Setelah mengalahkan Hiratsuka-Sensei dan langsung saja aku ke kelasku dengan santai sembari membawa formulir pendaftaran klub menghiraukan pandangan mereka kearah ku, beberapa dari mereka melihat bahwa ketika aku berjalan dengan Hiratsuka-Sensei mereka berpikir bahwa aku akan di pukul oleh nya, namun berbeda dari apa yang mereka pikirkan.
Ketika aku sudah sampai kelas banyak yang melihatku dengan heran bagaimana bisa dia selamat dari tinju besinya.
Aku hanya memasang wajah datarku saja melihat ini, karena aku tidak peduli apa yang akan mereka katakan padaku.
Ketika sekolah sudah selesai aku langsung membereskan peralatan sekolahku dan kembali ketempat Klub Pelayanan untuk memberikan formulir pendaftaran nya pada Yukinoshita.
Bahkan sebelum aku mengetuk pintunya, aku melihat Yukinoshita maupun Hiratsuka-Sensei yang sedang berdiskusi walaupun samar samar aku dapat melihat mereka dari jendela pintu tersebut.
TOK.. TOK..
"permisi saya masuk" ucap ku sambil membuka pintu dan melihat meraka benar benar berdiskusi membicarakan sesuatu.
"ohh.. Sora apa kau sudah mengisi formulir yang aku berikan" ucap nya ketika melihat ku mencoba tuk tidak terlihat gugup didepanku.
"ya Sensei ini, kalau begitu aku permisi dulu ada urusan yang aku urus" ucap ku sambil mengambil formulir pendaftaran di dalam kantong ku sembari memberikan kertas tersebut langsung padanya, lalu pergi sembari meminta izin padanya.
"baiklah kalau begitu, mulai Rabu kau harus datang kesini" kata Hiratsuka-Sensei dengan sedikit berteriak padaku.
Ketika aku sedang perjalanan pulang aku melihat Shiro sedang berjalan kemari, namun yang menjadi alasanku ketika ingin memanggil Shiro yaitu aku melihat cewek yang seumuran dengan adikku berambut coklat sebahu dan sedikit bagian yang dia ikat rambutnya, apalagi dia memakai seragam yang sama dengan Shiro, tapi aku belum melihatnya.
Ketika pelajaran sekolah sudah selesai aku langsung saja membereskan bukuku kedalam kantong, namun sebelum menyelesaikan bukuku aku mendengar seseorang memanggilku.
"Shiro-Chan" panggil Yuuki-san padaku
Namun ketika Yuuki-san datang kearah ku langsung saja semua pandangan menuju kearah ku, jujur saja ini menjengkelkan.
"Shiro-Chan kita pulang bersama yuk" ajak Yuuki-san padaku namun sebelum aku menolak permintaan nya dia langsung saja menarik dengan seenaknya saja.
"ayolah Shiro-Chan tidak usah malu malu seperti itu, tidak ada yang akan mencoba mengganggu waktu kita berdua kok" ucap Yuuki-san pada sembari memberi penjelasan yang tidak masuk akal bagiku, tapi aku berpikir jika aku menolaknya bukankah dia akan terus memaksa ku.
Melihat kelakuan Yuuki-san aku hanya menghela nafas berat saja dan menganggukan kepala saja.
Yuuki-san yang melihat ini hanya tersenyum ketika mendengar bahwa aku akan pulang bareng bersamanya.
Banyak yang melihatku dengan pandangan cemburu ketika melihat Yuuki-san lebih akrab dengan ku daripada yang lain.
Ketika kita sedang dalam perjalanan pulang aku melihat kakak ku yang ingin menyapaku namun berhenti dan melihat kearah sampingku ada orang yang berjalan bersama ku.
Melihat mata kakakku yang menuju kearah samping ku, langsung saja aku menoleh kearah Yuuki-san dan melihat bahwa dia memiliki rona merah di wajahnya ketika ditatap langsung oleh kakakku, ketika melihat kejadian ini aku sedikit kesal karena kakakku lebih memilih melihat nya terlebih dari pada adiknya sendiri.
"S.. Shiro-Chan apa kamu mengenal pria tampan ini ?"
"S.. Shiro-Chan apa kamu mengenal pria tampan ini ?" tanya gadis yang berada di sebelah Shiro dengan gugup dan muka yang sedikit memerah terlihat diwajahnya, aku yang melihat ini hanya menghela nafas ringan melihat kelakuannya.
"ehm.. sebelum itu bukannya kau harusnya memperkenalkan diri sendiri sebelum bertanya pada orang nona ? " tanya ku pada cewek tadi, ketika dia mendengar penuturanku dia langsung saja memerah malu lalu memperkenalkan dirinya pada ku.
"ehh... pe.. perkenalkan namaku Yu.. Yuuki Mikan, sa.. salam kenal" balasnya memperkenal diri dengan wajah nya yang merah seperti tomat karena gugup sembari membungkukkan badannya ke arahku.
"kalau begitu, perkenalkan namaku Sora aku kakaknya Shiro salam kenal" ucapku sembari tersenyum dan memperkenalkan diri ku pada Yuuki-Chan.
Ketika mendengar perkenalan ku menyatakan bahwa aku adalah kakaknya tentu saja Yuuki-Chan terkejut mendengarnya lalu melihat ke Shiro untuk mengkonfirmasikan apakah itu benar.
Ketika Shiro merasakan tatapannya dia hanya menganggukan kepala pada nya sebagai jawaban.
"ehh.. ehmm.. bagaimana kalau kita melanjutkan perjalanan kita saja nona nona" kataku pada mereka memasang senyum yang terlihat manis di mata mereka, namun aku hanya memasang senyum biasa saja pada mereka.
Ketika melihat senyum ku Shira hanya menganggukan kepala sedangkan Yuuki-Chan yang melihat senyumku kepalanya terasa panas dengan wajah memerah ketika melihat ini lalu menutup muka nya dan menganggukan kepalanya saja pada ku.
Namun sebelum melanjutkan perjalanan kami bertiga mendengar teriakan memanggil seseorang dari belakang ku dan melihat ada pria yang tinggi nya hanya berbeda beberapa centi saja, namun memiliki rambut runcing dan berwarna coklat menuju kemari.
"Mikaan...!!" teriaknya pada Yuuki-Chan, sepertinya dia sudah lama kenal.
"Rito..!!" balas Yuuki-Chan padanya, sudah kuduga.
Ketika dia sudah kemari dia langsung saja menghampiri Yuuki-Chan.
"Mikan, apa kamu tidak apa apa dan siapa mereka ?" tanyanya pada Yuuki-Chan dan melihat kami dengan pandangan penasaran.
"ah.. Rito.. ehm.. perkenalkan mereka adalah kakak beradik, Sora dan Shiro adalah teman ku" balasnya memperkenal kan kami padanya.
"teman ?" aku yang mendengar perkenalannya langsung saja menoleh pada adikku, namun dia hanya menoleh kearah lain menghindari pandangan ku, seperti nya adikku ini memiliki teman dari pada kakaknya.
"ahh.. maafkan aku, perkenalkan namaku Yuuki Rito kakak dari Mikan, salam kenal" jawabnya meminta maaf sambil memperkenalkan diri nya pada kami.
'hmm sepertinya mulai saat ini aku harus memanggilnya dengan nama depan mereka saja' pikirku ketika melihat kalau mereka bersaudara lalu aku menyadari sesuatu.
"hmm, dilihat dari seragam kalian kenakan sepertinya kalian bersekolah di sekolah yang sama dengan kami juga" balasku sembari melihat seragam ku dan adikku dan seragam milik kakak beradik itu juga.
Kedua kakak beradik yang melihat ini tentu terkejut karena kita semua berasal dari sekolah yang sama.
"kau benar, sebenarnya aku murid baru di sekolah jadi aku kurang akrab dengan lingkungan di sekitar sini ahahaha" balas Rito pada ku sembari menggaruk kepala bagian belakang dengan tertawa ringan.
Aku yang melihat ini hanya hanya tersenyum menggelengkan kepala saja melihatnya, sepertinya aku juga akan mulai akrab dengan nya.
"kalau begitu bagaimana kalau kita pulang sambil mengobrol saja sepertinya sudah mau sore , aku harus menyiapkan makan malam untuk aku dan adikku" ucap ku pada mereka.
"ohh bagaimana kalau kalian makan malam di rumah kami saja, kita adakan pesta saja sebagai tanda kedatangan kalian sebagai tetangga baru kita, bagaimana Shiro ? " lanjut ku pada mereka sembari melihat kearah Shiro dan sekaligus bertanya padanya.
"hmm, tentu saja" balasnya sambil tersenyum menerima saran tentang pesta pada mereka.
"ehh.. apakah itu tidak menggangu kalian ?" tanya Mikan pada kami berpikir kalau kita akan terganggu.
"benar apa kami tidak akan mengganggu kalian ?" begitu juga dengan Rito yang menganggap kalau waktu kita akan terganggu.
"hahah tenang saja, tidak akan mengganggu kok soalnya dirumah cuma ada kami berdua sebab kedua orang tua kami bekerja di luar negeri, jadi santai saja" balasku sambil tertawa mendengar perkataan Mikan.
"ahh.. kalau begitu apa boleh buat bukankah begitu Rito ?" tanya Mikan pada Rito, tapi aku masih heran kenapa dia memanggil kakaknya sendiri dengan namanya.
"yah.. kalau begitu mohon bantuannya" balas Rito pada adiknya lalu membungkukkan badannya kearah ku begitu juga dengan Mikan.
"kalau begitu ayo" ajak ku pada mereka menuju rumah kami.
Mereka yang mendengar ini hanya menganggukan kepala saja lalu mengikuti kami sambil berbicara tentang kami.
Ketika kita sudah sampai tujuan aku langsung saja mempersilahkan mereka masuk dan membawa mereka ke tempat meja makan.
Ketika aku sedang memikirkan ingin memasak apa tiba tiba saja Shiro menarik lengan bajuku.
Aku yang merasakan ada yang menarik ku langsung saja aku menoleh pada Shiro, lalu berkata bahwa dia akan membantuku aku uang mendengar ini hanya tersenyum lalu menerima bantuannya saja dan mulai memasak.
Ketika sudah selesai memasak, langsung saja kami menaruh masakannya ke meja makan dan meminta Mikan dan Rito untuk memakan masakan yang sudah kami sediakan di meja.
Sesudah mereka makan masakan kami, langsung saja Mikan memuji masakan kami berdua lalu meminta resepnya pada kami.
Rito yang melihat kelakuan nya hanya tersenyum kalau soal memasak.
Tentu saja aku langsung memberikan resepnya yang sudah aku revisi pada Mikan.
Ketika sudah selesai kami langsung saja menghantarkan mereka menuju pintu depan, dan mereka berpamitan sembari berterima kasih pada kami.
"Sora-San, Shiro-Chan terima kasih atas makanannya dan juga resep nya nanti aku akan mempelajarinya besok" ucap Mikan kepada kami sembari berterima kasih pada kami.
"hmm, terima kasih atas makanannya Sora-San, Shiro-San" begitu juga dengan Rito kepada kami.
"ahahah tidak usah formal kepada kami, panggil saja kami dengan nama saja tidak perlu mengunakan sufik pada nama kami" balasku pada mereka berdua.
"hmm.. kalau begitu sampai jumpa" balas mereka dengan anggukan mereka lalu kembali kerumah mereka karena hari sudah malam.