Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 14 - Terkenal dan Yui Yuigahama

Chapter 14 - Terkenal dan Yui Yuigahama

"jadi bagaimana rasanya menjadi orang terkenal Pangeran Es" tanya Yukino dengan wajah mengejek terlukis diwajahnya itulah julukan yang kuterima dari beberapa orang pada Sora.

Yah Sora masih tetap senang karena image yang dibuatnya dengan susah payah akhirnya terbayar walau dengan julukan murahan itu sih.

"berisik dada tepos" balas Sora sambil memainkan smartphone nya dengan asik.

Yukino yang mendengar kesal terlihat jelas urat kecil di keningnya.

"kau tau kau harusnya senang mendapatkan perlakuan yang berbeda dari yang lainnya, selain itu" balasnya yang masih terlihat kesal lalu melihat kearah bawah Sora

"hmm apanya.. oh, biar kujelaskan karena kami berdua bersaudara, ini sudah biasa..." jelas Sora sambil melihat kebawah terlihat jelas bahwa adikku Shiro sedang tertidur dibangkuannya.

"he.. kakak menolakku... " jawab Shiro ketika mendengar penuturan ku sampai menggesekan kepalanya diatas kakinya dengan matanya yang tertutup karena mengantuk.

"aku tidak peduli soal itu, yang aku ingin tahu bagaimana bisa kamu membawa sofa itu kemari" jawab Yukino acuh mendengar ku lalu bertanya tentang sofa nya bukan kepada adiknya.

"kalau soal itu aku meminta Hiratsuka-Sensei padanya untuk memberikan sofa lalu dia membawa sofa tiup miliknya yang tidak dia pakai kemari karena akan merepotkan membawa sofa dari kayu, apa lagi dana klub kita sangatlah sedikit" balas Sora menjelaskan tentang sofa dan anggaran yang dikeluarkan oleh klub nya yang ditempatinya saat ini.

Yukino yang mendengar ini hanya menghela nafas ringan saja sembari menggelengkan kepalanya dan melanjutkan membacanya.

"kau benar benar memintanya bukan" tanya Yukino yang masih setia menatap bukunya dengan serius.

"tentu saja bukankah kamu melihatnya dengan jelas" ucap Sora tersenyum kecil sembari mengelus kepala Shiro.

Itulah permohonan kecil Sora pada Hiratsuka-Sensei ketika memenangkan permainannya, ketika mendengar permintaan Sora jelas Hiratsuka-Sensei maupun Yukino yang mendengar ini terkejut karena meminta anggota baru yaitu adiknya yang berbeda sekolah dan meminta agar dia masuk dalam klub pelayanan hingga dia lulus SMA nya, begitu pun dengan Sora dia akan tetap menjadi anggota klub pelayan sampai adiknya lulus SMA meskipun dia lulus sekalipun.

Hiratsuka-Sensei yang mendengar ini hanya tersenyum mendengar permintaannya walau itu hampir tidak mungkin dia tetap akan mencoba menuruti permintaannya, walaupun itu berhasil banyak rumor bahwa Sora sudah memiliki kekasih yang terlihat lebih muda 3 tahun darinya.

Bahkan sejak kejadian kemarin banyak sekali gadis yang memberikan surat pernyataan cinta mereka pada Sora, bahkan Sora pun tidak diizinkan untuk beristirahat ketika jam pelajaran sudah selesai.

Bahkan ada yang mencoba menguntitnya ketika dia ingin pulang kerumah, untungnya saja dia mengambil jalan berliku liku ketika berjalan menuju rumahnya agar tidak dibuntuti.

Yang lebih parahnya lagi ketika Sora dan Shiro berjalan menuju ruang Klub Pelayanan banyak yang melihat kami berjalan dengan pandangan serius karena melihat Sora berjalan bersamanya menuju ruang Klub.

Sora bahkan sempat berpikir ketika mereka berjalan bersama dia yakin berita mengenai ini akan langsung tersebar keesokan harinya.

"bahkan aku pun tidak menyangka ketika aku akan dibuntuti oleh wanita stalker sampai rumah, brrr... itu menyeramkan" ucap Sora sembari merasakan bulu kuduknya ketika mengingat kejadian itu.

"ya ku rasa itu memang kesalahan mu karena mencolok" ungkap Yukino pada Sora karena baru masuk sekolah sudah terkenal dan di hari kedua semakin parah.

"siapa juga yang ingin mencolok bahkan aku sudah susah payah menjaga image ku yang ku buat dengan susah payah" balas Sora pada Yukino yang mengungkapkan tujuan sebenarnya dengan jengkel karena image nya hancur karena survey yang anak sekolah ini buat.

Yukino yang mendengar ini hanya melihatnya dengan pandangan aneh dan dinginnya yang dia pasang ketika melihatnya, sebab dia berpikir 'bukannya kamu harusnya senang ketika kamu terkenal kenapa justru sebaliknya' , itulah yang ada di pikiran Yukino saat ini.

Aku yang melihat pandangan Yukino hanya menghiraukannya saja dan mengingat apa tujuan Klub Pelayanan.

Klub Pelayanan adalah klub yang bertujuan untuk membantu mereka yang memiliki masalah tapi klub ini beroperasi apabila ada permintaan dari klien dan waktu sebelum ada klien kita bebas disini.

Itulah yang kudengar dari Yukino dan tetap melanjutkan permainan yang ada di smartphone ku saat ini.

Namun itu tidak berlangsung sampai aku mendengar suara ketukan pintu.

Tok~~Tok~~Tok~~!!!

"permisi... apakah ini Klub Pelayanan yang dikatakan bisa mengabulkan dan membantu berbagai masalah ? aku memiliki permintaan" ucap seseorang yang berada dibalik pintu klub.

"ya.. ! ini adalah Klub Pelayanan, masuk saja dan ucapkan saja apa yang kamu inginkan" ucap Yukino ketika mendengar apa yang orang itu katakan lalu menyimpan buku yang sudah dia baca dan masuk dalam mode muka tanpa ekspresi nya dan menyuruh orang itu masuk kedalam.

Seketika pintu Klub terbuka dan menunjukan seorang gadis berambut coklat sebahu dan memiliki ukuran dada yang besar masuk kedalam.

Seketika dia melihat sekeliling klub lalu melihat diriku yang sedang memainkan smartphone dan terdapat seorang gadis berambut putih sedang asik tidur dipangkuannya.

Gadis itu terkejut namun itu hanyalah sebentar dengan cepat mengganti ekspresinya dan berbicara dengan Yukino dengan memperkenalkan dirinya.

"aku Yui Yuigahama, apa benar disini Klub Pelayanan yang bisa memgabulkan permintaan dan masalah, bukan ?" Ucap Yui yang memperkenalkan dirinya, namun aku masihlah fokus pada smartphone ku dan menghiraukannya.

"ya itu benar, tapi tergantung dari permintaan dan masalah apa yang kamu miliki, kami juga bisa menolaknya apabila itu bertentangan dengan yang kami terima" ucap Yukino yang menjelaskan ketentuan tentang Klub Pelayanan kepada Yui dan secara samar samar memandang Sora yang terlihat sedang asik dengan smartphone nya.

"ha... akhirnya selesai juga" ucapku sembari menghela nafas lalu menyenderkan punggung ke belakang sofa dengan lega sembari menutup mataku, ketika menyelesaikan game simulasi romantis yang aku mainkan, karena game simulasi romantis adalah game favoritku ketimbang adikku.

Namun ketika aku membuka mata ku aku melihat bahwa ada seorang gadis yang merupakan klien pertama yang kami miliki saat ini.

"ohh.. ternyata ada tamu, selamat datang" ucap ku sambil menyapa gadis tersebut dengan wajah datar, kalau tidak salah namanya Yui bukan.

Namun aku menerima tatapan tajam dari Yukino mungkin kalau tatapan bisa membunuh mungkin aku akan terbunuh seketika melihat tatapannya, tapi Yukino hanya menghiraukan ku saja dan membiarkan kliennya duduk dikursi yang tersedia.

"kalau begitu Yui-San bagaimana kalau kau duduk terlebih dahulu lalu menyebutkan apa masalahmu ?" kata Yukino mempersilahkan Yui untuk duduk di kursi yang kosong.

"ahh.. kalau begitu permisi" kaget Yui ketika mendengar ucapan Yukino yang mempersilahkannya duduk.

"kalau begitu Yui-San ada yang bisa kami bantu" ucapku pada Yui bertanya apa masalahnya, ketika aku berbicara seperti itu tiba tiba saja mereka berdua melihat ke arahku terkejut bahwa aku yang akan mencoba menolong dengan masalah yang Yui-San dapatkan saat ini.

"a.. anu itu ? " ucap Yui dengan malu malu mendengar perkataan ku sedangkan Yukino hanya menghela nafas ringan mendengar ku berbicara.

"santai saja Yui-San dan katakan saja apa yang kamu ingin kan" balas Yukino ketika mendengar kalau Yui ragu ragu untuk meminta tolong mengenai masalahnya.

"hoaam.."

Ketika kami berdua sedang mencoba mendengarkan apa yang akan Yui minta tolong pada kami, tiba tiba saja Shiro bangun lalu menguap begitu keras yang dapat terdengar di seisi ruangan ini.

Kami bertiga yang mendengar suara menguapnya Shiro terkejut, lalu melihatnya yang mencoba duduk di sofa sembari mengusap matanya.

Aku yang melihat ini hanya hanya tersenyum manis ke arah Shiro yang melihat dirinya yang baru saja bangun dan mengelus kepalanya.

Tentu saja kedua gadis itu terkejut yang melihat ku tersenyum, bagi Yukino mungkin ini yang kedua kalinya melihatku tersenyum, namun berbeda dengan Yui yang melihat ku tersenyum sebab ini pertama kalinya ia melihat senyumku, seketika wajah nya memerah namun langsung dengan cepat menyembunyikan rona merahnya dengan cepat.

"ehmm.. jadi apa permintaan mu Yui-san" batukku untuk menyadarkan kalau kita sedang membicarakan permintaan nya Yui-san.

Yukino yang mendengar ini tentu terkejut lalu melihat kearah Yui-san walau ada sedikit rona merah di wajahnya, dia kembali normal ketika mendengar suara batukku.

Yui yang mukanya memerah ketika mendengar suara ku langsung tersadar walau dia sedikit panik dia mencoba untuk tenang dengan menarik nafas dalam dalam.

Aku yang melihat kelakuan mereka bingung lalu berbisik pada Shiro yang sedang aku elus kepalanya.

"ada apa dengan mereka ?" tanyaku pada Shiro.

"kak.. kamu tidak mengerti soal perempuan" jawab Shiro melihatku dengan pandangan menyelidiki karena kepekaan ku pada wanita hampir 0.

Ketika aku sedang berbisik dengan Shiro entah kenapa mereka terlihat sedikit kesal dengan kelakuanku, namun mereka hanya menghiraukan saja.

"ehmm.. sebenarnnya aku ada permintaan yang ingin aku ajukan" ucap Yui dengan malu ketika ingin mengungkapkan permintaan nya.

Lalu dia menarik nafas lalu membuang nafas yang dia hirup barusan dan berkata.

"tolong ajarkan aku memasak !!"

"Ehh ?? "