Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 19 - Tamu Dari Luar Angkasa & Zastin

Chapter 19 - Tamu Dari Luar Angkasa & Zastin

Ketika pergi dari rumah Rito aku langsung saja mengambil jalan menuju taman, namun sebelum sampai ke tempatnya aku melihat Sairenji-San sedang mengajak jalan jalan Maron.

"hmm, Sairenji-San ?" ucapku padanya yang sedang menunggu Maron sedang kencing di tiang lampu.

"ehh, Sora-San ?" balas Sairenji-San padaku dan melihat kearah pedang kayu yang aku simpan di sela sela sabuk.

"ohh apakah kamu sedang mengajak jalan jalan Maron malam ini ?" tanyaku pada Sairenji-San yang sedang menunggu Maron selesai buang air kecilnya.

"iya aku sedang mengajaknya jalan jalan Maron malam ini, lalu untuk apa kamu membawa pedang kayu Sora-San ?" tanya Sairenji-San padaku ketika melihat pedang kayu yang ku bawa saat ini, bahkan ada tulisan 'danau toya' dipinggiran pedangnya.

Tentu aku langsung melihat kearah bawahku yang masih membawa pedang kayu danau toya milikku di sela sela sabukku.

"ahh.. ini aku tidak sengaja membawanya, ketika aku mendengar suara Rito berteriak di rumahnya, aku langsung saja menerobos kerumahnya sambil membawa pedang kayu ini" ucapku sambil memegang gagang pedangnya dan menjelaskan padanya apa yang terjadi.

"ehh.. apa terjadi sesuatu pada Yuuki-Kun, Sora-San" ucapnya dengan panik ke arahku, bahkan aku yang melihat kelakuannya seperti seorang kekasih yang mengkhawatirkan pasangannya.

"hmm.. Sairenji-San kau tidak usah formal seperti itu cukup panggil saja aku Sora, dan soal Rito dia baik baik saja, dia hanya berkhayal kok jadi tenang saja" ucapku pada nya sambil menjelaskan keadaan Rito.

"haa.. syukurlah, tapi kau juga bisa memanggilku Haruna kalau begitu" ucapnya sambil menghela nafas lega kearahku.

Ketika mendengar sura helaan nafas Haruna entah kenapa aku ingin menjahilinya, tentu aku langsung tersenyum jahat kepadanya.

"kau tahu Haruna ketika aku tadi pergi menerobos rumah Rito aku melihat Rito dan Mikan berdiri di kamar mandi, ketika aku bertanya pada mereka kenapa Rito berteriak, apa kau ingin tahu ?" ucapku dengan senyum jahil terpasang di wajahku.

"hmm.. a.. apa itu ?" tanya Haruna padaku dengan penasaran, tentu aku langsung mendekat kearahnya lalu membisikannya apa yang aku lihat dari kejadian tersebut.

Ketika mendengar bisikan ku langsung saja muka Haruna berwarna merah karena malu dengan apa yang aku bisikan padanya.

Setelah melihat mukanya memerah aku langsung saja tertawa terbahak bahak melihatnya.

"hahahahaha apa itu menarik perhatianmu" tawaku pada Haruna ketika melihat mukanya yang memerah seperti tomat.

"mou.. S.. Sora kau berlebihan kau tahu, aku yakin Yuuki-Kun tidak berpikir seperti itu" balas Haruna dengan wajah memerah dan panik ketika mendengar bisikan ku.

"sudah kuduga kalian berdua saling menyukai, ha... kalian benar benar merepotkan" gumamku pada diri sendiri sambil menghela nafas ringan, namun bagi Haruna dia hanya mendengar beberapa kata tapi tidak yang bagian pentingnya.

"ha ? apa kau berbicara sesuatu Sora ?" tanya nya padaku.

"ahh tidak apa apa, tapi bukankah malam ini indah bintangnya terlihat begitu cerah malam ini" ucap ku padanya sambil melihat bintang dilangit, tapi ketika aku melihat keatas aku melihat Rito sedang berlarian diatap rumah dengan gadis berambut pink panjang dan memiliki ekor berbentuk hati memakai kostum aneh sambil menggenggam tangannya ketika aku melihatnya.

"ehh, Rito ?" ketika aku sedang menyebutkan namanya tiba tiba saja Haruna melihat keatas bahwa Rito yang sedang berlari di atas atap bersama dengan gadis tersebut.

"sepertinya mereka di kejar sesuatu, kalau begitu sebaiknya aku mengejar mereka, kalau begitu aku pergi dulu Haruna" ucapku dengan panik melihat raut wajahnya Rito sedang dikejar, lalu pergi mengejarnya.

Haruna yang melihatku berlari langsung saja terpana ketika melihat ku berlari dengan kencangnya mengejar mereka.

"AHHHH, SIAPA KAMU !!???" ucapku panik sambil menutup mataku dengan tanganku.

"hmm, aku ? aku Lala" jawab Lala padaku dengan wajah polosnya padaku.

"Lala ?" tanyaku padanya yang masih menutup kedua mataku.

"ehmm, aku datang dari Deviluke" balas Lala padaku.

"D.. Deviluke ?, apa kamu alien ? " tanyaku heran dengan nama planet itu setahuku hanya ada beberapa planet yang aku dengar di buku saja.

"hmm.. aku rasa iya kalau dari sudut pandang orang bumi, tapi sepertinya kamu tidak percaya bukan ? " kata Lala padaku sambil berdiri mencoba mengeluarkan sesuatu dari belakangnya.

Ketika aku melihat nya tentu aku tidak bisa untuk tidak melihat badannya yang dilapisi oleh handuk saja, tapi yang mengejutkan ku karena dia memiliki ekor yang berbentuk seperti hati diujung ekornya.

"bagaimana apa kamu percaya ?" tanya Lala pada ku sambil memperlihatkan ekornya padaku.

Aku yang melihat nya menunjukan ekornya sambil membalikkan badannya tentu merasa shock dan malu secara bersamaan.

"karena aku memiliki ekor, bukan berarti aku akan berubah ketika melihat bulan purnama" ucapnya sambil menunjukan ekornya.

"y.. ya aku mengerti, jadi bisakah kamu menyembunyikan ekormu itu" ucapku padanya dengan panik sampai wajahku memerah ketika melihatnya.

"ehh, kenapa muka mu memerah, kau imut" ketika aku mendengar perkataannya entah kenapa harga diriku tidak menerimanya.

"jika kamu beneran alien, kenapa kamu bisa ada di dalam kamar mandi" ucapku padanya yang masih malu melihatnya.

"ahh, kalau itu aku menggunakan ini, tada !! pyon pyon warp kun ini gelang buatanku" balas Lala padaku sambil menunjukan gelangnya pada ku.

"warp ?" tanyaku pada Lala.

"hmm sebenarnya aku tidak bisa menentukan letak tujuannya, sebab itu hanya dapat berteleportasi instan pada makhluk hidup saja dengan jarak yang pendek saja, jadi ketika aku sedang kabur menggunakan pod kapal luar angkasaku aku menggunakan ini dan berakhir pada kamar mandimu" ucap Lala pada ku sambil menjelaskan fungsi gelangnya pada ku dan apa yang terjadi padanya

Yang pasti hanya makhluk hidup saja jadi itulah kenapa alasannya kenapa aku melihat mu telanjang dikamar mandi, bukan.

"lalu kenapa kamu bisa berada disana ? " tanyaku pada nya, namun entah kenapa dia menunjukan wajah sedih ketika mendengar pertanyaanku.

"sebenarnya aku dikejar" aku yang mendengar ini tentu terkejut, mendengar perkataannya.

"aku kira aku akan selamat ketika menuju bumi, tapi aku ditemukan oleh mereka dan kapalku di tembak jatuh, hampir saja tertangkap dan dibawa oleh mereka, jika bukan karena gelang ini mungkin saja" ucap Lala yang menjelaskan apa yang terjadi sambil memegang gelangnya itu.

"ditangkap" ketika aku mendengarnya aku hanya bisa melihatnya saja bahkan aku tidak bisa menghiraukan apa yang kulihat saat ini, ini menyiksa batinku.

"hmm, ada apa ?" tanya Lala padaku tapi aku hanya melihat kearah lain sebab aku tidak bisa melihat apa yang dia pakai saat ini.

'aku tidak tau harus melihat kemana, setidaknya pakailah pakaianmu' batinku melihat kearah lain.

"Lala-Sama, syukurlah kalau kau baik baik saja Lala-Sama !!" aku mendengar suara seseorang, ketika aku melihat ke arah suara itu aku melihat sebuah boneka putih bersayap hitam menuju kearah Lala.

"ahh, Peke syukurlah kalau kau keluar dengan selamat" ucap Lala yang senang ketika melihat Peke.

"hmm, untung nya saja kapal masihlah berada dekat bumi, tapi sebelum itu siapa manusia bodoh ini" kata Peke sambil menunjuk ke arahku.

"b.. bodoh" ucapku kaget ketika mendengarnya.

"hmm, ohh dia adalah pemilik rumah ini, tapi aku belum mengetahui namamu" balas Lala sambil bertanya soal namaku padanya.

"ahh panggil saja Rito" ucapku memperkenalkan diri padanya.

"hmm, ahh kalau ini Peke, dia adalah robot kostum yang aku buat" balas Lala padaku sambil menunjukan robot nya padaku

"salam kenal" balas Peke padaku.

"robot kostum, ehh kenapa kamu melepas handukmu" ucapku kaget ketika dia melepas handuknya didepan mataku, aku yang melihat ini hanya berusaha menutup mataku.

"kalau begitu Peke mohon bantuannya" ucap Lala pada Peke.

"baiklah kalau begitu, Tranform ! Dress Form !, bagaimana Lala-Sama apakah tidak terlalu ketat" ucap Peke sambil berubah menjadi kostum yang cukup aneh yang langsung dipakai oleh Lala.

"hmm tidak ini sempurna, untung saja kamu datang tepat waktu kesini, bagaimana menurutmu Rito" tanya Lala padaku sambil memutar badannya yang terbalut dengan kostumnya yang aneh ketika dilihat.

"hmm, setidaknya kau memakai pakaianmu" balasku padanya, tapi tiba tiba saja datang 2 orang berjas memakai kacamata hitam masuk lewat jendela kamarku.

"ehh !!" kagetku melihat kejadian saat ini.

"Lala-Sama sudah waktunya anda kembali, anda sudah membuat cukup banyak masalah hari ini" ucap pria berjas berambut merah terlihat dia sedang kesal pada Lala.

"Peke, sudah berapa kali aku bilang periksa lah kembali kalau ada yang mengikutimu" ucap Lala dengan kesal pada Peke.

"haii... maafkan aku Lala-Sama" ucap Peke yang seperti nya menyesal.

Namun bukan itu yang aku permasalahkan, tapi bisakah kalian menyelesaikan masalah ini diluar rumahku bahkan kalian menggunakan sepatu di dalam rumahku.

Langsung saja aku menendang kepala pria tersebut lalu menuju kearah bola dan menendang bola tersebut ke arah kepala pria yang baru saja aku tendang kepalanya.

"Lala cepat ikuti aku" ucapku padanya sambil menarik tanganya dan segera keluar lewat jendela kamarku.

"hoi bocah tunggu !!" ucap pria tersebut segera menyusulku begitu juga yang satunya.

"kenapa Rito ?" tanya Lala yang sedang berlari diatap rumah bersamaku

"aku juga tidak tahu, mana mungkin aku membiarkan seorang gadis diculik didepan mataku bukan" ucapku pada Lala ketika bertanya padanya.

"Rito" setelah mengucapkan namaku dia langsung diam dan tetap berlari bersama ku, aku langsung saja menuju arah taman namun dibelakang ada sebuah truk terlempar kearahku dan Lala.

Sebelum mengenai truk tersebut tiba tiba saja ada yang mendorong kami berdua dari lemparan truk yang tadi dilempar.

"kalian berdua baik baik saja ?" aku mendengar suara seseorang yang kukenal, aku langsung saja melihat kearah suara itu dan aku melihat siapa sosok yang menyelamatkan kami berdua.

Ketika aku sedang mengejar mereka berdua aku tiba tiba saja melihat truk terbang menuju arah mereka, terlihat akan mengenai mereka berdua aku mempercepat lari ku dengan teknik pernafasan yang aku dapatkan barusan.

Dan langsung saja aku menerjang ke arah mereka dan mendorong mereka, berusaha untuk menghindari truk tersebut, beruntung aku dengan cepat mendorong mereka berdua.

"kalian berdua baik baik saja" ucapku pada mereka berdua, ketika Rito melihatku langsung saja dia terkejut namun sebaliknya gadis tersebut bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

"Sora !!" ucap Rito terkejut bahwa aku menolongnya, tapi sebelum melanjutkan perkataannya, tiba tiba saja kami terkepung oleh dua pria yang mengejar mereka berdua.

Aku yang melihat ini langsung saja mengeluarkan pedang kayu yang masih ku bawa saat ini.

"cukup sampai sini Lala-Sama" ucap seseorang yang turun dari kapal luar angkasa nya menggunakan armor besar dan menggunakan jubah.

"Zastin !!"