Chereads / Di Dunia Anime Dengan System / Chapter 11 - Teman Pertama dan Murid Baru

Chapter 11 - Teman Pertama dan Murid Baru

Setelah berpisah dari kakakku Sora, aku langsung saja berlari ke tempat tujuanku karena aku berjanji bahwa aku akan bertemunya lagi setelah pulang dari neraka yang mereka sebut sekolah.

Setelah sampai gerbang banyak yang menatap ku karena aku pendek, imut, dan berambut putih namun aku menghiraukan mereka karena aku ingin cepat cepat pulang menuju rumah dan melanjutkan pertandingan kita yang terganggu.

Bahkan ada yang mencoba untuk mendekati ku namun aku hanya menghiraukan mereka, kenapa aku harus bersekolah di neraka ini, itulah yang kutanyakan pada kedua orang tua ku, ketika mendengar pertanyaanku apa yang mereka jawab, mereka menjawab bahwa aku maupun kakakku membutuhkan yang namanya teman.

Ketika aku mendengar ini aku hanya menjawab bahwa aku hanya membutuhkan kakakku bukan pada mereka.

Meskipun aku menjawab pertanyaan mereka tetap saja ujung ujung nya aku tetap bersekolah hingga saat ini, dulu ketika aku masih bersekolah di Sekolah Dasar banyak orang orang yang mendekati ku karena aku seperti boneka, namun aku hanya menghiraukan mereka.

Ketika para gadis bertanya padaku 'apakah kamu mau bermain dengan kami' aku hanya menjawabnya tidak karena apapun yang kumainkan dengan mereka hasilnya sudah pasti bahwa aku yang akan menang.

Ketika aku menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban seperti itu banyak dari mereka yang tidak percaya dan mencoba untuk menantang ku.

Dan hasilnya terlihat jelas, sebab yang bisa mengalahkanku hanya lah kakakku saja, belum pernah ada yang bisa mengalahkan ku bahkan kedua orang tua ku pun tidak bisa mengalahkan ku.

Setelah mencoba mengalahkan mereka bukannya menjauh justru mereka semakin mendekat kepadaku.

Aku yang mendapatkan perlakuan seperti ini hanya bisa berputus asa saja karena mereka benar benar seperti semut dan aku adalah gulanya.

Bahkan aku sampai di juluki oleh mereka 'Sang Ratu Game' aku yang mendengar julukan tersebut hanya tersenyum kecut, bahkan kakakku tertawa bukan karena julukan ku tapi karena mereka tidak bisa mengalahkanku.

Bahkan kakak memujiku karena bisa mengalahkan para semut itu karena mencoba mendekati gulanya, karena pujian tersebut membuat hati ku sedikit meleleh mendengar kakakku memuji seperti itu.

Bukan cuma itu saja bahkan di loker dan rak sepatu ku terdapat beberapa sepucuk surat, ketika aku melihat ini aku hanya menghiraukannya atau membuangnya karena itu mengganggu.

Ketika aku menceritakan ini kedua orang tua ku hanya tersenyum kecut kecuali kakakku yang memasang wajah menakutkan bagiku dan kedua orang tua ku, sebab ini pertama kalinya melihat kakakku bahkan kedua orang tua ku kerepotan mencoba menahan kakakku ketika dia bilang ingin menghajar mereka karena berani mencuri adiknya yang imut ini.

Tentu aku senang mendengar ini karena hanya kakakku lah yang sangat perhatian padaku tak terkecuali kedua orang tua ku.

Namun aku sudah sampai ke kelas ku pemandangan pertama yang aku lihat adalah beberapa orang yang melihat ku seperti mendapatkan mainan baru.

Aku yang merasakan tatapan mereka langsung saja mencari tempat duduk ku ketika aku melihat pengumuman tempat duduk ku bahwa aku berada barisan ke 3 meja ke 3 aku langsung saja duduk dan membuka buku tentang bebagai macam permainan yang aku bawa.

Bahkan ada banyak yang mencoba mendekati ku, namun mereka semua tidak jadi mendekati ku karena sedang membaca bukuku dengan serius.

Ada kasus dulu ketika masih Sekola Dasar ada dari mereka mencoba untuk membuli ku, namun aku hanya menghiraukan nya saja dan bercerita kepada kakakku saja bahwa aku dibuli di sekolah ku yang dulu mulai dari rumor buruk, rak yang kotor dan meja yang dicoret coret.

Kakakku yang mendengar ini terkejut namun itu tidak berlangsung lama, lalu kakakku tersenyum pada ku sembari mengelus ngelus kepalaku dengan lembut dan berkata,

'tenang saja Shiro lihat saja besok'

Ketika kakakku menjawab pertanyaan itu aku hanya menganggukan kepala saja dan melanjutkan rutinitas kita.

Keesokan harinya, aku mendengar bahwa mereka yang membuliku langsung di laporkan pada polisi tentang kasus pembuliaan anak anak dibawah umur.

Ketika mendengar pembicaraan ini dari guru ku, aku hanya diam saja memasang wajah datar yang biasa aku kenakan di sekolah setiap hari.

Semenjak mendengar berita ini rumor buruk tentang ku, dan perlakuan mereka padaku dari orang yang mencoba membuliku berubah menjadi semula.

Bahkan mereka sudah tidak ada yang berani membuliku lagi karena berita tersebut, aku yakin ini ulah kakakku namun ketika aku menanyakan hal ini pada kakakku dia hanya tersenyum saja sembari mengelus kepala ku.

Ketika mendengar berita ini banyak dari meraka tidak lagi mau berurusan dengan ku, dan aku yang melihat ini hanya tersenyum melihat kelakuan kakakku yang sangat protektif pada ku.

Namun ketika aku sedang membaca buku aku mendengar suara bel tanda masuk kelas, lalu aku langsung saja memasukkan bukuku ke dalam tas dan melihat guru atau wali kelasku masuk ke kelas.

Seperti yang kakakku katakan bahwa hari ini hanya lah perkenalan dan pembagian jadwal saja.

Setelah selesai baru aku membereskan alat tulisku lalu beranjak dari kursi ku dan pulang kerumah, namun ketika aku akan pulang smartphone ku bergetar karena ada nomor telepon yang tidak ku kenal.

Langsung saja aku mengangkatnya ketika aku mendengar bahwa kakakku kecelakaan, aku langsung saja menanyakan alamat rumah sakitnya dan menutup teleponnya dan berlari menuju kerumah sakit tempat kakakku di rawat.

Ketika aku sudah sampai di rumah sakit aku langsung saja bertanya pada resepsionis di mana kamar kakakku berada langsung saja aku menuju kamarnya yang berada di lantai 2 nomor 206.

Ketika aku sudah masuk aku melihat kakakku sedang tidur di kamar rumah sakit terlihat bahwa kepala dan kaki kirinya di perban.

Namun sebelum aku masuk tiba tiba saja ada sesorang yang menyentuh bahu ku, aku yang menerima perlakuan tersebut langsung saja aku menoleh ke arah nya dan melihat bahwa yang menyentuh bahu ku adalah dokter yang mengurus pengobatan kakakku.

Aku yang melihat ini hanya menghela nafas ringan karena terkejut ketika tiba tiba ada yang menyentuh bahu ku, aku langsung saja bertanya tentang keadaan kakakku.

Kata dokter bahwa kakakku akan sadar selama seminggu atau selama sebulan, aku yang mendengar hanya menganggukan kepala ku saja mendengar kata dokter tersebut.

Dan selama tiga hari hanya aku saja yang merawat kakakku dan tertidur disana, dan aku hanya berdoa bahwa aku ingin kakakku cepat sadar lalu tertidur, namun keajaiban terjadi ketika aku merasakan sebuah elusan di kepala ku.

Aku yang merasakan ini langsung saja melihat kearah kakaku yang baru sadar dan menangis sembari memeluknya, setelah menangis aku langsung saja mengungkapkan perasaan ku lada kakakku, dan tentu sja dia menjawabnya aku yang mendengar ini hanya memeluknya sembari tersenyum pada kakakku.

Setelah itu kakakku langsung saja bertanya bagaimana sekolah ku disana, aku hanya menjawab pertanyaan nya seperti biasa tidak ada hal yang terjadi.

Lalu kakakku bertanya lagi apakah aku sudah meminta izin ke sekolah bahwa aku akan merawatnya, aku hanya menganggukan kepala saja dan berkata bahwa aku meminta liburan selama proses penyembuhan kakakku selesai.

Kakakku yang mendengar ini hanya tertawa mendengar jawaban ku.

Sudah 3 minggu sejak aku merawat kakakku, ketika aku akan membeli bahan makanan untuk kakakku aku melihat di jalan ada dompet berwarna pink di jalan.

Aku langsung saja mengambil dompet tersebut lalu menoleh ke arah kiri dan kanan jikalau ada orang yang menjatuhkannya.

Namun itu tidak berlangsung lama ketika aku melihat gadis yang seumuran dengan ku berambut coklat panjang sebahu dan tinggi sama seperti ku sedang mencari cari sesuatu di jalan.

Aku yang melihat ini langsung saja menuju ke arahnya lalu menarik baju belakangnya sembari memberikan dompet tersebut padanya.

Gadis tersebut merespon tarikkan ku dan menoleh kearahku, lalu melihat ke dompet yang aku tunjukan padanya gadis tersebut yang melihat ini terkejut lalu mengambil dan berterima kasih pada ku.

"terima kasih sudah memberikan dompet ini pada ku, ahh perkenalkan namaku Yuuki Mikan sekali lagi terima kasih sudah mencari dompetku kalau tidak mungkin hari ini aku dan kakakku tidak bisa makan malam hari ini" ucap Yuuki pada ku sembari berterima kasih berkali kali pada ku.

aku mendengar ucapannya terkejut karena dia mempunyai kakak sepertiku.

"hmm.. tidak apa apa karena aku juga mempunyai seorang kakak namun dia sedang di rumah sakit karena kecelakaan, jadi aku mau ke pasar untuk membeli bahan untuk memasak, soalnya aku ingin memasak makanan untuknya" ucapku membalas perkataannya.

Ketika Yuuki mendengar kalau aku punya kakak dia langsung terkejut apa lagi mendengar kalau kakakku dirawat di rumah sakit.

Dia yang mendengar ini langsung saja meminta maaf padaku karena membuang waktunya yang berharga.

Aku yang mendemgar ini hanya bisa tersenyum melihat kelakuannya yang sering membungkukan badannya pada ku setiap saat.

Setelah itu Yuuki langsung saja mengajakku berbelanja sembari membicarakan kakak kita masing masing.

Ketika sudah selesai berbelanja kami langsung saja pulang kerumah kita masing masing namun siapa sangka ternyata rumah kita bersebelahan.

Tapi ketika aku bertanya kenapa aku jarang melihatnya meskipun kita tetangga, Yuuki langsung saja menjawab kalau mereka baru pindah 2 minggu yang lalu yang berarti saat aku sedang menginap di sana bersama kakakku karena tidak ada yang menemani nya.

Setelah berpisah aku langsung saja melambaikan tangan ku padanya begitu juga dengannya dan menuju rumah kita masing masing dan memasak makanan untuk kakak kita.

Setelah kejadian tersebut 1 minggu kemudian kakakku sudah bisa pulang karena lukanya sudah pulih.

Dan keesokan harinya sesudah kesembuhan kakakku aku seperti biasa aku berangkat sendiri menuju ke sekolah dan melakukan rutinitas seperti biasanya, namun hari ini berbeda karena hampir sekelas membisikan sesuatu tentang murid pindahan.

Pria 1 : kau tahu bahwa hari katanya ada murid baru loh.

Pria 2 : ya aku tahu kalau soal itu tapi aku tidak tahu apakah dia laki atau perempuan.

Pria 1 : aku dengar bahwa murid pindahan ini yaitu perempuan loh.

Pria 3 : ku harap dia cantik dan tidak punya pacar karena aku ingin berkenalan padanya.

Pria 2 : aku rasa kau akan langsung di tolak ketika kau mencoba mendekatinya.

Pria 1 dan 2 : hahaha.

Aku yang mendengar ini hanya bisa menerima kenyataan saja bahwa hari ini semut di kelasku bertambah, tapi aku merasakan perasaan tidak enek sama sekali.

Ketika bel masuk berbunyi langsung saja para siswa kembali ke kursi nya dan seketika guru pun datang mengumumkan hal yang barusan para cowok tadi bicarakan yaitu tentang murid baru.

Namun ketika wali kelas ku meminta orang yang berada di luar kelas untuk masuk kedalam, aku terkejut karena aku kenal siapa dia.

" salam kenal, perkenalkan nama saya Yuuki Mikan, mohon bantuannya"