambil surat itu langsung saja ia membacanya lalu tersenyum jahil pada kami berdua.

"selamat atas pertunangannya Sora, Saki-Chan !!" teriak Kobayashi yang mengejutkan kan kami semua yang mendengar ucapan selamatnya pada ku dan juga Tenjouin-Senpai.

"ehh"