Sekarang aku berada di pinggir arena sebelum memulai duelku dengan Ren, tapi ini melebihi ekspetasiku ketika melihat banyak penonton yang kukenal.
Mulai dari Rito si biang keroknya, tunangannya Lala, Sairenji, Oshizu, Kotegawa, Run, Yami, Mikan, Shiro, Tenjouin-Senpai, Kujou-Senpai, Fujisaki-Senpai, bahkan orang orang dari Klub Pelayanan datang beserta Hiratsuka-Sensei, Mikado-Sensei, dan sisanya dari murid kelasku dan kelasnya Rito lumayan banyak yang menonton.
Aku yang melihat ini hanya menghela nafas berat saja dan menerima apa yang akan terjadi kedepannya dan segera bersiap dengan duel yang akan datang.
'aku heran kemana si Mo-' sebelum menyelesaikan batinanku aku langsung mendengar suara seseorang yang begitu nyaring pada speaker.
"Yosh semuannya hari ini kita akan menyaksikan pertandingan langsung antara Ren Sang Pria Jantan melawan Sora sang Pangeran Es dalam adu pedang siapakah yang akan memenangkab duel ini apakah Ren atau Sora daripada menunggu lagi kita panggil mereka berdua keatas arena" sahut Saruyama dengan penuh semangat ketika membawakan acara ketika duel kami berdua akan berlangsung.
'oke dia akan ku masukan list orang yang akan menjadi samsak tinjuku selanjutnya setelah Rito' batinku padanya yang merasa kesal ketika mendengar julukanku dipakai sebagai perkenalan.
Setelah Saruyama selesai memperkenalkan kedua kontestan entah kenapa dia merasa bulu kuduknya berdiri dan memiliki perasaan buruk bahwa besok dia akan terlihat bonyok.
"Yosh kalau begitu mari kita sambut orang yang menantang Sora yang berada disebelah kanan kita ada Ren Sang Pria Jantan" sahut pria gendut yang memakai Jas berwarna krem dan berambut abu memakai kacamata memperkenalkan.
Ketika Ren sudah masuk kedalam arena dia sama sekali tidak menggunakan pakaian hanya boxer saja yang ia pakai, banyak sekali yang menyorakinya bahkan banyak para wanita yang melihat bentuk badannya yang berotot dan meneriaki nama Ren.
"KYAAA REN-SAMA !!!" teriak para gadis pada Ren, bahkan ketika Ren mengedipkan matanya banyak suara sorakan dari para perempuan ketika melihat Ren berkedip.
Meskipun itu bukan pada mereka tapi menuju kearah Lala, entah kenapa para wanita yang berada disana sedikit kesal, kecuali Run yang bersemangat menyoraki saudaranya.
"hmm, menyebalkan" ucap Shiro ketika melihat kelakuan Ren, bahkan hampir semua setuju ketika mendengar apa yang diucapkan Shiro.
"Yosh dan langsung saja kita perkenalkan orang yang menerima tantangan dari Ren yang berada disebelah kiri yaitu Sora Sang Pangeran Es !!!" teriak Saruyama yang bersemangat ketika meneriakkan nama temannya Sora.
Bahkan sebelum Sora masuk arena banyak sekali teriakan apalagi para perempuan ketika mendengar nama Sora, begitu pula dengan Tenjouin-Senpai yang semangat ketika mendengar namanya.
Ketika Sora naik panggung arena dia hanya memakai baju seragam sekolahnya dan terlihat dia memasang wajah kosong dan mata yang menunjukan kalau dia marah yang berarti dia sedang serius sekaligus kesal, sebab waktu berharganya terpakai oleh duel yang tidak berguna.
Ketika melihat Sora naik panggung arena entah kenapa ketika melihat wajahnya aku merasa dia sedang betul betul marah, aku yakin besok aku akan babak belur.
"ehh R.. Rito kenapa Sora terlihat seperti itu" tanya Sairenji pada ku bahkan para wanita yang melihat kejadian ini entah kenapa mereka merasa takut ketika melihat raut wajahnya.
"ahh itu.." ucapku yang gugup ingin memberitahukan pada nya dan juga yang lain, namun perkataanku dipotong oleh Shiro.
"kakak Marah" jawab Shiro yang mengejutkan para perempuan bahkan aku yang melihat dia marah untuk pertama kalinya kecuali Yami yang terlihat serius menatap Sora.
"ma.. marah ? " tanya Mikan pada Shiro sedangkan Shiro hanya menganggukan kepala.
"hmm, ini yang kedua kalinya dia marah, yang pertama oleh para preman yang selalu ingin menculikku dan yang kedua Rito" ucap Shiro yang mengejutkan kami semua terutama aku yang menjadi masalah utamanya.
"a.. apa dia baik baik saja nanti, a.. aku merasa dia akan terluka oleh Ren" tanya Oshizu pada Shiro bahkan semua orang pun merasa begitu.
"Kakak, hmm bukan dia tapi Ren dan Rito aku yakin mereka berdua akan babak belur" jawab Shiro yang menggelengkan kepala nya sebagai penolakan dan melanjutkan percakapan nya yang membuatku dan yang lainnya terkejut ketika mendengar jawabannya.
"n... ne Shiro-Chan apa kamu bisa membantuku menghindari amukan S.. Sora aku mohon !!" ucapku panik sembari memohon meminta pertolongannya dengan memegang kedua bahunya.
Bahkan para wanita menatapku dengan pandangan kasihan ingin menolongku.
"i... iya Shiro-Chan apa kau bisa membantu Yuuki-Kun" tanya Sairenji pada Shiro.
"hmm, tolonglah Shiro-Chan aku tidak ingin Rito-Kun kenapa kenapa" sahut Run yang juga meminta pada Shiro.
"hmm apa kamu bisa menolong Rito, Shiro-Chan" begitu juga dengan Lala yang menatap kearah Shiro dengan khawatir kalau terjadi apa apa pada aku, begitu juga dengan yang lainnya.
"Haruna-Chan,Run-Chan, Lala, semuanya" ucapku terharu pada mereka bahkan menghawatirkan ku yang akan di jadikan samsak tinju.
Sedangkan Shiro dia hanya menghela nafas dan segera menganggukan kepalanya sambil tersenyum kearah kami.
Ketika melihat ini tentu saja mereka semua menghela nafas termasuk diriku, tapi tiba tiba saja kami mendengar suara pengumuman bahwa pertandingan akan dimulai.
"kalau begitu apa kalian semua siap, kalau begitu pertandingan antara Ren melawan Sora akan segera dimulai dalam 3... 2... 1... MULAII !!" Sahut Saruyama yang bersemamgat ketika pertandingan Resmi dimulai.
Bahkan ketika mendengar kata mulai, tentu saja Ren maju sambil membawa pedang kayunya terlihat dia akan menebas pedangnya secara vertikal.
Namun yang mengejutkan kami yaitu Sora hanya berdiri dan memegang pedang kayunya dengan tangan kanan dan membiarkan Ren melakukan tebasan padanya.
Ketika Ren hampir mengenai Sora dengan pedangnya, tiba tiba saja Sora menghilang dari pandangan kami maupun Ren, dan secara tiba tiba berada dibelakang Ren yang masih setia dengan posisinya sambil memasukkan pedang kayunya pada sela sela sabuknya.
Setelah memasukkan pedangnya tiba tiba saja Ren terjatuh dan pingsan.
"Sampah" gumam Sora pada Ren yang telah terjatuh pingsan, tiba tiba saja suasana menjadi sunyi tidak ada suara yang keluar karena mereka melihat kecepatan Sora yang berada diluar nalar, kecuali Yami yang melihat ada 3 tebasan pada bagian tulang rusuk, tangan dan lehernya.
"ke.. keren" Sahut Tenjouin-Senpai yang mukanya memerah ketika melihat Sora yang menurut pandangan dia adalah kesatria.
"ce.. cepat" begitu juga dengan Kotegawa dan Kujou-Senpai yang melihat kecepatan Sora begitu juga dengan Yami.
Begitu juga dengan yang lainnya yang melihat kecepatan tebas yang di buat oleh Sora, tapi ketika melihat suasana yang sepi tersebut tiba tiba saja Shiro berdiri dan pergi menuju kearah Saruyama sambil menarik bagian lengan baju nya dan menyerahkan kertas pada Saruyama.
Ketika Saruyama menerima perlakuan ini tentu saja terkejut dan mengambil kertas tersebut, dan ketika ia sedang membacanya dia langsung saja melihat kearah Shiro, dan melihat kalau Shiro hanya menganggukan kepala saja dan pergi menuju tempat kursinya.
"ehmm, kalau begitu pemenangnya sudah terlihat bahwa pemenang kali ini adalah SORAA !!!" Sahut Saruyama dengan semangat sebab dia tidak tahu apa yang tertulis di kertas tersebut akan membuatnya berada dalam masalah baru walau ia tidak menyadari apa yang akam terjadi kedepannya.
Terdengar suara teriakkan menyoraki kemenangan Sora, bahkan semua perempuan yang sedang menonton ini berteriak sampai keluar sekolah dengan semangatnya.
Tapi setelah mengumumkan pemenangnya adalah Sora tiab tiba saja Saruyama mengumumkan sesuatu yang tidak terduga.
"Yah setelah kemenangan Sora, saya mendapatkan sebuah surat kalau ada orang yang akan mencoba menantangnya mari kita sambut ZASTIINNNN !!!" sahut Saruyama dengan semangat, dan dibalas dengan suara teriakan yang lebih keras dari sebelumnya.
"WOAAHHHH !!!"
"ehh" ucapku kaget ketika mendengar pengumuman yang dibawa oleh Saruyama ketika mendengar kalau aku akan melawan Zastin, lagi.
Tiba tiba saja Zastin datang sambil membawa pedangnya yang berwarna hijau tersebut daripada pedang kayu, dan sedang mengunakan armor khas miliknya di barengi kedua rekannya.
"yo, Sora-Dono" sahut Zastin sambil tersenyum kearahku.
"ehh, Zastin-Dono !! sedang apa kau disini !? " ucapku yang kaget padanya dan menghiraukan kedua rekannya yang membawa Ren keluar dari arena.
"ahh aku kemari sebab permintaan dari seseorang untuk berduel dengan mu dan membantumu untuk berlatih" balas Zastin dengan senyum diwajahnya sambil menyebutkan tujuan aslinya kemari.
"haa.. permintaan dari siapa ?" tanyaku pada Zastin yang masih ditempatnya.
"ohh, tentu saja dari adikmu, apa adikmu tidak memberitahukan soal ini ?" jawab Zastin dengan bingung karena aku tidak tahu soal ini.
"ahahaha, jadi begitu" langsung saja aku melihat kearah tempat yang di duduki oleh Shiro di kursi penonton.
Ketika Sora melihat kearah Shiro dengan wajah yang mendapatkan masalah Shiro hanya menganggukan kepala saja pada Sora.
Sedangkan Sora hanya tersenyum canggung padanya, dan melihat kearah Zastin kalau penantang selanjutnya adalah Zastin itu sendiri yang disuruh oleh adiknya Shiro.
"hmm dengan ini dia akan fokus pada Zastin dan Monyet itu" sahut Shiro pada kami yang melihat kearah Zastin dan kearah Saruyama, entah kenapa aku merasa kasihan padanya.
"a.. apa ini tidak apa apa, kau tau dia akan melawan Zastin sang Komandan dari planet Deviluke" ucap Run yang melihat kalau lawannya adalah Zastin itu sendiri.
Ketika mendengar ucapan Run entah kenapa para gadis yang mendengar ini merasa khawatir pada Sora kecuali Yami, Lala, dan Shiro itu sendiri.
"ahh kalau soal itu kalian tidak usah khawatir sebab, ketika Sora melawan Zastin waktu itu, hasilnya mereka seri bukankah begitu, Rito" ucap Lala dengan polos dan bersemangat pada ku, dan yang lainnya hanya menatap kearahku dengan pandangan terkejut dan penasaran.
"a.. ah.. ehmm itu benar aku bahkan melihat nya dengan kepalaku sendiri" balasku pada mereka namun pandangan ku kearah yang lain karena tidak berani menatap kearah Mikan dan Shiro karena mereka tahu apa yang terjadi waktu itu.
"tu.. tunggu maksudmu yang waktu itu, yang waktu itu kan, Rito ?" tanya Mikan padaku, sedangkan Shiro hanya melihat kearahku dengan pandangan bertanya.
"i.. iya yang waktu itu a.. aku minta maaf karena berbohong pada kalian berdua" ucapku pada mereka berdua dengan menatap mereka sambil menyesal.
Ketika mendengar perkataanku tentu saja Mikan bertambah khawatir sebab aku tidak memberitahukan kejadian Sora yang melawan seorang komandan dari planet yang lain.
Begitu juga dengan kami semua yang melihat kearah Mikan dengan khawatir, namun tiba tiba saja Shiro berbicara pada kami.
"tenang saja kakak pasti menang, sebab aku percaya padanya" ucap Shiro dengan wajah seriusnya menatapku dan yang lainnya,
"Shiro" balas Mikan yang masih khawatir dengan keselamatan Sora, sedangkan aku hanya melihat Shiro yang menatap kakaknya dengan serius walau dia sendiri khawatir dengan kondisi tangannya yang bergetar seperti merasa bersalah.
Tentu aku yang melihat kelakuan Mikan dan Shiro langsung tercerahkan dan secara tidak sengaja aku mengucapkan sesuatu pada mereka.
"tenang saja, Sora pasti akan menang aku percaya padanya, karena aku sudah melihat secara langsung dia melawan Zastin sebab itulah aku yakin kalau Sora akan menang kali ini" ucapku pada Mikan dan Shiro dengan percaya diri kalau Sora akan memenangkan pertandingan kali ini.
Ketika mendengar perkataanku tiba tiba saja mereka berdua melihat kearahku yang terlihat sangat percaya pada Sora ikut tersenyum dan yakin Sora akan memenangkan pertandingan kali ini.
"hmm kami juga percaya pada Sora, bukankah begitu semuanya, SORAA SEMANGAAAT !!!" ucap Lala yang bersemangat sambil melihat kearah kami semua, lalu menyoraki Sora dengan teriakannya.
Begitu juga yang lainnya setuju lalu berdiri dan menyoraki Sora bersama berbeda dengan pertandingan pertama dengan Ren, aku yang melihat kearah mereka tentu ikut berdiri dan menyemangati Sora walau tidak seramai yang dilakukan Tenjouin-Senpai dan kedua rekannya dari pada kami.
"Yosh kalau begitu kita akan mulai saja pertandingan berikutnya, antara peserta Sora dan Zastin akan segera dimulai"