Tepat pada pukul 14:56 Sore hari ini Rito, Saruyama, Ren dan para gadis yang sedang bermain di pantai pribadi milik Tenjouin-Senpai tepat dibelakang mansion miliknya.
Tentu saja bagi para gadis yang sedang asik bermain air di tepi pantai, terkecuali untuk para laki laki yang saat ini sedang asik menonton para gadis bermain air.
Namun apa kalian yakin kalau liburan ini surganya para remaja, yup untuk mereka yang sering bergaul tetapi tidak dengan Sora dan Shiro.
Sekarang mereka berdua sedang berada di tepi pantai sambil menutup diri mereka dengan payung yang sangat besar yang mampu menutupi bagian yang tertutupi oleh payung itu.
Namun jika kalian melihat Sora dan Shiro dari jauh kalian dapat melihat mereka yang sedang saling bersender punggung mereka masing masing dengan senangnya.
Tapi bukan itu yang sebenarnya terjadi, terlihat mereka memang bersender namun bila kalian melihat wajah mereka berdua begitu dekat pasti beberapa orang yang melihat yakin kalau raut wajah yang mereka lihat saat ini adalah satu.
PUTUS ASA
Tapi bagaimana kronologinya bagi mereka berdua yang notabanenya seorang NEET ketika memasuki liburan duduk di tepi pantai.
---
"ha ? pantai kenapa tidak kalian saja aku dan Shiro sedang ada ta-" sebelum Sora dapat menyelesaikan masalah yang akan menimpanya, langsung saja terpotong oleh Lala yang sedang berusaha membujuk Sora maupun Shiro untuk pergi ke pantai.
"AHHH AYOLAH AKU MOHON PERGILAH DENGAN KAMI YA.....?" teriak Lala pada Sora dan Shiro sambil menatap mereka dengan mata yang memohon, bahkan Sora dan Shiro yang melihat ini langsung keluar urat kecil dikepala mereka.
Sedangkan Kobayashi dan Tohru yang melihat ini hanya tertawa canggung, sedangkan Kanna yang mendengar kata 'pantai' langsung berbinar ingin segera kepantai.
Langsung saja dia menarik bajunya Kobayashi dan berbisik padanya, tentu Kobayashi yang melihat ini tidak bisa untuk tidak menolak permintaan Kanna.
Ketika Sora, Shiro dan Lala sedang berdebat soal pantai langsung saja Kobayashi menepuk tangannya untuk menarik perhatian padanya.
"baiklah, bagaimana kalau kita semua pergi ke pantai hari ini, mumpung cuacanya panas hari ini bagaimana"
Seketika Sora dan Shiro memucat ketika mendengar perkataan Kobayashi sedangkan Lala dia menatap Kobayashi dengan pandangan berbinar.
"a.. anu ba.. bagaima-" sebelum menyelesaikan apa yang Sora ingin beritahu langsung saja Kobayashi memotong perkataan Sora.
"Yosh, kalau begitu bagaimana kalu kita bersiap siap Tohru, Kanna-Chan" sahut Kobayashi pada mereka berdua, tentu saja mereka berdua bersemangat apalagi Lala.
---
"ha... benar benar hari yang menyebalkan bukankah begitu Shiro" kataku pada Shjro yang memiliki nasib yang sama denganku.
"ehmm, aku ingin pulang" balas Shiro dengan lesunya padaku.
Kami yang sudah terlibat tidak bisa apa apa dan hanya menghela nafas berat saja dan menikmati suasana pantai yang menyebalkan.
'haa, lebih baik berduel dengan Zastin dari pada ke pantai yang panas nya tidak ketolong' batinku pada diri sendiri lalu berdiri sambil meregangkan badan lalu melihat kearah laut.
Sedangkan Shiro mengikutiku yang berdiri lalu melihat kearah laut yang terlihat jernih dan ada beberapa ombak terlihat di laut menuju pantai.
Ketika kami sedang melihat kearah laut langsung saja Mikan dan Yami mendatangi kami lalu mencoba mengajak Shiro untuk bermain air bersamanya.
"Shiro ayo kita main ke tepi pantai yuk" ucap Mikan pada Shiro sedangkan Yami hanya menatap mereka berdua sambil memegang pelampung yang dibawa olehnya.
Langsung saja Shiro melihat kearah ku untuk meminta persetujuan dariku, tentu aku mengizinkannya dan menganggukan kepal padanya.
Ketika melihat tandaku langsung saja Mikan menarik Shiro menuju tepi pantai terlihat banyak para gadis sedang bermain disana , sedangkan Yami membungkukan badannya padaku lalu mengikuti mereka.
Aku yang melihat ini hanya tertawa canggung melihat keakraban mereka, namun ketika meliat mereka pergi langsung saja Rito dan Saruyama menghampiriku.
"Yo, Sora bagaimana pantai menurutmu ? " tanya Saruyama padaku, sedangkan Rito melihat kearah ku sambil menatap datar kearahku yang sepertinya sudah tahu jawabannya.
"Neraka" jawabku pada Saruyama sambil memasang wajah masalah, Saruyama yang mendengar ini bingung sedangkan Rito hanya menghela nafas ringan ketika mengingat tentang permainanku dengan Jibril .
"ha.. kamu benar benar tersiksa oleh Lala ya, aku jadi merasa bersalah karena membawa kalian berdua" sahut Rito yang merasa dirinya bersalah karena membawa masalahnya padaku dan Shiro.
"yah.. mau bagaimana lagi yang berlalu biarlah berlalu, kalau soal itu aku kemari dengan bibiku, jadi apa kita hanya akan mengobrol disini saja" balasku pada Rito dengan santainya lalu bertanya pada mereka berdua.
"tentu saja tidak, bagaimana kalau kalian ikut denganku, kita bisa melihat keindahan para gadis memakai pakaian renang milik mereka, AYOO !!" teriak Saruyama sambil memasang wajah mesumnya lalu pergi.
Aku dan Rito yang melihat ini hanya menghela nafas ringan sembari menggelengkan kepala ketika melihat kejadian ini, lalu segera mengikutinya menuju tepi pantai yang tidak jauh dengan para wanita.
Setelah sampai tentu kami hanya menonton mereka sambil mengobrol tentang para wanita yang sedamg asik bermain air ditepi pantai.
Ketika Saruyama menatap para gadis bermain air tentu saja dia memasang wajah mesumnya yang terlihat jelas terpampang diwajahnya.
Namun ketika dia ingin memandang Shiro, tentu saja aku langsung mencolok kedua matanya dengan cepat, mana mungkin aku memperlihatkan badan adikku pada orang mesum ini.
Tentu saja Saruyama yang mendapatkan perlakuan ini hanya memegang matanya sambil berguling karena kesakitan sambil mengomel kepadaku, sedangkan Rito hanya tertawa canggung ketika melihat ini.
Dan untuk Ren sendiri dia lebih ingin menjauhi kami bertiga karena mendengar pembicaraan ini, tiba tiba saja Tenjouin-Senpai datang dan menyombongkan pantai pribadinya pada yang lain namun dihiraukannya.
Aku yang melihat ini hanya menghela nafas ringan sembari menggelengkan kepala ketika melihat kelakuannya, lalu melihat kearah kiriku kalau mereka berdua sudah hilang.
Ketika aku sedang sibuk mencari Rito dan Saruyama tiba tiba saja Kobayashi-Nee, Kanna-Chan dan Tohru datang kearahku sambil memakai pakaian renang mereka walau Kobayashi-Nee memakai jacket ketika sedang memakai bikini.
"jadi bagaimana menurut mu" sahut Kobayashi-Nee sambil menatapku dengan pandangan sinis, sedangkan Tohru yang melihat wajahnya hanya tertawa canggung, untuk Kanna-Chan sendiri dia sudah ditepi pantai sambil melihat kepiting.
"benar benar Neraka" balasku padanya terlihat kalau Kobayashi-Nee tertawa kegirangan mendengar jawabanku, sedangkan Tohru sedang memasang payung untuk kita berteduh.
"Hahahaha sudah kuduga darimu, walau sepertinya Shiro sudah sedikit berubah" sahut Kobayashi-Nee padaku lalu melihat kearah Shiro yang sedang asik dengan Mikan dan juga Yami.
"yahh, dia sudah berubah, mungkin Kobayashi-Nee juga ketika mereka datang, bukan ?" sahut ku padanya sambil melihat kearah Tohru dan Kanna-Chan begitu juga dengan Kobayashi-Nee yang melihat mereka sambil tersenyum.
"Sora-Sama !!"
"Sama ?" Tentu Kobayashi-Nee yang mendengar ini langsung menengok kearah suara teriakan tersebut, begitu juga dengan ku yang mendengar ini.
Terlihat Tenjouin-Senpai kemari bersama Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai yang terlihat sedang membawa semangka ditangan mereka.
Aku yang melihat ini hanya menghela nafas berat dan Kobayashi-Nee yang melihat ukuran dada milik Tenjouin-Senpai hanya bisa shock ringan.
Ketika dia sudah sampai tentu saja Tenjouin-Senpai yang melihat kearahku bersama Kobayashi-Nee terlihat raut wajahnya menunjukan sedikit kesedihan namun segera menggelengkan kepala nya lalu bertanya.
"a.. anu Sora-Sama a..apa itu ke.. kekasihmu" tanya Tenjouin-Senpai padaku dengan gugup ketika melihat kami berdua.
Aku yang mendengar ini langsung saja menoleh kearah Kobayashi-Nee, sedangkan dirinya hanya menahan tawa ketika mendengar kalau aku dan Kobayashi-Nee adalah sepasang kekasih.
Aku yang melihat ini hanya menghela nafas lalu berbicara pada Tenjouin-Senpai agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"a.. anu Senpai dia bukan kekasihku melainkan bibiku, biarku perkenalkan Kobayashi-Nee bibiku" ucapku padanya dengan gugup ketika mendengar pertanyaannya.
Tenjouin-Senpai yang mendengar ini langsung saja memerah malu, sedangkan Kobayashi-Nee langsung saja tertawa ketika mendengar dan melihat ini.
"AHAHAHAH, t.. tolong a.. a.. aku tidak kuat lagi, AHAHAH" tawanya sambil memegang perutnya yang tidak bisa berhenti untuk tidak tertawa ketika melihat kejadian ini.
Tentu saja Tenjouin-Senpai yang mendengar bertambah merah bahkan sampai kelehernya sedangkan Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai berusaha untuk menenangkannya.
Aku yang melihat ini hanya menghela nafas ringan sembari menggelengkan kepalaku ketika melihat kelakuan Kobayashi-Nee.
"Kobayashi-Nee sudah cukup kau membuat Tenjouin-Senpai bertambah malu karena kelakuanmu" ucap ku padanya sambil menatapnya dengan datar, untuk Tenjouin-Senpai sendiri dia semakin bertambah merah karena aku membantunya meluruskan masalah ini.
Ketika aku berbicara seperti itu pada Kobayashi-Nee, langsung saja ia berhenti tertawa lalu menatap kearah kami dengan wajah senangnya ketika melihat kejadian barusan.
"baiklah, kalau begitu perkenalkan namaku Kobayashi bibinya Sora dan Shiro, tapi kau bisa memanggilku Kobayashi-Nee seperti apa yang Sora ucapkan barusan kepadaku" sahutnya sambil memperkenalkan dirinya pada Tenjouin-Senpai.
"a.. ahh pe..perkenalkan a.. aku Te.. Tenjouin Saki, Ke.. Kekasihnya" ucap nya yang gugup sambil memperkenalkan dirinya pada Kobayashi-Nee sebagai kekasihku tanpa ia sadari.
Tentu ketika mendengar ini aku, Kujou-Senpai, Fujisaki-Senpai maupun Kobayashi-Nee terdiam, ketika melihat kami terdiam Tenjouin-Senpai sadar akan suasana tersebut dan apa yang baru saja ia ucapkan pada Kobayashi-Nee, wajahnya memerah kembali dan segera ia menundukan kepalanya dan menutup mukanya dengan kedua tangannya karena malu.
Aku yang mendengar ini langsung saja melihat kearahnya sambil memasang wajah datar padanya, untuk Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai mereka terdiam ketika mendengar apa yang baru saja Tenjouin-Senpai katakan dan mencoba untuk menenangkan diri nya.
Sedangkan Kobayashi-Nee sendiri ia hanya berjalan kearahnya sambil memegang pundaknya dengan erat.
Tentu saja kami terkejut melihat aksinya apalagi Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai yang melihat ini ingin sekali menahannya dan memilih untuk tak mengganggunya dan Tenjouin-Senpai itu sendiri.
Terutama Tenjouin-Senpai yang terkejut ketika sedang merasakan sensasi tangan milik Kobayashi-Nee yang berada dipundak miliknya secara langsung.
"Saki-Chan, bukan ?" ucap Kobayashi-Nee pada Tenjouin-Senpai dengan poni yang menutupi wajahnya.
"i.. iya" jawab Tenjouin-Senpai dengan gugup ketika mendengar namanya dipanggil menggunakan nama depannya.
"aku mengizinkanmu untuk menjadi kekasihnya" langsung saja Kobayashi-Nee mengungkapkan tujuannya yang sebenarnya dengan wajah bahagia terpampang jelas diwajahnya, kami berdua yang mendengar ini sempat terdiam lalu berteriak malu pada Kobayashi-Nee.
"HAA !!? " tentu saja baik aku dan Tenjouin-Senpai terkejut mendengar penuturannya dan muka kami berdua memerah, apa lagi Tenjouin-Senpai yang sudah terlihat memerah sampai ketelinganya.
"aku mengizinkanmu untuk menjadi kekas- , bukan sebagai istrinya, aku mengizinkanmu untuk memilikinya walau Sora sendiri adalah seorang Siscon akut, tapi kau terlihat tidak peduli dengan hubungan mereka berdua, jadi akan aku izinkan kau bersama dengan Sora, pasti kedua orang tuanya akan senang ketika melihat menantunya Sora" lanjutnya menatap Tenjouin-Senpai dengan pandangan serius menatapnya, lalu tersenyum lega ketika melihat ini.
Sedangkan Tenjouin-Senpai yang mendengar informasi ini tidak bisa menyerapnya lagi dan pingsan karena mendengar perkataan Kobayashi-Nee.
"SAKII-SAMAA !!"
Tentu saja Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai yang melihat ini terkejut dan segera menghampirinya pingsan, sedangkan Kobayashi-Nee yang melihat dia pingsan langsung menompangnya agar tidak jatuh.
"ahh, sepertinya aku berlebihan" sahut Kobayashi-Nee dengan santainya mengucapkan kalimat itu pada kami.
"APA YANG BARU SAJA KAU LAKUKAN KOBAYASHI-NEE...!!??" teriakku malu padanya sambil memegang bahu dan menggoyangkan nya ketika mendengar informasi ini secara langsung darinya.
Sedangkan dirinya hanya tertawa canggung ketika melihat suasana ini, sedangkan yang lainnya ketika melihat kearah kami, sepertinya mereka justru terlihat kebingungan dengan kelakuan kami apalagi Shiro.
---
Tenjouin-Senpai perlu waktu untuk menyadarkan dirinya dari pingsan, tentu ia dibantu oleh Kujou-Senpai maupun Fujisaki-Senpai itu sendiri dan untuk Sora saat ini ia sedang mendengar penjelasan Kobayashi tentang izin miliknya kalau Tenjouin-Senpai boleh memiliki Sora sebagai sebuah kekasih selain adiknya Shiro.
"jadi intinya ayah dan ibuku ingin aku membuat harem begitu, lalu tanpa memberitahukan apapun tentang hal ini padaku dan hak tersebut ada ditanganmu begitu ?" tanya Sora pada Kobayashi sambil memandang kearahnya dengan wajah datar miliknya.
Sedangkan Kobayashi hanya tertawa canggung dan menoleh kepalanya kearah yang lain sembari menggaruk pipinya yang sama sekali tidak gatal.
Sora yang melihat ini hanya menghela nafas berat sembari menggelengkan kepalanya lalu melihat kearah Senpai yang baru saja bangun sambil memegang kepalanya.
"eghh, apa aku baru saja bermimpi ?" tanya Tenjouin-Senpai pada Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai sedangkan mereka hanya menggelengkan kepala lalu melihat kearah mereka berdua begitu juga dengan Tenjouin-Senpai.
Ketika Sora melihat Tenjouin-Senpai yang sepertinya melihat kearahnya, langsung saja ia melihat menoleh kearah yang lain agar Tenjouin-Senpai tidak melihat wajah Sora yang terlihat ada rona merahnya walau terlihat sedikit.
Tentu bagi Kobayashi-Nee, Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai yang melihat wajahnya merona sempat berpikir kalau Sora imut tanpa sepengetahuan dirinya
Setelah Tenjouin-Senpai melihat kelakuan Sora langsung saja mukanya memerah dan menoleh kearah lain, untuk Kobayashi sendiri ia senang melihat ini lalu segera menjahili Sora dan Tenjouin-Senpai.
"astaga, apakah aku mengganggu kalian sepasang kekasih, mungkin sebaiknya aku kembali ketempat dimaba Tohru dan Kanna-Chan berada" ucapnya pada mereka berdua sambil memasang wajah jahilnya pada mereka. tentu baik Sora dan Tenjouin-Senpai ketika mendengar ucapannya langsung saja memerah malu.
"Ko.. Kobayashi-Nee sudahlah jangan berlebihan pada kami !! " teriak Sora padanya untuk berhenti menjahili mereka berdua terlihat kalau mukany memerah malu ketika mendengarnya.
Apalagi Tenjouin-Senpai sendiri yang sepertinyan sedang salah tingkah dan mencoba untuk mengganti topik pembicaraan ini buah yang baru saja ia bawa dengannya.
" a.. ah ba.. bagaimana kalau ki.. kita makan se.. semangka saja ba.. bagaimana ?" sahut Tenjouin-Senpai pada kami sambil mengambil semangka yang Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai bawa barusan dengan gugup, walau mukanya masih sedikit memerah ia berusaha untuk tetap tenang.
Sora dan Kobayashi yang mendengar ini langsung saja menoleh kearah Tenjouin-Senpai yang sedang memegang semangka miliknya.
"a.. ah ya betul, ba.. bagaimana kalau ki.. kita segera memotongnya saja ?" balas Sora pada Kobayashi dengan gugup ketika Tenjouin-Senpai membawa semangka miliknya sembari mengganti topik pembicaraan mereka.
"yah kau benar aku yakin kalau Ka-" sebelum menyelesaikan ucapannya terdengar teriakan Rito dari langit.
"AHHHH !!" teriak Rito yang jatuh dari langit.
Tentu saja mereka semua yang mendengar ini melihat kearah nya yang sepertinya akan terjatuh tepat mengenai Tenjouin-Senpai.
Tenjouin-Senpai yang melihat Rito jatuh kearahnya ingin segera kabur namun tersandung batu dan terjatuh.
Tentu Sora yang melihat ini langsung saja menghirup nafas sambil mengeluarkan pedang kayu danau toya miliknya dari penyimpanan miliknya, lalu mengeksekusi teknik pernafasan pada Rito sembari melindungi Tenjouin-Senpai.
"Teknik Pernafasan Angin Bentuk Keempat : Terbitnya Badai Debu"
Ucapnya sambil mengeksekusi teknik yang baru saja Sora gunakan pada Rito untuk menghalangi nya jatuh diatas Tenjouin-Senpai itu sendiri.
Terlihat pusaran angin yang berisikan tebasan angin yang tajam menuju kearah Rito walau tidak memakai katana pusaran angin tersebut pasti akan tetap terasa sakit ketika mengenainya, walau hanya sedikit memar pada kulit.
Tentu Rito yang mendapatkan perlakuan ini kembali terpental menuju tepi pantai sambil meneriaki Sora dan mendarat tepat diatas Haruna yang masih bermain dengan Sawada dan Momioka.
Ketika Sora sudah selesai mengeksekusi teknik tersebut tentu saja mengembalikan kesadarannya lalu melihat kearah Kobayashi, Kujou-Senpai, Fujisaki-Senpai dan Tenjouin-Senpai.
Kobayashi, Kujou-Senpai dan Fujisaki-Senpai yang melihat aksi Sora barusan terdiam sambil membuka lebar mulutnya dan menatap kearahnya, sedangkan Tenjouin-Senpai sendiri ia masih terkagum ketika melihat aksinya yang memukau semua orang yang melihat nya.
Setelah melihat aksinya entah kenapa aku melihat Sora-Sama seperti pangeran berkuda yang ada pada cerita cerita dongeng tersebut untuk kedua kalinya.
Wajahnya yang terlihat datar, sifatnya yang menurut pandangan orang lain terlihat keren, pintar, teknik pedangnya yang dapat memukau orang lain apa lagi bagi Rin yang melihat ini.
Tentu siapa saja ingin memilikinya apa lagi adiknya, namun ketika aku mengingat apa yang baru saja Kobayashi-Sa- tidak Kobayashi-Nee katakan padaku, kalau ia mengizinkan ku untuk memilikinya walau harus berbagi dengan adiknya.
Tentu aku langsung menatap kearah Sora-Sama yang sudah selesai mengeluarkan tekniknya yang menurutku sangat indah dan keren dimataku.
Ketika dia sudah selesai menyelesaikan tekniknya dan melempar Rito kearah lain, langsung saja Sora-Sama melihat kearah ku dan segera menghampiriku.
"Tenjouin-Senpai apa kau tidak apa apa ?" tanyanya sambil menatapku dengan pandangan bertanya apakah aku terluka atau tidak sambil mengulurkan tangannya padaku.
Ketika mendengar suara lembutnya pada ku langsung saja aku melihat wajahnya yang khawatir padaku, aku yang melihat ini tersenyum padanya dan sadar kalau aku sudah benar benar mencintainya dengan tulus.
"hmm, aku tidak apa apa Sora-Sama, terima kasih sudah membantuku" ucapku sambil menerima uluran tangan miliknya sembari tersenyum manis kearah Sora-Sama itu sendiri, dengan sedikit rona merah diwajahku yang tidak kusadari sama sekali.
Sora-Sama yang melihat senyumku seketika ada sedikit rona merah diwajah nya namun segera tersenyum lembut, lalu segera menarikku berdiri dari tempat aku terjatuh.
Ketika aku sudah berdiri aku maupun Sora-Sama saling memandang satu sama lain dan segera tertawa ringan ketika mengingat kejadian barusan.
Namun semua itu tidak bertahan lama ketika melihat Kobayashi-Nee yang memegang pundaknya sambil menatap Sora dengan pandangan ikan mati menuju kearahnya.
"Sora bisakah kamu menjelaskan kapan kau mempelajari teknik berpedang itu pada kakakmu ini ?"