Sudah 3 hari semenjak aku dan Shiro bermain permainan 'kata berantai berwujud' dengan Jibril waktu itu dan sekarang dia berada di rumah bersama kami dan bekerja sebagai pembantu kami walaupun dia jarang dirumah karena sibuk mencari dan membaca buku diperpustakaan dan ditabletku.
Sedangkan untuk memasak dia benar benar sangat buruk bahkan aku hampir tidak ingin mencicipi masakannya yang terlihat seperti lumpur, bahkan masakannya hampir mirip dengan Lala jadi sepertinya dia mengalahkan Haruna dengan Sihirnya, betapa liciknya dia.
Setelah permainan selesai Rito dan para gadis langsung saja mengomel, apa lagi Kotegawa dan Nana mereka berdua benar benar marah padaku, sempat terpikir kalau mereka semua sudah mati kecuali Lala dan Momo yang dengan santainya melihat suasana ini sambil tertawa canggung.
Ketika mendengar ini aku hanya mencuekkan mereka lalu segera bertanya pada Lala, kalau alat itu sudah Rusak ketika Jibril menggunakannya, sebab halo yang berada dikepalanya tidak bisa ia hilangkan.
Langsung saja aku menatap kearah Jibril sedangkan Shiro hanya menarik Jibril pergi dari tempat ini dan menghukumnya, sedangkan Jibril sendiri mencoba memberontak tapi tidak bisa karena taruhan yang mereka buat.
Sebelum aku ingin menjahili Rito soal 'Ruang Super Sehat' itu padanya, tiba tiba saja para gadis menatapku yang sepertinya ingin berbicara sesuatu yang penting, kecuali Tenjouin-Senpai, Rito, Haruna, Momo dan Lala.
Tentu saja aku langsung mencoba untuk kabur namun ketika aku melangkah aku langsung saja jatuh, sebab yang menjegal kaki ku adalah Kujou-Senpai yang membawa pedang kayunya entah dari mana.
Setelah jatuh langsung saja aku melihat kebelakang kalau para wanita sedang menatap ku dengan penuh amarah seperti iblis segera menyeretku ketempat yang sepi untuk menghukum ku.
Aku yang mendapatkan perlakuan ini tentu sempat memberontak lalu melihat ke arah Tenjouin-Senpai, Rito, Haruna, Momo dan Lala dengan pandangan berharap kalau aku akan dibantu oleh mereka.
Tapi harapanku berbeda dengan realita yang sesungguhnya mereka menoleh kearah lain sambil tertawa canggung yang sepertinya tidak bisa membantu memgenai hal ini.
Aku yang melihat kelakuan mereka tentu saja langsung memucat dan segera memohon pada para gadis yang terlihat marah padaku.
Bahkan mereka tidak peduli sama sekali dan tetap menyeretku ketempat dan mempercepat langkah mereka ketika menyeretku.
Aku yang melihat ini hanya bisa pasrah dan berteriak ketika sudah sampai tempat dimana mereka menyiksaku tanpa ampun.
Bahkan ketika aku sudah disiksa oleh para gadis terlihat mukaku penuh dengan luka pukul dan juga cakar dari para gadis.
Sedangkan Tenjouin-Senpai, Rito, Haruna, Momo dan juga Lala hanya membantuku ketika mereka telah selesai menyiksaku, untuk Shiro sendiri sepertinya ia keluar bersama Jibril dengan wajah kelelahan setelah mendengar omelan Shiro.
---
Kembali ke masa sekarang dimana aku dan Shiro masih mengurung diri kami dirumah selama 3 hari tanpa gangguan, tanpa kesialan, tanpa berpikir serius, dan yang paling penting tanpa RITO itu selama 3 hari ini aku benar benar bahagia.
Tapi kesenangan kami tidak bertahan lama ketika tiba tiba saja Jibril datang didepan layar komputerku dan mengucapkan sesuatu yang membuat kami berdua terkejut.
"Sora-Sama, ada tamu yang ingin bertemu dengan mu sepertinya dia membawa seorang maid dan loli kerumah ini" sahut Jibril yang mengejutkan kami berdua yang sedang fokus pada komputer kami berdua.
Bahkan aku pun terkejut ketika mendapatkan perlakuan seperti ini sebab wajahnya tiba tiba keluar dari layar komputerku yang terlihat seperti Sadako yang ada di film.
"maid ?" tanya ku padanya sambil menenangkan nafasku karena terkejut, lalu membicarakan seorang maid padaku, begitu juga dengan Shiro yang mengalami kejadian tadi.
"hmm, bagaimana kalau Sora-Sama melihat sendiri kebawah" jawab Jibril pada ku ketika melihatku penasaran siapa yang datang padaku dan langsung saja menghilang.
'haa.. itu benar benar mengejutkanku, tapi apakah itu Tenjouin-Senpai, tidak aku rasa bukan dia tidak memiliki seorang loli tapi siapa ?' batinku sambil menghela nafas karena kedatangan Jibril yang tiba tiba, namun sekarang aku masih memikirkan siapa yang datang hari ini.
Ketika aku sedang berpikir, tiba tiba saja pintu kamarku diterobos oleh seseorang, langsung saja aku reflek mengeluarkan pedang kayu dari penyimpananku lalu memindahkan Shiro kebelakangku.
Setelah melihat siapa yang menerobos pintu tersebut tentu saja aku terkejut lalu menghela nafas sebab yang datang itu.
"ha.. sudah berapa kali aku bilang jangan menerobos pintu kamarku dan Shiro seenaknya saja.." ucapku padanya sambil menghela nafas berat dan langsung saja aku menatapnya.
"Kobayashi-Nee"
Ketika pintu terbuka sosok perempuan berambut merah berkacamata dan berumur sekitar 25 tahun masuk kedalam kamarku.
"ahaha seperti biasanya kamu selalu memanggil ku dengan sebutan kakak dari pada keponakanku yang lain" ucap Kobayashi-Nee yang terlihat tidak berubah sama sekali apalagi dibagian dadanya.
Entah kenapa ketika aku berpikir seperti itu dia langsung saja menatap tajam kearah wajahku.
"aku yakin kamu pasti menatapku bagian dadaku ketika kita tidak bertemu 6 tahun bukan" sahut Kobayashi-Nee padaku yang masih menatapku dengan pandangan ikan matinya kearahku.
"haa.. seperti biasa Kobayashi-Nee selalu tajam ketika aku memikirkan tentang dadamu, jadi bagaimana kalau kita pindah dan berbicara di bawah selain dikamarku ini cukup sempit untuk kita kau tahu bukan ?" kataku pada Kobayashi-Nee dan yang lainnya ketika kita sedang berbicara di dalam kamar ku.
"ahahaha, kau betul bagaimana kalau kita pindah, kalau begitu ayo Shiro ikut dengan kakakmu itu kita akan segera menuju kebawah" balasnya sambil tertawa ketika dia masuk kedalam kamarku dengan cara menerobos.
Ketika dia keluar aku dan Shiro saling menatap dan hanya menghela nafas saja lalu segera keluar kamar dan segera menuju ke ruang tamu.
Langsung saja kami turun dan melihat kalau ada 2 orang sedang menunggu dibawah yang satu sepertinya memakai baju maid memiliki ekor berwarna hijau dan memiliki tanduk diatas kepalanya.
Sedangkan yang satu lagi sepertinya anak kecil berumur 7 tahun yang sama seperti sebelumnya tapi yang berbeda saat ini adalah ekornya yang terlihat kecil dan ujungnya berbulu, berbeda yang satunya memiliki ekor hijau bersisik dan besar.
Ketika kami sudah sampai bawah langsung saja sang maid berdiri begitu juga dengan anak kecil itu dan menyapa Kobayashi-Nee.
"Kobayashi-San apa kamu sudah bertemu dengan keponakanmu" sahut sang maid pada Kobayashi-Nee dengan senangnya ketika bibi ku datang padanya.
Sedangkan yang satunya hanya menganggukan kepala saja ketika Sang maid berbicara pada Kobayashi-Nee.
"ahh tentu saja, Sora Shiro perkenalkan maid yang satu ini adalah Tohru, sedangkan yang satunya adalah Kanna mere-" sebelum perkataan Kobayashi-Nee selesai langsung saja Jibril memotongnya.
"Naga yah, sudah lama aku tidak melihat mereka" sahut Jibril pada kami yang tiba tiba saja muncul dari belakang ku dan juga Shiro.
"ahh, Jibril kah habis dari mana kamu, tapi sebelum itu Kobayashi-Nee, Tohru-San, Kanna-Chan biarku perkenalkan dirinya, dia adalah Jibril Ras Malaikat" ucapku yang memperkenalkan Jibril pada mereka.
Sedangkan Tohru dan Kanna-Chan yang melihat ini terkejut sebab ras malaikat jarang sekali memperlihatkan diri didepan umum, apalagi Kobayashi-Nee yang baru pertama kali melihat malaikat.
"Ma.. Malaikat jadi begini wujudnya berbeda seperti yang aku bayangkan" sahut Kobayashi-Nee yang terlihat gugup ketika melihat malaikat tepat didepannya sambil mengobservasi Jibril.
"ya.. yah aku bahkan hanya mendengar kalau ras Malaikat sangat jarang berinteraksi dan hanya mementingkan buku saja dari dulu sampai sekarang, namun mereka menghilang entah kemana tanpa jejak sekalipun" balas Tohru yang sama gugupnya ketika melihat Jibril sebab ini kali pertamanya ia melihat Malaikat dalam hidupnya begitu juga dengan Kanna-Chan.
"ahahah sepertinya kamu memang benar benar terkenal Jibril" gumamku pada sambil tertawa canggung pada Jibril ketika melihat reaksi mereka bertiga.
"yah, memang bagi kami Ras Malaikat sangatlah jarang terlihat karena kami hanya mementingkan ilmu pengetahuan saja semenjak peperangan ke 13 Ras berakhir" sahut Jibril pada kami semua yang mendengar tentang Ras miliknya dan Ras yang lainnya berperang.
Seketika suasana menjadi berat ketika Jibril membicarakan tentang perang apalagi bagi Kobayashi-Nee dan Shiro yang notabane nya hanyalah manusia biasa saja tanpa kekuatan sama sekali.
"yahh aku tidak peduli soal perang itu, jadi bagaimana kalau kita makan dulu sepertinya sudah siang juga sih aku dan Shiro belum makan sama sekali, bagaimana kalau aku yang memasak" balas ku pada mereka dengan santainya sambil melihat kearah jam dinding yang menunjukan sudah jam 12:00 siang.
Langsung saja mereka menoleh kearahku yang baru saja membicarakan soal makan, lalu melihat kearah jam dinding yang menunjukan angka yang tadi aku bicarakan.
"ahh, Sora-San kalau soal memasak serahkan saja padaku, biar aku saja yang memasak" sahut Tohru yang mendengar kalau aku yang akan memasak, langsung saja mencoba untuk menggantikan aku untuk memasak.
"ahaha santai saja Tohru kau bisa memanggilku Sora dan kau tidak usah repot repot memasak disini kan kamu tamunya masa aku harus membiarkan tamu untuk memasak dirumah orang kan aku nya yang tidak enak" balasku pada Tohru sembari tertawa agar tidak terjadi kecanggungan dan segera menolak permintaannya.
"bagaimana kalau kau, Kanna-Chan, dan Kobayashi-Nee duduk saja biar aku yang memasak untuk kalian, dan sekalian aku juga ingin bertanya soal pertemuan pertama kalian, bagaimana ?" lanjutku pada mereka bertiga agar mereka segera duduk dimeja makan dan mencoba masakanku.
"tapi.. " sebelum Tohru menyelesaikan perkataannya, langsung saja Kobayashi-Nee memotong perkataan Tohru dan berbicara padanya.
"yah, kau santai saja biarkan keponakanku Sora yang memasak kau tahu dia ahlinya dalam memasak, bagaimana kalau kau belajar darinya agar cara memasakmu tambah efisien selain menambahkan ekormu kedalam makananmu" sahut Kobayashi-Nee yang memasang wajah cemas, tampaknya ia kerepotan soal masakan Tohru apalagi ditambah ekornya kedalam makanan milik Kobayashi-Nee.
"ahahaha kalau begitu aku sebaiknya segera memasak bagaimana kalau kalian duduklah terlebih dahulu sebelum makanannya siap ?" ucapku pada mereka berdua sambil tertawa, sepertinya akan terjadi perdebat kalau aku tidak melanjutkan perkataan ku.
"hmm baiklah kalau begitu" sahut Tohru yang sepertinya hanya bisa menyerah, sedangkan Kobayashi-Nee sepertinya lega ketika mendengar kalau Tohru tidak akan memasak kali ini.
"Yosh kalau begitu aku akan memasak Omurice untuk makan siang kalian kali ini jadi tunggu sebentar ya" balasku pada sembari menuju kearah dapur begitu juga dengan Shiro yang membantuku, sedangkan yang lainnya hanya menganggukan kepala lalu duduk dimeja makan.
---
Perlu waktu 1 jam untuk menyiapkan omurice buat kita berlima, langsung saja aku menyiapkannya dimeja dan dibantu oleh Shiro.
Sedangkan Kobayashi-Nee yang melihat kami berdua tidak berubah dia hanya tersenyum kangen saja, dan entah kenapa dia terlihat seperti memikirkan sesuatu ketika melihat kelakuan kami, lalu tersenyum licik ketika melihat aku dan Shiro.
Ketika melihatnya tersenyum begitu entah kenapa itu membuatku dan juga Shiro menjadi tidak nyaman oleh kelakuannya.
"ehh Kobayashi-Nee, bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu sebelum membicarakan sesuatu sepertinya kamu ingin membicarakan sesuatu pada kita berdua" sahutku padanya sambil berkeringat dingin ketika melihat tersenyum licik seperti itu.
"baiklah jadi tunggu apa lagi ayo kita makan, sepertinya Kanna-Chan sudah terlihat kelaparan" balas Kobayashi-Nee sambil melihat kearah Kanna-Chan yang sudah bersemangat dengan mata berbinar ingin sekali memakan Omurice buatanku.
Tentu aku yang melihat ini tentu tidak bisa untuk tidak tertawa sebab kelakuannya sama seperti Shiro ketika seumuran dengan Kanna-Chan.
"ahahah melihat kelakuan Kanna-Chan mengingatkan aku ketika pertama kali memasak makanan untuk Shiro, dan anehnya lagi kelakuan kalian benar benar mirip sekali" ucapku pada Kobayashi-Nee lalu melihat kearah Kanna-Chan dan Shiro yang memiliki kelakuan yang benar benar mirip.
Ketika Shiro mendengar ini entah kenapa dia tiba tiba malu dan langsung berbicara pada kami.
"kak, bagaimana kalau kita langsung saja makan dari pada berbicara" balas Shiro padaku yang sepertinya ia malu ketika mengingat kejadian itu.
"ahahah kalau begitu mari kita makan" balasku pada mereka sambil menertawakan Shiro, terlihat kalau dia benar benar malu ketika aku menertawakannya.
"SELAMAT MAKAN"
---
Setelah mereka semua selesai makan siang, tentu saja raut wajah mereka bertiga menunjukkan kalau mereka benar benar puas dengan masakan Sora.
Bahkan Tohru yang sudah memakan Omurice milik Sora langsung saja meminta resep padanya dan sambil bertukar tentang resep masakan mereka.
Tentu saja Sora menerimanya kecuali resep ekor milik Tohru yang langsung saja dipotong oleh Kobayashi yang terlihat sangat pucat ketika mendengar resep itu.
Langsung saja Kobayashi meminta agar Sora tidak perlu membantunya memasak ekor milik Tohru, ketika mendengar ini tentu saja Tohru termenung karena Kobayashi tidak ingin memakan ekornya.
Tentu Sora yang melihat ini tentu saja ia tertawa pada kelakuan mereka.
Bahkan Kanna sering meminta untuk menambah porsinya pada Sora yang hampir ditolak oleh Kobayashi ketika mendengar ini, namun tetap dituruti karena Kanna memohon pada Sora dan Shiro yang tidak dapat menahan keimutannya.
Ketika melihat ini tentu saja mereka berdua bersemangat dan langsung saja pergi memasak Omurice untuk Kanna.
Kobayashi yang melihat kelakuan mereka berdua tentu saja hanya menghela nafas ringan sembari menggelengkan kepala nya dan tersenyum melihat kalau mereka berdua tidak berubah.
Sebelum Kobayashi ingin berbicara pada Sora dan Shiro mengenai kepindahan dirinya dan yang lainnya, tiba tiba saja bunyi bel rumah berbunyi.
Ketika mendengar suara itu langsung saja Sora dan Shiro melihat kearah Kobayashi untuk melihat siapa yang membunyikan bel itu.
"Kobayashi-Nee bisakah kamu melihatnya siapa yang membunyikan bel pintu itu, aku dan Shiro sedang sibuk memasak Omurice untuk Kanna-Chan" ucap Sora kepada Kobayashi yang sedang melihat kearah pintu yang belnya berbunyi.
Ketika mendengar ini tentu ia sempat terkejut namun sebelum memulai protesnya langsung saja Tohru mengajukan dirinya sebagai perwakilan Kobayashi.
"ahh biar aku saja Kobayashi-San, Sora" balas Tohru lalu segera menuju pintu bel yang berbunyi itu.
Seketika Kobayashi langsung menghela nafas ringan sambil mengelus dadanya yang rata, lalu melihat kearah Sora dan Shiri yang sepertinya masih sibuk memasak.
Ketika masakan Sora dan Shiro selesai langsung saja membawa Omurice yang cukup besar pada Kanna, langsung saja Kanna yang melihat Omurice yang besar itu matanya berbinar karena melihat porsinya yang cukup besar untuk dirinya.
Sebelum Sora dan Shiro duduk dikursi mereka tiba tiba saja Tohru datang sambil membawa tamunya, namun bagi Sora dan Shiro tamu itu adalah sebuah bencana bagi mereka.
"Sora aku membawa tamu yang ingin berbicara dengan mu" sahut Tohru pada Sora sambil membawa tamunya yang sepertinya membawa pelampung renang.
"Sora, Shiro ayo kita pergi kepantai dengan yang lainnya" balas seorang gadis berambut pink panjang sambil membawa pelampung.
Tentu saja siapa lagi kalau bukan Lala, sedangkan Sora dan Shiro yang melihat dan mendengar perkataan Lala langsung memucat.